Pimpin Apel Hakordia 2022

Ketua KPK: Jangan Jadi Penonton Pemberantas Korupsi


259 view
Ketua KPK: Jangan Jadi Penonton Pemberantas Korupsi
Foto: Ist/harianSIB.com
Ketua KPK, Firli Bahuri.

Jakarta (SIB)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar kegiatan apel besar bersama forum Temu Aksi Penyuluh Antikorupsi dan Ahli Pembangun Integritas (TAPAKSI).


Acara itu merupakan rangkaian dari perayaan Peringtan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022.


Pantauan Sabtu (10/12), apel besar Tapaksi yang digelar di Gedung Merah Putih KPK dibuka dengan penampilan Paskibraka.


Para peserta tampak kompak mengenakan rompi Tapaksi berwarna biru muda.


Apel besar itu diikuti sekitar 507 peserta dari anggota forum Tapaksi. Kemudian, Inspektur upacara gelaran apel tersebut adalah Ketua KPK, Firli Bahuri.


"Saya sungguh berharap dengan hari ini, kita melakukan temu aksi tidak hanya sekadar mengikuti Temu Aksi Penyuluh Antikorupsi dan Ahli Pembangun Integritas, tapi apa yang kita niatkan di dalam upaya pemberantasan praktik korupsi melalui penyuluhan Tapaksi betul-betul akan memberikan sumbangsih dan andil besar untuk mengajak anak bangsa, semua penyelenggara negara, para pelaku usaha, kalangan dunia usaha, para pelaku ekonomi, tenaga pendidik, anggota legislatif dan segenap stakeholders ingin membebaskan Indonesia dari praktik-praktik korupsi," kata Firli Bahuri dalam sambutannya.


Firli mengatakan para koruptor telah merampas hak rakyat dengan melakukan tindakan korupsi.


Dia mengajak para peserta Temu Aksi Penyuluh Antikorupsi dan Ahli Pembangun Integritas (Tapaksi) berjuang bersama memberantas korupsi.


"Korupsi ini bukan hanya sekadar kejahatan yang diatur di Undang-undang Tindak Pidana Korupsi, tetapi korupsi merampas hak kita semua tanpa kita sadari, para pelaku korupsi, para koruptor mengambil hak-hak rakyat, karena itu kita harus berjuang memberantas korupsi," ujarnya.


Kemudian, Firli menyinggung ucapan Wakil Presiden, Mar'uf Amin yang menyebut korupsi dibayar oleh kemiskinan.


Menurut Firli, kesejahteraan Indonesia tidak akan tercapai jika praktik korupsi masih banyak dilakukan.


"Bapak ibu sekalian yang saya hormati, begitu bahaya korupsi, saya ingin menyampaikan satu kalimat, kemarin disampaikan oleh Pak Wakil Presiden yaitu korupsi dibayar oleh kemiskinan, corruption is paid by the poor, jikalau korupsi itu masih ada, maka kita tidak akan pernah mampu membantu kesejahteraan umum," ujarnya.


"Jikalau korupsi ada, kita tidak akan pernah mencapai Indonesia yang tegas, Indonesia sejahtera, dan Indonesia yang maju. Karena itu kita harus bersama merapatkan barisan, menyatukan komitmen, gerakan bersama, Indonesia pulih, bersatu berantaas korupsi," sambungnya.


Dalam kesempatan itu, Firli juga mengatakan tujuan Tapaksi dan KPK adalah sama yaitu untuk memberantas korupsi. Dia berharap perjuangan itu dapat dilakukan bersama.


"Saya juga berharap kepada rekan-rekan semua, seluruh anak bangsa, bahwa kita punya kepentingan bersama, memberantas korupsi, kita ingin memberikan andil dan memberikan peran," ucapnya.


Lebih lanjut, Firli juga mengajak para peserta Tapaksi tak hanya menjadi penonton dalam upaya pemmberantasan korupsi.


Dia pun menyinggung pernyataan Albert Einstein soal negara tak akan hancur oleh pelaku kejahatan.


"Saya kemarin di Hakordia saya katakan Albert Einstein mengatakan negara tidak hancur karena pelaku kejahatan tapi negara akan hancur karena mereka yang hanya menonton tapi tidak melakukan perbuatan apapun, dan kita tidak ingin hanya jadi penonton, setuju..?," ujar Firli. (detikcom/d)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com