London (SIB)
Inggris akan berhadapan dengan Denmark pada semifinal Euro 2020 di Wembley Stadium, London, Kamis (8/7) pukul 02.00 WIB. Dua tim membawa semangat berbeda di laga tersebut.
Inggris mencapat babak ini dengan performa menawan. Harry Kane dan kawan-awan menang 1-0 atas Kroasia, imbang 0-0 dengan Skotlandia, dan menang 1-0 atas Republik Ceko untuk menjuarai Grup D. Setelah itu, pasukan Gareth Southgate menumbangkan Jerman 2-0 di babak 16 besar, kemudian menghajar Ukraina 4-0 di perempatfinal.
Gawang Inggris masih steril di Euro 2020. Sementara itu, Harry Kane dan Raheem Sterling adalah top skor sementara mereka dengan torehan masing-masing tiga gol.
Euro 2020 ini pun menjadi asa bagi Inggris untuk bisa menggapai trofi perdananya. Prestasi tertinggi mereka sejauh ini di ajang benua biru hanya sebatas peringkat 3 edisi 1968 dan semifinalis 1996.
“Laga ini akan menjadi luar biasa. Sungguh momen yang apik bagi kami sebagai tim dan sebagai sebuah negara. Banyak dari kami yang masih bermain sekarang ini mungkin tidak akan mendapatkan kesempatan tampil dalam pertandingan besar di turnamen mayor lagi. Ini adalah kesempatan dan kami harus meraihnya," kata Harry Kane, kapten Inggris, dikutip laman resmi UEFA.
Namun babak semifinal Euro masih menjadi catatan buruk bagi The Three Lions. Pada dua kesempatan, Inggris harus gigit jari. Pertama pada Euro 1968 Inggris takluk 0-1 dari Yugoslavia di Stadio Comunale, Florence, pada 5 Juni 1968. Laga sebenarnya berjalan relatif alot. Sampai akhirnya tiba gol penentu di menit ke-86.
Dragan Džajic berhasil menyelinap lolos dari kawalan Bobby Moore untuk menerima umpan silang dengan dadanya, sebelum kemudian menyepak si kulit bundar ke dalam gawang Inggris.
Inggris bukan cuma kalah di laga ini, tapi juga menyudahi pertandingan minus satu pemain setelah Alan Mullery dikartu merah wasit José María Ortiz de Mendíbil asal Spanyol jelang peluit akhir berbunyi.
Setelah itu pada Euro 1996. Nyaris tepat tiga dekade berlalu saat Inggris akhirnya kembali bisa menembus semifinal Piala Eropa. Gelaran Euro 1996 turut memunculkan optimisme buat publik Inggris karena dimainkan di negeri sendiri -- yang diharapkan bertuah seperti Piala Dunia 1966.
Menghadapi Jerman sang musuh bebuyutan, Inggris juga memulai dengan positif setelah sundulan Alan Shearer berhasil menemui sasaran. Tapi setelah itu Jerman menyamakan skor lewat Stefan Kuntz dan mulai ada tanda-tanda tak enak bagi Inggris. Bola tembakan Darren Anderton mengenai tiang gawang dan Paul Gascoigne, bintang Inggris saat itu, cuma nyaris meneruskan bola Shearer.
Pertandingan pada akhirnya masuk ke adu penalti. Lima penendang awal masing-masing kubu sukses menjalankan tugas. Rentetan itu terhenti di kaki Gareth Southgate, manajer Inggris saat ini, yang eksekusinya diblok Andreas Koepke. Andreas Moeller kemudian menghabisi nasib Inggris di Euro 1996 lewat eksekusinya.
Denmark 92’
Perjalanan Denmark cukup berliku di Euro 2020. Setelah menjadi tim pertama sepanjang sejarah Euro yang lolos ke fase gugur meski kalah dalam dua laga pertamanya di fase grup, pasukan Kasper Hjulmand memukul Wales 4-0 di babak 16 besar, dan menaklukkan Republik Ceko 2-1 di perempatfinal.
