Humbahas (SIB)
Anggota Komisi IV DPR RI, Mindo menegaskan, proyek atau Program Food Estate Hortikultura di Desa Siria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbanghasundutan (Humbahas) harus segera dievaluasi.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, proyek yang direncanakan menjadi lumbung pangan nasional itu, saat ini kondisinya berantakan atau amburadul. Sehingga perlu untuk dievaluasi secara menyeluruh.
“Harus evaluasi total. Pemda harus jujur mengkoordinir masyarakatnya. Kalau tetap masih seperti sekarang, amburadul !,” kata Mindo Sianipar saat diwawancarai wartawan di Bandara Internasional Silangit usai melakukan kunjungan kerja spesifik ke Kabupaten Humbahas, Jumat (27/1).
Lebih lanjut anggota DPR RI Dapil Jatim VIII itu menjelaskan, ada informasi sepihak yang menyatakan bahwa program food estate di Humbahas berhasil.
Namun pada kenyataannya, kata dia, setelah mereka melakukan kunjungan kerja selama dua hari (Kamis-Jumat, 26-27/1) di Humbahas untuk meninjau perkembangan atau progres dari poyek lumbang pangan itu, ternyata sangat bertolak belakang dengan informasi tersebut. Food estate di Humbahas ternyata gagal.
“Cerita panjang sudah berhasil. Apa yang berhasil ? Tidak ada yang berhasil,” pungkasnya di hadapan rombongan Komisi IV DPR RI yang lainnya, seperti Djarot Saiful Hidayat (PDIP) Maria Lestari (PDIP), KRT Darori Wonodipuro (Gerindra), H Sulaiman L Hamzah (NasDem), Edwar Tannur (PKB) dan Drh Slamet (PKS).
Di tempat yang sama, Anggota Komisi IV DPR RI, Drh Slamet menjelaskan, di hari kedua kunjungan kerja mereka di Humbahas, mereka mendatangi gudang Alsintan di komplek Kantor Dinas Pertanian Humbahas untuk melihat kondisi alat-alat mesin pertanian (Alsintan) bantuan dari Kementerian Pertanian. Sekaligus meminta data-data Alsintan yang diperuntukkan untuk food estate Humbahas. Dan data Alsintan milik Pemkab Humbahas yang dibeli pakai APBD kabupaten.
TIDAK SESUAI
Dari hasil temuan mereka di lapangan, kata dia, jumlah Alsintan dari Kementerian Pertanian yang ditunjukkan Dinas Pertanian Humbahas ternyata tidak sesuai dengan data yang dilaporkan.
Sebab, dari data maupun informasi dari Kementerian Pertanian, total bantuan Alsintan prapanen mendukung kegiatan food estate dan TSTH (Taman Sains dan Teknologi Herbal) di Humbahas TA 2020-2021, jumlah Alsintan yang diberikan sudah mencapai 537 unit yang terdiri dari traktor roda 4, traktor roda 2, pompa air, hand sprayer, dan cultivator.
“Saya temukan real di lapangan antara data Alsintan dan fisik belum sesuai. Tapi tidak apa-apa. Tetap harus kita klarifikasi. Itu yang akan kita telusuri. Karena yang kita lihat secara fisik belum sesuai dengan data yang ada. Mudah-mudahan nanti bisa diselesaikan secepatnya,” katanya.
Selain masalah Alsintan, pihaknya juga menemukan masalah terkait jumlah kelompok tani di daerah itu yang tidak sinkron dengan laporan yang ada.
“Yang kedua, jumlah kelompok tani yang disampaikan tadi belum sesuai dengan jumlah yang ada. Sehingga nanti ini yang perlu akan kita klarifikasi. Harapan kita, alat yang diberikan mudah-mudahan dapat langsung bermanfaat untuk masyarakat petani di sana,” pungkasnya. (BR7/c)