Jokowi Minta Masyarakat Tak Khawatir soal Mutasi Corona B117

* Pemda Lebih Cepat Laksanakan Vaksinasi

408 view
Jokowi Minta Masyarakat Tak Khawatir soal Mutasi Corona B117
(Foto: Laily Rachev - Biro Setpres)
Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tak khawatir dengan keberadaan virus corona B117 yang terdeteksi di Indonesia. 

Jakarta (SIB)

Presiden Jokowi meminta masyarakat tidak khawatir atas ditemukannya kasus mutasi Corona varian baru B117 di RI. Terlebih 2 kasus yang ditemukan saat ini sudah dinyatakan negatif.

"Saya imbau kepada Bapak, Ibu, Saudara semuanya untuk tidak perlu khawatir karena ditemukannya 2 kasus positif Covid-19 dengan mutasi virus Corona dari Inggris atau B117. Dua orang yang terpapar varian baru tersebut saat ini sudah negatif," ujar Jokowi dalam siarannya di YouTube Setpres, Kamis (4/3).

Jokowi juga menyebut saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan mutasi B117 lebih mematikan. Langkah pencegahan, lanjut Jokowi, juga sudah dilakukan.

Untuk itu, dia meminta masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan.

"Mari kita tetap berdisiplin menjalankan protokol kesehatan dengan ketat seiring dengan pelaksanaan vaksinasi yang semakin cepat," ujar Jokowi.

Pada kesempatan yang sama, Jokowi juga berbicara tentang penanganan baru terkait Covid-19 di Indonesia setelah 1 tahun sejak kasus pertama masuk Tanah Air. Kabar baiknya, jutaan dosis vaksin segera masuk RI.

"Kita telah memiliki 38 juta dosis vaksin Covid-19. Tiga juta dosis dalam bentuk sudah jadi dan 35 juta dalam bentuk bahan baku vaksin," kata Jokowi.

"Dan insyaallah juga di bulan Maret ini, akan datang lagi vaksin dari AstraZeneca sebanyak 4,6 juta dosis vaksin jadi," tambahnya.

Minta Pemda

Jokowi juga mengungkapkan telah mengingatkan pemerintah daerah (pemda) untuk lebih cepat melaksanakan vaksinasi Covid-19 terhadap masyarakat. Jokowi juga berpesan agar giat vaksinasi ini terus ditingkatkan.

"Terkait dengan program vaksinasi, saya juga telah mengingatkan dan meminta pemerintah daerah untuk lebih cepat, untuk lebih giat melaksanakan vaksinasi di daerah masing-masing," kata Jokowi.

Percepatan program vaksinasi, kata Jokowi, untuk secepat mungkin membentuk kekebalan tubuh di masyarakat. Hal ini, agar mengendalikan penularan Covid-19.

"Agar kita sesegera mungkin dapat membentuk kekebalan kelompok, herd immunity, karena percepatan vaksinasi menjadi salah satu kunci untuk mengendalikan laju penularan Covid, untuk mengendalikan pandemi ini," ujarnya.

Untuk menunjang vaksinasi ini, Jokowi menekankan pentingnya dukungan distribusi ke setiap daerah. Ditargetkan, 40 juta warga sudah divaksinasi Covid-19.

"Semuanya akan memulai secara besar-besaran proses vaksinasi yang tentunya kita harapkan juga didukung oleh distribusi vaksin yang baik," sebut Jokowi.

"Untuk pelaksanaan vaksinasi, hingga hari ini sudah lebih dari 2 juta orang sudah disuntik vaksin, dan sebanyak 12 juta vaksin telah didistribusikan ke 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Target vaksinasi pada periode Januari sampai Juni adalah 40 juta orang," imbuhnya.

Hasil Baik

Jokowi mengatakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro di Pulau Jawa dan Pulau Bali telah menunjukkan hasil. Tren kasus positif Covid-19, kata Jokowi, terus mengalami penurunan.

