Hanya 23 Persen Warga yang Tahu Guru Patimpus Pendiri Kota Medan


596 view
Hanya 23 Persen Warga yang Tahu Guru Patimpus Pendiri Kota Medan
Foto SIB/Desra Gurusinga
TANDATANGAN : Cucu sang “Founding Father” Kota Medan, Sidarta S Pelawi MBA bersama HN Serta Ginting menandatangani SK pengukuhan Panitia launching Buku dan pembangunan makam Guru Patimpus Sembiring Pelawi, Rabu (17/8) di Le Polonia Hotel.

Medan (SIB)

Menurut hasil survey yang dilakukan pada 2019, ternyata hanya 23 persen masyarakat yang mengetahui Guru Patimpus Sembiring Pelawi adalah sang “Founding Father” atau pendiri Kota Medan.


“Bayangkan saja, cukup menyedihkan warga kota yang sudah SMP sampai yang sudah tua hanya 23 persen saja yang tahu siapa pendiri Kota Medan dan mengenal perjuangannya,” ujar cucu sang pendiri Kota Medan, Sidarta S Pelawi MBA, Rabu (17/8) sore di Le Polonia Hotel saat mengukuhkan Panitia Launching Buku dan Pembangunan Makam Guru Patimpus Sembiring Pelawi.


Acara itu dihadiri, salah seorang inisiator HN Serta Ginting, empat garis keturunan Guru Patimpus Sembiring Pelawi dan puluhan panitia.


Disebutkannya, dibentuknya panitia ini dengan harapan setelah nantinya buku Guru Patimpus ini, maka minimal 70 persen warga Medan bisa mengenal siapa pendiri Kota Medan dan bagaimana rekam jejaknya dahulu.


Menurut Sidarta S Pelawi, kakaknya Guru Patimpus Pelawi yang lahir di Desa Ajijahe Tanah Karo tahun 1540, hingga akhir hayatnya tidak memiliki tanah warisan untuk anak cucunya. Guru Patimpus Pelawi merupakan sosok pria perkasa yang berjiwa petualang dan pengembara untuk menjalankan visi kemanusiaan. Dia mengobati orang sakit dari satu daerah ke daerah lain mulai dataran tinggi Karo sampai ke tanah Deli. Pada setiap tempat, Guru Patimpus mendirikan pemukiman yang kemudian menjadi desa.


Menurut sejarah, Guru Patimpus juga mendirikan Sepuluh Dua Kuta, mulai dari Desa Perbaji Karo hingga terakhir di Medan.


Beberapa keturunannya, di antaranya anak pertama dari istri Br Sinuhaji yakni Bagelit Sembiring Pelawi, mendirikan Desa Sukapiring dan keturunannya menjadi Raja Urung Datuq Sukapiring. Anak dari istri kedua yang juga Br Sinuhaji di Desa Ajijahe yaitu, Jenda Sembiring Pelawi menjadi Raja Ajijahe.


Dari istri ketiga Br Bangun di Desa Perbaji, Aji Sembiring Pelawi menjadi Raja di Desa Perbaji. Anaknya kedua diberi nama Raja Kita Sembiring Pelawi yang menjadi raja di Desa Durin Kerajaan di Langkat. Istri keempat Br Tarigan yatu putri Raja Pulo memberinya dua anak laki-laki yang diberi nama Kolok (Hafiz Tua) Sembiring Pelawi dan Kecik (Hafiz Muda) Sembiring Pelawi yang kemudian menjadi Raja Urung Sepuluh Dua Kuta.

Penulis
: Redaksi
Sumber
: KORAN SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com