Gerak Cepat Pemerintah Kendalikan Wabah PMK dengan Vaksinasi


564 view
Gerak Cepat Pemerintah Kendalikan Wabah PMK dengan Vaksinasi
Foto: Shutterstock
Ilustrasi.

Jakarta (SIB)

Sejak pertama ditemukan pada April lalu, wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak terus meluas, padahal Hari Raya Iduladha sudah di depan mata. Per 21 Juni 2022, sebanyak 214.991 ekor ternak terkonfirmasi PMK dengan 67.726 di antaranya berhasil sembuh.


Usai Gresik melaporkan kasus pertama PMK, wabah ini dengan cepat meluas ke berbagai wilayah Indonesia. Tak kurang dari 19 provinsi mengkonfirmasi PMK atau tersebar di 208 kabupaten dan juga di kota. Laporan kasus tertinggi terdapat di lima provinsi.


Pertama ada di Jawa Timur dengan laporan kasus ternak yang sakit mencapai 80.000. Kemudian diikuti Nusa Tenggara Barat (NTB) yang melaporkan jumlah kasus sebanyak 31.000, Aceh melaporkan kasus yang cukup tinggi mencapai 28.000 kasus, Jawa Barat 26.000 kasus dan Jateng sekitar 25.000 kasus yang dilaporkan pemerintah daerah setempat.


Sementara itu berdasarkan data dari siaga pmk.ac.id, jumlah hewan yang sakit terus bertambah. Pertanggal 21 Jun 2012 sebanyak 214.991 ekor ternak. Jumlah ini cukup besar jika dibandingkan pada bulan April-Oktober atau laporan pertama.


Mulai dari yang sakit adalah sapi kemudian kerbau hingga kambing.


Kemudian hewan yang sembuh dikatakan dari laporan dari siaga pmk.ac.id sebanyak 67.726 ekor sedangkan pemotongan bersyarat (pemotongan yang sudah berdasarkan rekomendasi dari dokter hewan) 1.924 ekor kemudian kematian yang dilaporkan akibat PMK adalah 1.242 ekor.


Sedangkan yang menjadi perhatian utama pemerintah adalah jumlah ternak yang terancam terkena PMK sebanyak 48.000.000 lebih.


Sejumlah upaya dilakukan pemerintah guna mencegah penyebaran PMK adalah


1. Mempercepat vaksinasi


2. Pengaturan dan juga pengawasan lalin ternak lewat zonasi (merah, oranye, ungu, kuning dan hijau)


Zona merah adalah lockdown dan tidak diperkenankan untuk hewan ternak tersebut untuk berpindah kota. Kemudian zona oranye agar tidak juga mengirimkan hewan ternaknya ke daerah lainnya dan tidak memperluas penyebaran dari virus PMK.


3. Pembentukan posko yang sudah dilakukan Kementerian Pertanian dan juga pemerintah daerah setempat.


4. Pelatihan nakes hewan untuk mencegah PMK menyebar semakin luas dan apa yang kemudian harus dilakukan nakes hewan dan juga dijelaskan kembali kepada peternak


5. Pendistribusian obat


6. Komunikasi dan informasi ke publik agar tidak ada simpang siur terkait dengan kasus PMK di Indonesia


Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk mencontoh penanganan konflik Covid-19 dalam mengatasi masalah PMK, di Istana Negara, Senin (20/6).


"Penyakit kuku dan mulut betul-betul harus ditangani dengan baik seperti kita menangani Covid-19. Saya kira cara itu bisa menjadi jawaban untuk penyakit mulut dan kuku. Sudah ada contohnya dan caranya. Silahkan segera dilaksanakan di lapangan," ujarnya Presiden Jokowi.


Banyaknya laporan kasus PMK ini membuat Kementan bertindak cepat dengan pelaksanaan vaksinasi dan karena Indonesia tidak lagi memproduksi vaksin sejak tahun 1990, maka Kementan harus melakukan impor vaksin untuk mempercepat penanganan PMK yang sangat mendesak ini.


Ada sekitar 3 juta vaksin akan didatangkan ke Indonesia dan juga melalui dua tahap. Tahap pertama adalah 456 vaksin yang akan dikirim ke Indonesia kemudian disusul dengan 2,2 juta vaksin yang akan datang di tahap kedua.


