Luhut Ungkap Ekonomi Dunia Sedang Dilanda Badai yang Sempurna

* Negara Perekonomian Besar Akan Duduk Bersama Berdiskusi Menekankan Pemulihan

258 view
Luhut Ungkap Ekonomi Dunia Sedang Dilanda Badai yang Sempurna
Foto: Rifkianto Nugroho
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan

Jakarta (SIB)

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan ekonomi dunia sedang dilanda badai besar atau yang dia sebut sebagai perfect storm.


Luhut bilang semua negara sedang berada di dalam kondisi tidak baik-baik saja. Baik negara besar dan superpower maupun negara-negara berkembang.


"Saya menggambarkan kondisi dunia yang kita tinggali saat ini sedang dilanda 'perfect storm' atau badai yang sempurna. Semua negara dalam kondisi tidak baik-baik saja, mulai negara berkembang hingga superpower sekalipun," ungkap Luhut dalam catatan panjang yang diunggah di akun Instagram resminya @luhut.pandjaitan, dikutip Minggu (6/11).


Salah satu penyebab badai ini terjadi adalah akibat gejolak perang dan perselisihan antar negara yang masih belum jelas kapan selesainya. Salah satunya adalah perang antara Rusia dan Ukraina.


Hasilnya, Luhut menyinggung gejolak-gejolak itu membuat harga-harga komoditas utama menjadi naik. Bahkan dia juga bilang ada potensi resesi global akibat konflik-konflik antar negara.


"Hal ini sontak mempengaruhi harga-harga komoditas, ditambah kemungkinan resesi yang akan terjadi dan kemunduran menuju deglobalisasi. Belum lagi krisis kesehatan yang masih menghantui kita semua yang dapat memperparah kondisi dunia dalam beberapa waktu ke depan," ungkap Luhut.


KTT G20

Dalam catatan panjangnya, Luhut juga mengatakan di tengah ketidakpastian yang dialami seluruh negara saat ini, Indonesia mendapatkan kehormatan sekaligus kesempatan untuk menyelenggarakan KTT G20 2022 di Bali.


"Dalam sepuluh hari ke depan, negara-negara dengan perekonomian besar di dunia akan duduk bersama, berdialog dan berdiskusi sambil menekankan pentingnya kerja sama demi pemulihan dunia yang inklusif dan saling berkolaborasi di antara sesama anggotanya, yang diharapkan menghasilkan solusi atas permasalahan dunia saat ini," ungkap Luhut.


Gelaran itu akan dihadiri oleh 19 negara anggota dan satu organisasi regional Uni Eropa yang secara kolektif merepresentasikan 65% penduduk dunia, 79% perdagangan global, dan setidaknya 85% perekonomian dunia.


Indonesia juga akan mengundang negara-negara sahabat di kawasan Afrika dan negara kepulauan lainnya.


Luhut juga bilang Presidensi G20 dapat menjadi ajang untuk membuktikan Indonesia selama ini tahan terhadap berbagai krisis, khususnya di sektor ekonomi.


"Sembari menatap awan mendung dari dalam pesawat yang saya tumpangi, saya berpikir ada untungnya juga Indonesia menyandang Presidensi G20 di masa-masa sekarang ini. Mengapa? Inilah saat yang tepat membuktikan sekali lagi kepada dunia atas resiliensi ekonomi bangsa terhadap krisis," ungkap Luhut.


"Jika gelaran G20 ini sukses, maka nama besar Indonesia akan terangkat dan menjadi rujukan pelaksanaan event berskala internasional di tengah ketidakpastian global," ujarnya. (detikfinance/a)




Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com