LPSK Bantah Sudutkan Putri Candrawathi sebagai Korban Pelecehan Seksual


432 view
LPSK Bantah Sudutkan Putri Candrawathi sebagai Korban Pelecehan Seksual
Foto : KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Putri Candrawathi 

Jakarta (SIB)

Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK) membantah kesaksian terdakwa Putri Candrawathi yang merasa disudutkan sebagai korban kekerasan seksual saat pemeriksaan.

LPSK memastikan pemeriksaan sesuai dengan standar korban kekerasan seksual.

Kesaksian terdakwa Putri Candrawathi yang merasa disudutkan sebagai korban kekerasan seksual dibantah LPSK dengan menunjukkan foto-foto pemeriksaan yang dilakukan dua orang psikiater dan psikolog terhadap Putri.

Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu menyebut, memiliki rekaman suara dan video dalam pemeriksaan tersebut, serta telah melakukan cross check dalam laporan pemeriksaan.

Hasilnya, LPSK tidak menemukan adanya kalimat pertanyaan yang menyudutkan Putri sebagai korban kekerasan seksual.

Sebelumnya, terdakwa Putri Candrawathi mengungkap alasannya tidak mau diperiksa LPSK di persidangan.

Putri mengaku, disudutkan karena psikolog yang dihadirkan LPSK langsung menyinggung mengenai ada tidaknya hubungan dengan Brigadir Yosua Hutabarat.

LPSK Menepis

Di tempat terpisah, Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo membantah pihaknya bertanya soal hubungan spesial antara Putri Candrawathi, dan Brigadir N Yosua Hutabarat saat proses awal asesmen. Hasto menyebut LPSK mempunyai bukti untuk membantah hal itu.

"Kami sudah periksa, kami punya rekamannya, video maupun audio. Kami sudah klarifikasi dengan psikolognya itu tidak benar," kata Hasto di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (16/1).

Hasto mengatakan pihaknya tak menuduh adanya hubungan Putri Candrawathi dan Yosua. Dia menyebut LPSK awalnya menempatkan Putri sebagai korban karena mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK.

"Jadi kami tidak melakukan insinuasi atau menuduh Bu Putri itu punya hubungan itu tidak, bahkan sejak awal kami menempatkan Bu Putri betul-betul sebagai korban karena mengajukan permohonan ke LPSK. Yang kami heran, kenapa sulit sekali untuk dimintai keterangan," tanya Hasto.

LPSK kemudian menyimpulkan bahwa Putri tak mengajukan permohonannya sendiri. Hal itu, katanya, ditunjukkan dari sikap istri Sambo yang tidak kooperatif.

"Oh mungkin bukan Bu PC nih yang mengajukan, bukan Bu PC sendiri. Atau, Bu PC memang mengalami trauma, stres tapi kami belum tahu persoalannya apa. Kami sama sekali tidak mengatakan bahwa Bu PC punya hubungan khusus dengan Yosua, tidak pernah," tegasnya.

Sebelumnya, penasihat hukum Putri, Sarmauli Simangunsong, bertanya mengapa LPSK tidak dapat memeriksa saat itu dan menyebut Putri tidak kooperatif. Putri pun menjelaskan itu.

"Banyak sekali pemberitaan mengenai pada saat LPSK mengunjungi Saudara dianggap tidak kooperatif karena Saudara tidak bisa diperiksa sementara pada saat diperiksa Komnas Perempuan, Komnas HAM, maupun Apsifor, pihak-pihak yang lain ini bisa memeriksa dan mengakses Saudara bisa ceritakan kenapa pada saat LPSK tidak bisa memeriksa Saudara?" tanya Sarmauli di PN Jaksel, Rabu (11/1).

Putri menjelaskan mulanya, ada psikiater dan psikolog dari LPSK datang ke rumah pribadinya di Saguling, Jakarta Selatan. Putri pun sempat berkomunikasi dengan psikiater itu. Namun, saat ditanya psikolog, dia hanya terdiam.

"Waktu itu dari LPSK datang ke rumah saya yang di Saguling, saya diperiksa oleh kalau tidak salah oleh satu psikiater satunya lagi psikolog. Waktu itu saya masih sempat komunikasi sama psikiater, tetapi pada saat berkomunikasi sama psikolog saya diam," jawab Putri.

"Kenapa Saudara diam apa yang ditanyakan oleh psikolog tersebut?" tanya Sarmauli.

"Karena di awal dia langsung menyampaikan...," jawab Putri.

"Silakan kalau mau minum dulu, minum dulu tidak apa-apa," timpal hakim Wahyu.

Putri mengaku saat itu terdiam karena pertanyaan awal yang dilontarkan oleh psikolog. Menurut dia, psikolog itu bertanya apakah dirinya memiliki hubungan spesial dengan Yosua.

"Karena saat itu psikolognya di awal menyampaikan langsung dengan pertanyaan apakah kamu punya hubungan spesial dengan Yosua," jawab Putri.

Putri mengaku tidak mau menjawab pertanyaan itu. Sambil menangis, Putri mengatakan dirinya adalah korban kekerasan seksual tapi kenapa selalu diasumsikan negatif.

"Dan saya tidak mau jawab karena saya ini adalah korban kekerasan seksual kenapa saya selalu diasumsikan negatif oleh orang-orang," kata Putri. (KompasTV/detikcom/d)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com