Di tanggal 12 Juni 2022, sudah ada sekitar 10.000 dosis vaksin yang sudah datang ke Indonesia dan juga sudah mulai disebarluaskan ke sejumlah daerah zona merah yang terakhir atau yang paling banyak di Jawa Timur, kemudian Jawa Tengah dan Jawa Barat.


PENERIMA VAKSIN

Penerima vaksin adalah hewan yang sehat dan belum terkena PMK. Kemudian untuk hewan yang ada di daerah beresiko tinggi menjadi prioritas utama dari Kementerian Pertanian untuk memberikan vaksin PMK.


Jumlah impor vaksin PMK itu belum dapat memenuhi kebutuhan Indonesia karena secara besaran, Indonesia membutuhkan 28 juta dosis vaksin PMK untuk sapi agar terhindar dari PMK.


Vaksinasi perdana itu sudah dilakukan pada tanggal 14 Juni 2022 di sejumlah wilayah Indonesia. Vaksinasi ternak akan dilaksanakan dua kali vaksinasi dengan jeda sekitar satu bulan, kemudian diberikan juga satu kali vaksin booster dan yang perlu juga tenaga medis yang sudah dikerahkan sekitar 1.872 orang kemudian paramedis sendiri ada sekitar 4.421 orang.


PRODUKSI VAKSIN

Dikarenakan kebutuhan yang besar, Kementan telah mengambil langkah untuk memproduksi vaksin PMK kembali karena sebenarnya Indonesia memang pernah memproduksi vaksin PMK tepatnya di tahun 1952 lalu (produksi awal vaksin PMK di Indonesia)


Kemudian vaksinasi massal kala itu dilaksanakan pada tahun 1964 saat wabah PMK ini melanda wilayah Indonesia.


Indonesia kemudian dinyatakan bebas dari PMK di tahun 1986, kemudian sejak dikatakan bebas dari PMK maka tidak lagi Indonesia memproduksi vaksin PMK sejak 1990.


Siapa yang akan memproduksi vaksin PMK setelah tidak memproduksi lagi?


Oleh karena itu, Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Kementan mulai memproduksi vaksin PMK untuk memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri. Target produksinya akan dilakukan hingga Agustus 2022 atau tepatnya pada akhir Agustus nanti tehnologi yang kemudian akan digunakan masih sama yaitu tissue culture sel BKH 21.


TAHAPAN

Tahapan maupun mekanisme dalam pemberian vaksin PMK yang harus diikuti dan juga cara-cara yang perlu dilalui untuk vaksinasi PMK di tanah air pertama adalah vaksin disuntikkan kepada hewan seperti sapi, kerbau maupun kepada kambing.


Hewan yang divaksin itu akan ditandai dengan ear tag yang kemudian mempunyai kode QR yang nantinya akan memberitahu berbagai informasi. Kode QR ini bisa menunjukkan riwayat dari vaksinasi.


Riwayat vaksinasi yang dimaksud ada berbagai hal mulai dari vaksin apa saja yang pernah diterima, kemudian jenis kelamin dari hewan dan juga informasi penunjang lainnya sebelum nantinya hewan diperjualbelikan.


Data progress terakhir pemberian vaksin PMK di tanah air yaitu pertanggal 20 Juni 2022.


- Jawa Timur dan di Jawa Tengah


Untuk Jawa Timur dan Jawa Tengah, berdasarkan data dari Kementerian Pertanian sekitar ada 1.519 ekor yang sudah diberikan vaksin PMK.


- Jawa Barat


Gubernur Ridwan Kamil menargetnya 2.000 ekor sapi akan divaksin PMK hingga akhir minggu ini.


Dari gambaran di atas, vaksinasi PMK ini sudah kembali dipercepat agar wabah tidak kembali menyebar.


Kehadiran vaksin impor sebagai langkah awal mengatasi PMK ini patut diapresiasi. Namun produksi vaksin dalam negeri harus dikebut agar wabah PMK tidak menyebar lebih luas lagi, terutama menjelang Idul Adha Juli nanti. (Metrotv/c)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: KORAN SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com