Lukas Enembe Akui Main Judi ke Singapura

* Polisi Razia Simpatisan Lukas, Temukan Panah hingga Bom Ikan

775 view
Lukas Enembe Akui Main Judi ke Singapura
Foto Ant/Gusti Tanati
PENGAMANAN UNJUK RASA: Seorang polisi mengarahkan massa pendukung Gubernur Papua Lukas Enembe dalam unjuk rasa menolak penetapan tersangka Gubernur Papua Lukas Enembe oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Titik Nol, Taman Imbi, Kota Jayapura, Papua, Selasa (20/9). Polri mengerahkan sekitar 2.000 personel dalam mengamankan aksi dukungan kepada Lukas Enembe yang ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka gratifikasi tersebut. 

Jakarta (SIB)


Kuasa hukum Gubernur Papua Lukas Enembe, Aloysius Renwarin, mengakui kliennya bermain kasino. Lukas Enembe bermain kasino di Singapura.

"Pak Lukas itu kasino itu kan, dia pergi berlibur dan memang main," kata Aloysius saat dihubungi, Rabu (21/9).

Aloysius mengatakan Lukas bermain kasino hanya sebagai sarana hiburan semata. "Itu kan pergi main kasino, main-main seperti kita main game gitu. Iya itu saja (sekadar main-main saja)," ujarnya.

Aloysius juga membantah aliran dana ke kasino dengan nominal hingga Rp 560 miliar. Aloysius menyebut Lukas tidak membawa uang sebesar itu ketika bermain.

"Tapi bukan jumlah sefantastis sekian miliar. Tidak sefantastis itu, itu kan pribadi. Tidak ada uang yang dibawa dari mana-mana, begitu. Dia tidak bawa uang sebesar itu," jelasnya.

Pakai Uang Pribadi

Aloysius mengklaim Lukas Enembe bermain kasino menggunakan uang pribadi.

Aloysius mempertanyakan mengapa KPK mengurusi hal tersebut, yang dinilai urusan pribadi Lukas Enembe. Selain itu, dia mengatakan aliran dana tersebut tidak bisa dibuktikan.

"Tetapi saya heran KPK lacak masalah privat dia berlibur di luar, main gitu (kasino), kan sudah privat," ujarnya.

"Ini (aliran dana) itu pembuktian terbalik itu susah, apalagi ke mana, ini kan pribadi. Jadi pembuktian aliran dana, apalagi itu bukan dari proyek masuk ke sana, itu kan tidak bisa. Panjang prosesnya, dan undang-undang kami tidak mengatur pembuktian terbalik.

Apalagi ke luar negeri itu," tambahnya.

Aloysius tidak berbicara jauh soal temuan uang ratusan miliar rupiah yang ditemukan PPATK. Namun dia menegaskan nantinya Lukas akan menjelaskan soal dugaan korupsi Rp 1 miliar itu.

"Uang yang Rp 1 miliar itu kan nanti akan dijelaskan itu uang pribadi. Kemudian ditransfer ke rekeningnya ketika beliau berobat ke Singapura," ujarnya.

Bantah Beli Jam Tangan

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan adanya setoran tunai Gubernur Papua Lukas Enembe yang membeli jam tangan mewah senilai Rp 550 juta. Namun, hal tersebut dibantah oleh kuasa hukum Lukas Enembe, Aloysius Renwarin.

"Pokoknya dia bilang berapa dolar (Singapura) begitu. Kalau Rp 500 juta kan, masa arloji Rp 500 juta. Hanya beberapa dolar begitu," kata Aloysius.

Aloysius menyebut jam tersebut dibeli oleh Lukas Enembe di Dubai. Menurutnya, jam tangan tersebut dibeli Lukas dengan menggunakan uang pribadinya.

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com