Medan (SIB)
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengaku pernah merasakan narkoba berjenis kokain. Hal ini dia lakukan saat bertugas di Batam.
"Saya sudah pernah merasakan itu (narkoba). Saya tipe orang yang kalau dilarang itu saya coba, pernah saya tugas di Batam, kokain seberat 1 gram. Ditaruh di sini (meja)," ungkap Edy saat menghadiri penghargaan rekor Muri Pemeriksaan Tes Urin Napza Pertamina Sumbagut di Medan, Kamis (6/10).
Saat mencicipi kokain tersebut, Edy awalnya merasa badannya sakit. Setelah itu, terasa berbeda.
"Awalnya memang sakit semua. 5 menit kemudian, seperti kita ada di surga, jadi perasaan sudah tahu surga," ujarnya.
Namun, Edy menegaskan dirinya mencicipi narkoba untuk dapat mengetahui apa yang dirasakan oleh para pecandu narkoba.
"Artinya semua nyaman, tidak ada problem, stamina oke, kayak kita yang paling hebat di dunia ini, tapi saya sebatas ingin tahu itu," lanjutnya.
Apresiasi
Edy Rahmayadi mengapresiasi langkah PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut dalam membantu pemerintah menyelesaikan penyalahgunaan Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif (Napza).
Antara lain dengan melakukan tes urin kepada seluruh karyawannya.
"Saya aparesiasi apa yang telah dilakukan Pertamina Patra, yang telah membantu Pemerintah Provinsi Sumut untuk membersihkan masyarakat dari narkoba, untuk mewujudkan Sumut yang bermartabat. Ini adalah kegiatan yang sangat memotivasi kita untuk membentengi diri dengan zat yang tak pantas masuk ke dalam tubuh. Sama-sama kita mengawasi bahaya narkoba ini," ucap Edy Rahmayadi.
Hadir dalam penganugerahan penghargaan rekor Muri tersebut, Executive General Manager Pertamina Petra Niaga Regional Sumbagut Putut Andrianto, Kepala BNNP Sumut Toga Habinsaran, Senior Manager MURI Awan Rahargo, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus, Management dan Perwira Pertiwi Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut.
Dijelaskan Edy, penyalahgunaan Napza di dunia sebanyak 260 juta orang, Indonesia 3,6 juta orang, sedangkan di Sumut sendiri 12.890 orang.
Edy Rahmayadi pun meminta seluruh pihak dapat membantu pemerintah mengentaskan masyarakat untuk terhindar dari narkoba, salah satunya seperti apa yang telah dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga.
"Kita harus segera menyelesaikan permasalahan ini bersama-sama. Bonus demografi yang kita miliki saat ini jangan sampai salah langkah dalam mengelolanya. Kita harus hindarkan jumlah penduduk yang banyak ini jangan sampai terjerat narkoba," katanya.
Putut Andrianto mengatakan kegiatan tes urin pada seluruh karyawan Pertamina Petra Niaga tersebut baru pertama kali dilaksanakan.
Sebanyak 2.500 pekerja telah dilakukan tes urin dan sekaligus memecahkan Rekor MURI sebelumnya.
Menurut Putut, hal ini untuk memotivasi pada seluruh region yang ada untuk mengikuti pencapaian yang telah dilakukan.
"Komitmen itu kami tunjukkan pada hari ini, hingga kami memperoleh penghargaan MURI," ucap Putut.
Dijelaskan Putut, tes urin ini dilakukan karena bergerak dalam bisnis penyaluran BBM dan produk pertamina kepada masyarakat. Pada proses penyaluran yang dilakukan operator terdapat potensi penyalahgunaan narkoba.
"Apabila operator kami mengunakan narkoba pastinya akan membahayakan masyarakat, makanya kita sangat tegas, apabila ditemukan, akan kita lakukan pemutusan hubungan kerja," katanya.
Sementara itu, Awan Rahargo yang menyerahkan penghargaan itu mengapresiasi dengan pelaksanaan pemeriksaan Napza, sehingga telah memecahkan rekor sebelumnya sebanyak 2.441 orang.
"Ini merupakan suatu komitmen Pertamina untuk menjamin lingkungan yang sehat dengan terhindar dari penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu, kegiatan ini merupakan hal yang patut dicontoh agar Sumut bersih dari narkoba," katanya. (detikcom/A3/f)