"Alhamdulillah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, PPKM skala mikro di Pulau Jawa dan Bali telah menunjukkan hasil," kata Jokowi.

Hasil positif dari PPKM itu tergambar dari tren penambahan kasus positif Covid-19 di 7 provinsi yang terus menurun. Ke-7 provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.

"PPKM mikro ini telah menunjukkan hasil yang cukup baik. Penambahan kasus mingguan di 7 provinsi di DKI Jakarta, di Provinsi Banten, di Provinsi Jawa barat, di Provinsi Jawa tengah, di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, di Provinsi Jawa Timur, dan di Provinsi Bali kelihatan sekali trennya terus menurun. Ini sangat bagus," tuturnya.

Selain itu, penambahan jumlah kasus positif dalam satu minggu terakhir ini terus menurun. Jokowi kemudian membeberkan data kasus Covid-19 selama Januari hingga Maret 2021.

Jokowi mengatakan penurunan tersebut buah dari PPKM mikro yang diterapkan. Selain itu, karena semakin aktifnya posko-posko penanganan Covid-19 di tiap daerah. Hal ini, kata dia, juga akan dikembangkan ke daerah lainnya.

Kendati tren kasus mengalami penurunan, Jokowi meminta semua pihak tetap waspada. Dia meminta agar kerja keras tetap harus terus dilakukan untuk terus menekan laju penyebaran Covid-19.

"Tetapi sekali lagi kita harus tetap waspada, kita harus bekerja keras agar kasus aktif Covid-19 harian semakin turun semakin turun tanpa mengurangi test, testing yang dilakukan setiap hari," kata Jokowi.

Turun

Jokowi juga menyampaikan perkembangan yang baik mengenai hasil penanganan pandemi Covid-19. Tingkat kasus aktif virus Corona di RI lebih rendah ketimbang dunia. Juga, positivity rate Covid-19 di Indonesia menurun.

Kasus aktif

Per 3 Maret 2021, rata-rata kasus aktif Covid-19 di Indonesia berada di angka 11,11%. Sedangkan rata-rata kasus aktif dunia berada pada angka 18,85%.

"Artinya, kasus aktif di negara kita Indonesia lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia," kata Jokowi.

Tingkat kesembuhan

Untuk tingkat kesembuhan Covid-19 di Indonesia, data per 3 Maret 2021 menunjukkan angka 86,18%. Bandingkan dengan rata-rata kesembuhan Covid-19 di dunia yang berada pada 78,93%.

"Artinya, kita lebih baik dibandingkan rata-rata angka kesembuhan dunia," kata Jokowi.

Selanjutnya, tingkat kematian dan positivity rate:

Angka kematian

Untuk rata-rata tingkat kematian Covid-19, Indonesia lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat kematian Covid-19 dunia. Di Indonesia, persentase kematian Covid-19 per 3 Maret 2021 adalah 2,71%. Angka kematian Covid-19 dunia adalah 2,22%.

"Nah, ini yang harus kita perhatikan dan kita harus bekerja keras agar angka kematian di Indonesia bisa berada di bawah angka rata-rata kematian dunia. Tapi angka kematian ini sudah jauh membaik dibandingkan awal penanganan Covid dan kerja keras kita selama ini saya kira memberikan hasil yang baik," tutur Jokowi.

Positivity rate

Pada Januari 2021, positivity rate kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan angka 36,19%. Pada 2 Maret 2021, positivity rate Covid-19 di Indonesia berada di angka 18,60%.

"Ini kita harapkan juga semakin turun, turun, dan turun lagi," kata Jokowi.

Positivity rate atau tingkat positivitas Covid-19 dihitung dengan cara membagi angka kasus positif Covid-19 dengan jumlah orang yang diperiksa, kemudian dikali 100 persen. (detikcom/d)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Hariansib edisi cetak
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com