Jalan Desa Kuala Bangka Labura Hancur Lebur, Sejak Merdeka Tak Pernah Diaspal

* Masyarakat Kecewa Terhadap Pemkab Labura, Abaikan Infrastruktur Jalan

1.522 view
Jalan Desa Kuala Bangka Labura Hancur Lebur, Sejak Merdeka Tak Pernah Diaspal
SIB/Firdaus Peranginangin

Medan (SIB)- Anggota DPRD Sumut Zeira Salim Ritonga menemukan Jalan Desa Kuala Bangka Kecamatan Kuala Hilir Kabupaten Labura (Labuhanbatu Utara) sepanjang 40 Km kondisinya hancur lebur.

Bahkan semenjak Indonesia merdeka tidak pernah dilakukan pengaspalan, sehingga masyarakat sangat kecewa terhadap kinerja Pemkab Labura yang terkesan mengabaikan infrastruktur jalan menuju desa mereka.

"Sangat mengecewakan, infrastruktur jalan menuju Desa Kuala Bangka sangat hancurhancuran dan terkesan tidak pernah diurus oleh Pemkab Labura, sehingga jalan yang kesehariannya digunakan masyarakat menuju ibukota kabupaten ini tak ubahnya seperti jalan ke perladangan yang penuh kubangan, sehingga sangat mengganggu masyarakat," ujar Zeira Salim Ritonga kepada wartawan, Jumat (25/1) di Medan seusai melakukan kegiatan reses ke Kabupaten Labura.

Ditambahkan politisi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) ini, melihat fakta-fakta tersebut, masyarakat Desa Kuala Bangka sangat berharap agar Bupati Labura memperhatikan infrastruktur jalan mereka, guna memperlancar arus transportasi sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat yang selama ini terhambat, akibat rusak parahnya sarana jalan tanah tersebut "Dari penelusuran kita ke lapangan, jalan sepanjang 40 Km tersebut seharusnya bisa ditempuh dengan waktu 1 jam, tapi akibat kerusakan yang begitu parah, sampai memakan waktu 4 jam," jelas Zeira sembari menambahkan, masyarakat Desa Kuala Bangka sangat merindukan adanya jalan beraspal di desa mereka, agar arus transportasi bisa lancar.

Dari pengakuan warga masyarakat terutama "omakomak" (kaum ibu) kepada Zeira Salim, mereka sudah pesimis terhadap Pemkab Labura, karena sudah berkali-kali diusulkan agar jalan tanah tersebut diaspal, tapi tak pernah kunjung terealisasi, sehingga masyarakat sangat menderita, sebab tidak pernah menikmati licinnya jalan aspal yang merupakan hasil kemerdekaan Indonesia.

Namun demikian, Zeira Salim memberikan harapan kepada masyarakat untuk memperjuangkan anggaran pembangunan jalan tersebut melalui APBD Sumut TA 2020. "Kami akan berusaha memperjuangkan jalan ini menjadi Jalan Provinsi Sumut agar dana pembangunannya bisa dianggarkan melalui APBD Sumut," ujar Zeira dan disambut tepukan tangan masyarakat. (A03/d)

Penulis
: admin
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com