Denmark pun berpotensi memberikan kejutan tersendiri bagi tim tuan rumah. "Kami memiliki sebuah ambisi sebelum terjun ke turnamen, yakni kembali ke Wembley. Tidak benar jika saya mengatakan bahwa kami biasa saja dengan capaian luar biasa tampil di semifinal ini," ungkap Simon Kjær, kapten Timnas Denmark.
Sepak terjang juara Euro 1992 ini terbilang mengejutkan. Sempat terpukul menyusul insiden kolapsnya Christian Eriksen di laga pertama, Simon Kjaer dan kawan-kawan kini sudah menginjakkan kaki di semifinal.
Kesuksesan juara Piala Eropa 1992 tentu menginspirasi Timnas Denmark di Euro 2020. Tak cuma sekadar soal performa, tapi juga prestasi. Denmark bukanlah nama besar sebelum era Laudrup bersaudara dimulai pada Piala Dunia 1986. Saat itu Denmark pertama kalinya lolos ke putaran final di Meksiko dan membuat dunia mulai mengenalnya.
Denmark menyapu bersih fase grup termasuk mengalahkan favorit juara Jerman Barat dengan skor 2-0. Sayangnya, langkah Denmark terhenti di babak 16 besar setelah disikat 1-5 oleh Spanyol.
Pada Piala Eropa 1988, Denmark lolos tapi cuma sampai fase grup dan gagal mengulangi pencapaian semifinal di edisi sebelumnya. Gagal tampil di Piala Dunia 1990, Denmark lantas membayar total di Piala Eropa 1992.
Tampil di putaran final menggantikan Yugoslavia yang dilanda perang saudara, Denmark lolos dari fase grup dan mengalahkan Belanda 5-4 lewat adu penalti di semifinal, sebelum melibas Jerman 2-0 di final.
"Generasi saya tumbuh mengidolai tim Denmark di 1986 dan 1992. Kami sangat senang bisa memberikan hadiah kepada fans," ujar gelandang Denmark Thomas Delaney di Telegraph India.
Prestasi besar itu membuat Peter Schmeichel dkk. yang merupakan anggota Class of 92' saat itu dipuja bak pahlawan. Harapan untuk mengulangi lagi prestasi itu terus ada, meski selalu gagal.
Hingga kemudian asa itu muncul pada Piala Eropa 2020 ketika Denmark melaju gagah ke semifinal. Sempat kalah dua kali di laga awal fase grup, Denmark melibas Rusia 4-1, Wales 4-0 di 16 besar, dan terakhir Republik Ceko 2-1.
Memang lawannya di semifinal, Kamis (8/7) dini hari WIB adalah favorit juara sekaligus tuan rumah Inggris. Tapi, karena sudah di empat besar, Timnas Denmark tak mau tanggung dan siap mencetak sejarah layaknya 1992. "Kami membuktikan adalah tim hebat dengan lolos ke semifinal. Kami punya misi dan kami akan wujudkan di Wembley. Ini perjalanan luar biasa untuk kami," sambungnya.
Adapun Inggris dan Denmark terakhir kali bertemu di ajang UEFA Nations League pada Oktober 2020. Main di Wembley, Denmark menang 1-0 lewat penalti Christian Eriksen. Di lima pertemuan terakhir, kedua tim sama-sama saling mengalahkan dua kali. Laga diprediksi bakal seru, bahkan hingga tambahan waktu. Inggris dinilai lebih siap dan layak sehingga muncul juara baru. Prediksi, Inggris menang 2-1.
Perkiraan Susunan Pemain:
Inggris (4-2-3-1): Pickford; Shaw, Maguire, Stones, Walker; Rice, Phillips; Sterling, Mount, Saka; Kane.
Denmark (3-4-2-1): Schmeichel; Vestergaard, Kjaer, Christensen; Maehle, Hojbjerg, Delaney, Larsen; Damsgaard, Braithwite; Dolberg. (Detiksport/Bola/R17/a)