Surabaya (SIB)
Selain teridentifikasi menggunakan narkoba jenis sabu dari hasil tes urine yang dilakukan Senin (16/5), ditemukan lagi satu fakta yang mengejutkan dari sopir bus maut kecelakaan di tol Surabaya-Mojokerto.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Latief Usman mengatakan sopir bus tersebut tidak memiliki SIM. Untuk itu, kepolisian akan memintai keterangan perusahaan bus itu, Selasa (17/5) di Mapolda Jatim, untuk mengetaui apakah status sopir ini sebagai sopir atau kernet.
"Sopir bus ini ternyata tidak memiliki SIM, nah itu kita akan menanyakan PO Bus apakah sopir maut ini benar sopir cadangan atau hanya kernet, dan kita akan menanyakan lebih lanjut ke perusahaan bus," kata dia Selasa.
Sejauh mana kata dia, perusahaan bus merekomendasikan dan memberi kewenangan mengendarai bus kepada sopir ini.
"Perusahaannya harus menginformasikan dan mempertanggungjawabkan pada orang yang mesan, ngasih sopir dalam keadaan sehat itu harus, maka itu kita akan melakukan pendalaman," ujar latief.
Latief menambahkan, dari keterangan sopir bus maut ini, dirinya baru menggantikan sopir sebelumnya di rest area Ngawi.
Sopir maut ini mengemudi baru sejauh 17 kilometer. Sebelum kecelakaan, sempat mendahului truk mengambil jalur kiri dan langsung oleng sehingga menabrak tiang Variable Message Sign (VMS) reklame yang berada di bahu jalan tol.
Kerahkan Tim
Sementara itu, Korlantas Polri mengerahkan Tim Traffic Accident Analysis (TTA) membantu menyelidiki kecelakaan bus maut di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo). Kecelakaan tersebut merenggut 14 nyawa.
"Dalam hal ini Mabes Polri, Korlantas Polri telah mengirimkan tim. Tim TAA atau Traffic Accident Analysis untuk mem-back up Polda Jatim Ditlantas Polda Jatim," kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Selasa (17/5).
Ramadhan mengatakan Tim TAA akan membantu Ditlantas Polda Jatim untuk menyelidiki kecelakaan tersebut. Tim TAA sudah mulai melakukan penyelidikan.
"Dalam rangka melakukan penyelidikan dan penyidikan. Saat ini tim TAA sudah bekerja. Kita lihat sejauh mana perkembangannya akan kita update," ujarnya.
Diketahui, Bus Ardiansyah yang dikemudikan sopir cadangan, Ade Firmansyah (29), warga Sememi, Kelurahan Benowo, Pakal, Surabaya melaju dari barat ke timur atau dari arah Jombang ke Surabaya. Sampai di KM 712.400A Tol Sumo pada Senin (16/5) sekitar pukul 06.15 WIB, bus mendadak oleng ke kiri karena diduga sopir mengantuk.
Akibatnya, bus berpenumpang 32 orang itu menabrak besi pembatas jalan tol dan tiang VMS. Kerasnya benturan membuat bagian depan sisi kiri bus ini hancur. Bus juga terguling ke kanan di lajur kiri jalan tol. Sedangkan tiang VMS ambruk.
Kecelakaan tunggal ini mengakibatkan 14 penumpang tewas. Jenazah para korban telah dipulangkan ke rumah duka dari RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. Selain itu, 18 penumpang dan 1 sopir cadangan bus terluka.
Mereka dirawat di beberapa rumah sakit berbeda. Sedangkan sopir utama bus, Ahmad Ari Ardiyanto (31), warga Desa Boteng, Menganti Gresik, selamat. Maka, total ada 34 orang di dalam bus nahas tersebut.
Bus pariwisata ini mengangkut rombongan wisatawan yang akan pulang ke Kelurahan Benowo, Pakal, Surabaya. Sebanyak 32 penumpang bus usai berwisata ke Dieng, Wonosobo dan Malioboro, Yogyakarta. Mereka berangkat rekreasi sejak Sabtu (14/5) malam. (SP/detikcom/c)