Firli Bahuri Klaim Mobilnya Hilang di Bareskrim, Tuding Polri Salah Geledah Rumah


228 view
Firli Bahuri Klaim Mobilnya Hilang di Bareskrim, Tuding Polri Salah Geledah Rumah
Foto: Ant/M Risyal Hidayat
KLARIFIKASI: Ketua KPK Firli Bahuri (tengah) berjalan menuju mobilnya usai memenuhi panggilan Dewan Pengawas (Dewas) KPK di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK (ACLC), Jakarta, Senin (20/11). Dewas KPK memanggil Firli Bahuri untuk mengklarifikasi terkait pertemuannya dengan tersangka dugaan korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat masih menjabat menteri pertanian. 

Jakarta (SIB)

Ketua KPK Firli Bahuri sempat menghindar hingga menutupi wajahnya dengan tas setelah diperiksa di Bareskrim Polri terkait kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK kepada Syahrul Yasin Limpo (SYL). Firli pada kesempatan itu mengaku mobilnya hilang usai pemeriksaan tersebut.

"Saya sungguh dikagetkan mengapa kendaraan pribadi saya, saya tidak tahu keberadaannya," kata Firli dalam konferensi pers di gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (20/11/2023).

Firli mengatakan mobilnya tidak ditemukan di Bareskrim Polri. Dia lalu ditawari tumpangan mobil oleh seseorang untuk meninggalkan lokasi. "Sehingga seseorang menyampaikan pada saya untuk meminjamkan mobil pribadinya kepada saya dan mengantar saya keluar dari tempat," katanya.

Firli diperiksa di Bareskrim Polri pada Kamis (16/11). Pemeriksaan itu merupakan kali kedua bagi Firli diambil keterangan sebagai saksi dalam dugaan pemerasan kepada SYL.

Dia juga menyinggung soal momen saat menghindari media hingga menutupi wajahnya dengan tas usai diperiksa di Bareskrim Polri. Dia menilai sebagai manusia terkadang butuh waktu untuk berjarak dengan media.

"Saya paham rekan-rekan media waktu itu, saya sadar rekan-rekan menunggu. Dengan kesadaran saya sebagai pejabat publik tetapi juga sebagai manusia terkadang saya butuh waktu untuk jeda," jelas Firli.

Salah Geledah Rumah

Pada kesempatan itu, Ketua KPK itu juga menyebut polisi salah rumah saat akan menggeledah rumahnya.

"Kami menerima surat izin penggeledahan yang saat itu tertuju dengan untuk lima rumah. Sedangkan yang tiga rumah lain alamatnya salah dan bukan rumah saya," kata Firli dalam konferensi pers di gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (20/11/2023).

Firli mengatakan tiga rumah itu kemudian menjadi sorotan publik karena dianggap rumahnya. Padahal, kata Firli, tiga rumah itu bukan miliknya. "Rekan-rekan pasti mengikuti ada tiga rumah yang menjadi sorotan, dianggap rumah Firli, padahal itu bukan rumah Firli," ujar Firli.

"Tentulah para pihak yang memiliki rumah menyampaikan keberatan kepada saya dan kepada yang melakukan penggeledahan. Sampai hari ini pun yang bersangkutan juga merasa tidak nyaman," sambungnya.

Sebagai informasi, rumah pribadi Firli di Bekasi menjadi salah satu lokasi yang digeledah penyidik pada Kamis (26/10). Menurutnya tidak ada barang apa pun yang dibawa penyidik dari penggeledahan tersebut.

Kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK kepada SYL saat ini telah naik ke tingkat penyidikan. Polisi telah memeriksa Firli dua kali hingga turut menggeledah kediamannya di Bekasi.

Selain di ranah pidana, dugaan pemerasan pimpinan KPK kepada SYL juga diusut oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK secara etik. Hari ini Firli tengah menjalani pemeriksaan di Dewas KPK. (detikcom)

Penulis
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com