Luhut: Begitu Hebatnya Saya Kata Orang, tapi Nggak Berdaya Terhadap Kuasa Tuhan


345 view
Luhut: Begitu Hebatnya Saya Kata Orang, tapi Nggak Berdaya Terhadap Kuasa Tuhan
Foto: screenshot akun YouTube Huria Kristen Batak Protestan
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan

Jakarta (SIB)

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berbicara mengenai pandangan masyarakat terhadap dirinya.


Luhut berujar, dia selalu dipandang sebagai seorang yang hebat, padahal nyatanya tak berdaya di mata Tuhan.


Hal itu disampaikan Luhut saat memberikan sambutan di Ibadah Syukur Awal Tahun Kantor Pusat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).


Luhut mulanya menyinggung masa ketika dia tak bisa menyelamatkan temannya yang meninggal karena Covid-19.


Padahal dia kerap dianggap sebagai orang hebat di mata masyarakat.


"Saya merasa sedih, ada teman saya mayor jenderal yang dekat sama saya waktu taruna saya nggak bisa tolong waktu (terpapar) Covid-19, dia meninggal. Saya tahu saya rupanya terbatas juga, begitu hebatnya saya kata orang. Tapi saya nggak berdaya terhadap kuasa Tuhan," kata Luhut yang disiarkan melalui kanal YouTube Huria Kristen Batak Protestan, Minggu (8/1).


Luhut lantas mengajak seluruh pihak merenung sejenak. Dia mewanti-wanti jangan sampai jabatan tinggi membuat besar kepala.


"Jadi Anda jangan pernah bahwa Anda berkuasa, kita itu nothing, ada refleksi dirimu, renungkan pada dirimu. Semua yang di bawah di langit ini ada waktunya. Harus kita pegang itu, jangan hanya Anda berpikir pangkat kamu tinggi bahwa kamu akan selamanya, semua yang ada di langit ini ada waktunya, waktu kau lahir, besar, sakit, akhirnya kembali ke Maha Pencipta," jelasnya.


Luhut kemudian membeberkan pertimbangan Presiden Joko Widodo mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Sebab, tingkat kekebalan tubuh atau antibodi masyarakat RI mencapai 98,5%.


"Kenapa presiden kemarin berani putuskan, kami sarankan bapak presiden sudah bisa resmi mencabut (PPKM) karena kekebalan atau antibodi kita sudah 98,5%. (Ini) hasil testing, jadi scientific. Saya ulangi, jadi scientific 98,5%," ucapnya.


Luhut menyampaikan, angka ini didapat melalui pendekatan scientific dengan memerhatikan perkembangan kasus Covid-19 di RI dari waktu ke waktu. Jadi, keputusan pencabutan PPKM dilakukan dengan bermodal nekat semata.


"Semua dilakukan secara scientific dan doa dan kita temukan 98,5% sehingga para ahli-ahli itu nyarankan saya. Pak Menko, Pak menteri ini udah kuat. Anda yakin? Yakin. Itu berlanjut ke Natal tahun baru, lebaran, ada peristiwa lain. Itu kita lakukan secara scientific. Itu bukan soal berani-beranian," tegasnya.


Di sisi lain, Luhut menyadari ada potensi munculnya varian baru Covid-19 sekalipun PPKM telah dicabut.


Karena itulah, dia mengingatkan agar masyarakat tak mengendurkan kewaspadaan terhadap penularan Covid-19.


"Jadi dari pembelajaran ini, tapi kita harus waspada, bisa aja varian baru datang. Oleh karena itu, kewaspadaan itu jangan pernah hilang sebabnya makanya PPKM dihentikan Presiden tapi kita belum masuk pada endemi tadi. Karena itu masih proses tersendiri dan kita harus melihat WHO," ucapnya.


Banyak yang Nentang

Pada kesempatan itu, Luhut Binsar Pandjaitan juga berbicara mengenai upaya pemerintah menyetop ekspor barang mentah atau raw material. Luhut bahkan mengaku sempat dihujani kritik oleh berbagai pihak.


"Jadi kita punya barang ini semuanya, tapi dulu kita ekspor aja raw material, tak ada value-added. Sekarang kita buat jadi satu. Banyak yang nentang saya dulu, Luhut anu-nya China, segala macem, emang saya bodoh apa? Nggak," kata Luhut.


Meski begitu, Luhut mengaku tak memusingkan penilaian tersebut. Pemerintah pun kemudian berupaya mengekspor raw material dengan nilai tambah melalui hilirisasi.


Kebijakan itu pun, kata dia, mulai menampakkan hasil. Luhut bahkan berujar China sebagai negara pengimpor raw material menuruti permintaan RI.


"Tapi saya mesti mengalah sampai pada satu titik di mana kita bisa lead from. Setelah 6 tahun sekarang, kita mulai deal dengan mereka dan tidak ada satu pun kriteria yang saya berikan tidak dituruti oleh China. Boleh dicek ke mana-mana," ujarnya.


Digitalisasi

Dalam kesempatan itu, Luhut juga berbicara soal upaya pemerintah memberantas korupsi melalui digitalisasi. Karena itu, ia meminta seluruh belanja kebutuhan instansi pemerintah masuk e-katalog.


"Kita nggak ada masalah investasi, kita justru sekarang menatanya supaya bagus, itu masalah kami. Karena begitu orang melihat sangat hebatnya Indonesia, jadi inflow uang masuk ke Indonesia itu ratusan triliun sekarang ini. Bagaimana kita kelola sekarang ini yang sangat penting. Makanya kita digitalisasi supaya kurangi korupsi," jelasnya.


Luhut kemudian mencontohkan belanja kebutuhan TNI mulai dari makan hingga pakaian dimasukkan ke dalam e-katalog agar prosesnya berjalan transparan.


Prinsipnya, setiap belanja kebutuhan lembaga pemerintahan pasti akan diaudit.


"Karena ke mana pun, sooner or later lambat laun semua pekerja kami audit. TNI aja saya suruh audit, kemarin saya kumpulin semua kepala staf angkatan sama Wamenhan semua diaudit. Masa celana dalam aja nggak boleh di-anu, mesti rahasia? Ndak bener itu," ujar Luhut. (detikcom/a)




Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com