Bulan Ramadan

Jangan Jadi Lebih Konsumtif

Wamenag Minta Perbedaan Awal Ramadan Tak Dipertentangkan

327 view
Jangan Jadi Lebih Konsumtif
Foto: Ist/harianSIB.com
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin

Jakarta (SIB)

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengajak umat Islam memperbanyak zakat pada Ramadan nanti. Ma'ruf juga mengingatkan umat Islam untuk tidak menjadikan bulan Ramadan sebagai bulan yang lebih konsumtif.


"Saya juga mengajak seluruh umat Islam Indonesia agar menjadikan Ramadan sebagai syahr as-shadaqah atau bulan untuk memperbanyak sedekah, termasuk mengeluarkan zakat mal. Sebab, momentumnya begitu tepat, dan jangan menjadikan bulan Ramadan sebagai bulan yang lebih konsumtif," kata Ma'ruf dalam sambutan 1 Ramadan 1443 Hijriah, Sabtu (2/4).


Ma'ruf menyebut ibadah puasa merupakan ibadah yang tak terlihat, yang hanya diketahui diri sendiri. Maka dengan itu, ia menyarankan umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.


"Puasa adalah ibadah yang tidak terlihat yang hanya diketahui oleh diri yang berpuasa sendiri atau shaim dan Allah SWT.


Saat berpuasa adalah waktu yang tepat bagi kita untuk meningkatkan taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah sekaligus melakukan muhasabah atau introspeksi diri untuk menjernihkan hati dan pikiran," katanya.


Selanjutnya, Ma'ruf turut mengungkapkan rasa gembira dalam menyambut bulan Ramadan nanti. Dia menyebut berpuasa bukan sekadar menahan diri, melainkan juga soal pengorbanan hingga keikhlasan.


"Berpuasa bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum, namun lebih dari itu, di dalamnya terkandung makna tentang penghambaan kepada Allah, keteladanan Rasulullah, pengorbanan, dan keikhlasan," ujarnya.


Lebih lanjut Ma'ruf juga menyinggung soal pandemi Covid-19 yang memiliki pengaruh terhadap kehidupan keberagamaan umat. Dia juga mendoakan agar pandemi segera berakhir supaya umat Islam dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.


"Selama dua tahun kita menjalani ibadah di masa pandemi Covid-19 yang merupakan musibah global. Dinamika kehidupan keberagamaan yang turut terpengaruh oleh kondisi pandemi, insyaallah akan semakin membaik. Umat Islam agar semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak ibadah, tobat, istighfar, zikir, membaca selawat, dan sedekah, serta berdoa kepada Allah SWT agar diberikan perlindungan, inayah, dan keselamatan dari musibah dan marabahaya dalam rangka daf'i al-bala' atau menolak bala, khususnya dari pandemi Covid-19," ujarnya.


"Bulan Ramadan juga merupakan momentum bagi umat Islam untuk melakukan penguatan solidaritas kemanusiaan serta momentum untuk memperkuat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah," tambahnya.


Tak lupa Ma'ruf turut memperingati bulan Ramadan . Dia berharap bulan Ramadan kali ini bisa meningkatkan iman dan ketakwaan.


"Kepada umat Islam di seluruh Indonesia, saya mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa pada bulan suci Ramadan 1443 Hijriah. Semoga segala amalan yang kita lakukan dapat semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan inayah-nya dan meridai setiap upaya yang kita lakukan," katanya.


Tak Pertentangkan

Sementara itu, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi meminta masyarakat tidak mempertentangkan perbedaan awal puasa yang ditetapkan pemerintah dengan Muhammadiyah. Zainut meminta masyarakat menerima perbedaan ini.


"Saya mengimbau kepada umat Islam untuk tidak mempertentangkan perbedaan awal Ramadan 1443 H. Saya mengharapkan kepada umat Islam untuk bisa menerima perbedaan awal Ramadan ini dengan sikap bijak, penuh toleran, saling menghargai dan menghormati," ujar Zainut kepada wartawan, Sabtu (2/4).


Zainut juga meminta agar perbedaan ini tidak menjadi polemik. Menurutnya, perbedaan pendapat ini seharusnya disikapi dengan bijaksana.


"Saya mengharapkan umat Islam untuk tidak menjadikan hal ini sebagai polemik, tetapi justru menjadikannya sebagai proses pendewasaan diri dalam menerima perbedaan pendapat yang dilandasi dengan rahmat dan persaudaraan," ucap Zainut.


Menurutnya, perbedaan pendapat seperti ini sudah sering terjadi. Karena itu, dia yakin umat Islam Indonesia tidak kaget dan tidak akan mengganggu harmoni kehidupan bersama.


"Saya mengajak seluruh umat Islam untuk mengisi bulan Ramadan dengan ibadah, dan amal perbuatan yang dapat meningkatkan ketakwaan dan kesalehan, baik kesalehan pribadi maupun kesalehan sosial," pungkasnya.


Diketahui, pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadan 1443 H/2022 M jatuh pada Minggu, 3 April 2022.


Penetapan tersebut berbeda dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang sudah mengumumkan 1 Ramadan 1443 H jatuh pada 2 April 2022. (detikcom/c)


Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com