Jayapura (SIB)
Beredar foto dan video Kapten Philip Mehrtens yang dikeliling anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di media sosial. Dalam video terlihat Philips memegang kertas.
Dalam kertas itu, Philips menyebutkan, salah satu permintaan dari KKB adalah tidak boleh ada pilot asing yang diizinkan untuk kerja dan terbang di Papua hingga Papua merdeka. KKB juga meminta PBB untuk menjadi mediator untuk menangani konflik di Papua.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo membenarkan foto dan video itu. Menurut dia, video dan foto itu adalah Philips.
"Kalau video dan foto yang beredar itu benar capt Philip," kata Ignatius kepada merdeka.com, Sabtu (11/3).
Menurut dia, foto dan video itu terbaru dari Philips. Dari foto dan video yang beredar menjelaskan kondisi Philips yang saat ini masih disandera oleh KKB.
"Postingan tersebut membuktikan kondisi terkini dari Capt. Philips Mark Mertens yang hingga kini masih berada bersama KKB. Capt Plhilips Mark tampak sehat tersebut tak dipungkiri adanya rasa takut yang terlihat dari wajah Pilot tersebut karena dikelilingi senjata yang dipegang oleh pengikut Egianus Kogoya," kata dia.
Tim gabungan TNI dan Polri saat ini masih mencari keberadaan Philips. "(Tim) Memperluas pencarian, tak saja di wilayah Kabupaten Nduga tetapi sudah sampai ke Kabupaten Lanny Jaya," pungkasnya.
Ditangkap
Sementara itu, TNI-Polri menangkap tujuh warga yang diduga terlibat penembakan Pesawat Trigana di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Sabtu (11/3).
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengakui tujuh orang yang ditangkap itu karena diduga terlibat aksi penembakan Pesawat Boeing 737-500 dengan Nomor Penerbangan PK-YSC.[br]
Ketujuh orang yang ditangkap, yaitu NN,EG,TS, DM, EW, NP, dan EG. Saat ini penyidik masih memeriksa mereka dan bila tidak terbukti nantinya mereka akan dilepaskan, kata dia.
Pesawat Boeing 737-500 dengan kode penerbangan PK-YSC membawa 66 penumpang dari Dekai dan kondisi pesawat terdapat satu lobang bekas tembakan yang berada di bawah pesawat.
Seorang penumpang dilaporkan terkena serpihan kursi, namun belum diketahui identitasnya, kata dia.
Aviation Security and Safety Manager Trigana Air Kapten Alfred kepada ANTARA, Sabtu malam membenarkan penghentian pelayanan penerbangan ke Dekai hingga batas waktu yang belum ditentukan.
"Memang benar kami untuk sementara menghentikan penerbangan ke Dekai dan saat ini sedang konsolidasi internal, " kata Kapten Alfred melalui pesan singkatnya.
Sementara, salah satu penumpang pesawat tersebut mengungkap bahwa sesaat setelah "take off" sempat terdengar bunyi tembakan satu kali.
Bunyi tembakan diperkirakan saat pesawat masih berada di sekitar ujung landasan dan di atas sungai kecil.
Penumpang sempat bertanya-tanya, namun tidak ada korban dalam insiden tersebut dan pesawat tiba dengan selamat di Bandara Sentani.
"Alhamdulillah kami tiba dengan selamat di Sentani, " ungkap dia tanpa mau menyebutkan identitasnya. (Merdeka/Antaranews/b)