Kisah Emmy, Satu-satunya Anak yang Selamat dari Penembakan Massal di Thailand


300 view
Kisah Emmy, Satu-satunya Anak yang Selamat dari Penembakan Massal di Thailand
Foto: ludlowadvertiser
SELAMAT: Paweenuch Supolwong atau biasa dipanggil Emmy (3), satu-satunya anak yang selamat tanpa cedera dari serangan pembunuhan massal di pusat penitipan anak Thailand digendong ibunya Anonpai Srithon, baru-baru ini. 

Manila (SIB)


Emmy yang berusia tiga tahun menjadi korban selamat saat terjadi peristiwa penembakan massal di Thailand. Ia sedang tidur siang di samping sahabatnya di sebuah pusat penitipan anak di Thailand ketika penyerang masuk membawa pistol dan pisau.

Kelas yang berisi 11 anak berusia tiga tahun semula sibuk menggambar dan menulis. Sekitar pukul 10.00 waktu setempat, para guru mengirimkan foto anak-anak yang tersenyum kepada orang tua mereka.

Dua jam kemudian, pada waktu tidur siang, mantan polisi Panya Kamrab menyerbu gedung. Saksi mata mengatakan dia pertama kali menembak staf, termasuk seorang guru yang sedang hamil delapan bulan. Lalu, memaksa masuk ke masing-masing ruangan dari tiga ruang kelas taman kanak-kanak tersebut.

Melansir BBC, pelaku membunuh semua teman Emmy saat mereka tidur. Belum diketahui dengan pasti bagaimana Emmy bisa selamat. Namun dia ditemukan terjaga, meringkuk di samping mayat teman-teman sekelasnya.

"Dia tidak tahu apa yang terjadi ketika dia bangun," kata Somsak Srithong, kakek Emmy.

"Dia mengira teman-temannya masih tidur. Seorang petugas polisi menutupi wajahnya dengan kain dan membawanya pergi dari pemandangan berdarah," lanjutnya.

Emmy adalah satu-satunya anak yang hidup melalui pembantaian di Nong Bua Lamphu pada Kamis (6/10). Total 37 orang tewas, termasuk istri dan anak tiri penyerang, dan 24 di antaranya adalah anak-anak.

"Saya merasa sangat bersyukur dia selamat. Saya memeluknya erat-erat saat pertama kali melihatnya," kata Somsak.

Sementara ibu Emmy, Panompai Srithong, bekerja di Bangkok selama seminggu. Dia telah diberitahu bahwa semua anak di pusat itu telah meninggal. Tapi, dia merasa yakin bahwa putrinya masih hidup.

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com