Intervensi Bulog Tidak Mampu Turunkan Harga Beras, Masyarakat Miskin Menjerit


115 view
Intervensi Bulog Tidak Mampu Turunkan Harga Beras, Masyarakat Miskin Menjerit
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/tom
ILUSTRASI. Operasi pasar yang dilakukan Perum Bulog akan diperluas hingga masuk ke ritel modern. 
Medan (SIB)
Harga beras turun karena Bulog melakukan intervensi. Berdasarkan data PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis) harga beras masyarakat di Sumut kian melambung.
“Dalam sepekan terakhir harga beras murah atau beras kualitas bawah di kota Medan naik hingga 10.7%. Harga beras murah yang sebelumnya dijual di kisaran Rp 9.750 per Kg di kota Medan, saat ini rata rata dijual dikisaran Rp 10.800 per Kg di Medan,” ujar Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Gunawan Benyamin, Kamis (2/2).
Disebutnya, beras murah ini adalah beras yang dikonsumsi masyarakat menengah bawah atau miskin. Harganya naik cukup tinggi dalam sepekan terakhir ini.
Hal Ini sangat membebani dan tentunya akan kian memperbanyak jumlah masyarakat miskin di Sumut.
Dari hasil observasi di lapangan, kata Gun, Bulog mengklaim telah menggelontorkan beras di 53 pasar tradisional di kota Medan. Dia menemukan adanya perbedaan harga beras Bulog yang sangat jauh dengan beras lainnya.
Di Pasar Palapa Pulobayan, pedagang pengecer membandrol harga beras Bulog Rp 9.950 per Kg, atau Rp 49.750 untuk yang kemasan 5 Kg. Sementara harga beras murah di pasar tradisional Brayan dijual di harga Rp 11.000 per Kg nya.
Salah seorang konsumen menyebutkan, ada perbedaan harga beras Bulog dengan beras medium dan premium. Harganya mencapai Rp 13 .000 per Kg nya, karena kualitas beras Bulog ada di level medium ke atas.
Hal yang tidak jauh beda juga ditemukan di sejumlah pasar tradisional lainnya, seperti Pusat Pasar, Petisah hingga Pasar Sukaramai.
Kenaikan harga beras di saat intervensi oleh Bulog ini menjadi tanda tanya besar. Namun, Gun berkesimpulan intervensi beras yang dilakukan Bulog masih jauh dari jumlah yang diharapkan untuk membuat harga beras sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi) yaitu Rp 9.950 per Kg.
Pada awal Februari ini, BPS merilis angka laju tekanan inflasi Sumut bulan Januari 2023 yang jauh di atas angka nasional sebesar 0.34%.
Salah satu penyumbang tingginya inflasi tersebut, kata Gun adalah harga beras.
Masyarakat Sumut benar-benar dirugikan karena harga beras juga naik di kota-kota lainnya seperti Siantar, Sibolga dan Padangsidempuan. Kenaikan itu menyumbang inflasi yang begitu besar di awal tahun 2023.
“Sayangnya saya meihat tren harga beras di tahun 2023 ini masih akan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya,” imbuhnya. (A1/a)
Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com