Bertemu Dengan Para Pemimpin Redaksi Media

Jokowi Minta Gibran Tak Didorong Jadi Cawapres: Itu Tidak Logis


579 view
Jokowi Minta Gibran Tak Didorong Jadi Cawapres: Itu Tidak Logis
Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan para pemimpin redaksi (Pemred) media dan content creator di Istana Kepresidenan, Jakarta pada hari ini Senin (29/5/2023) sore. 
Jakarta (SIB)
Presiden Joko Widodo bertemu dengan para pemimpin redaksi (pimred) media massa dan juga pegiat media di Istana Merdeka Jakarta.
"Ya ngobrol saja, ngobrol tentang 'cawe-cawe' pokoknya," kata Helmy Yahya, pemilik kanal Youtube "Helmy Yahya Bicara" di lingkungan istana kepresidenan Jakarta pada Senin (29/5).
Para pimred tersebut mengobrol dengan Presiden Jokowi selama sekitar 2 jam dengan ditemani Menteri Serketariat Negara Pratikno dan juga Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
"'Cawe-cawe' tidak melanggar undang-undang, jadi 'cawe-cawe' itu demi negara, bukan demi pribadi," ungkap Pimred TVOne Karni Ilyas.
Obrolan diakhiri dengan makan malam bersama dengan menu sate Padang, siomay hingga pempek.
Sedangkan Wapemred Kompas TV Yogi Nugraha mengatakan, Presiden Jokowi menekankan soal momentum Indonesia untuk 13 tahun ke depan.
"Jadi Pak Jokowi mengatakan, bahwa bacaan beliau, ya bahwa negara-negara yang punya momentum 13 tahun itu yang akan naik. Setelah itu lepas. Kemudian dikaitkan lah dengan soal capres, jadi tadi mengatakan begini 'pemimpin di tahun 2024, 2029 dan 2034 itu sangat krusial untuk mewujudkan 13 tahun," kata Yogi.
Sehingga konteks "cawe-cawe" yang dimaksudkan Presiden Jokowi dalam Pemilu 2024 adalah untuk menjaga momentum 13 tahun tersebut demi kepentingan negara.
"Harus 'cawe-cawe' untuk tingkat nasional, dia menggarisbawahi bahwa ini tidak ada kaitan dengan 'abuse of power' sebagai Presiden untuk menjaga bonus demografi dan tidak secara langsung mengatakan 'ini siapa'," ungkap Yogi.
Hal lain yang dibicarakan adalah soal mobil listrik, pertumbuhan ekonomi, pertemuan G7, G20 hingga hilirisasi.
"Termasuk Presiden mengatakan bahwa presiden nanti melanjutkan apa yang disampaikan, maka akan ada ekosistem EV (electric vehicle) itu, Presiden memastikan pada 2027 tuntas," kata Yogi.
Tak Didorong
Di kesempatan itu, Jokowi juga menegaskan, putra sulungnya yang menjabat Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, belum cukup umur. Hal itu disampaikan Jokowi untuk merespons nama Gibran yang kini masuk bursa calon wakil presiden atau cawapres 2024.
Dilansir detikNews, respons tersebut disampaikan Jokowi dalam pertemuan bersama sejumlah pemimpin redaksi dan beberapa konten kreator seperti Helmy Yahya hingga Akbar Faizal di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (29/5).
Dalam pertemuan itu Jokowi menyinggung aturan mengenai usia capres-cawapres. Seperti diketahui, syarat capres dan cawapres minimal harus berusia 40 tahun.
"Ini kan aturannya sudah ada, dari sisi umur tidak memungkinkan," kata Jokowi, dikutip dari detikNews.
Jokowi juga meminta agar Gibran tidak didorong menjadi cawapres. "Jangan didorong-dorong, itu sudah tidak logis," lanjut Jokowi.
Sebelumnya, Gibran sudah menegaskan bahwa dirinya belum cukup umur untuk menjadi cawapres. Hal itu disampaikan Gibran untuk merespons isu yang menyebut dirinya sebagai cawapresnya Prabowo Subianto.
"Umur belum cukup (wacana jadi cawapres Prabowo), wis tak (sudah saya) jawab, wis pertanyaan lain, umur belum cukup," kata Gibran di Balai Kota Solo, Jumat (5/5).
Saat itu Gibran juga menegaskan bahwa kabar tentang dirinya sebagai cawapresnya Prabowo itu hanya rumor. "Kan rumor saja," ucapnya. Gibran juga menyatakan tidak ada pihak yang pernah mengajak dirinya bicara soal cawapres. (Antaranews/detikcom/d)
Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com