Menkes: Jangan Panik Kasus Covid Tinggi


342 view
Menkes: Jangan Panik Kasus Covid Tinggi
(Tangkapan Layar Youtube Kementerian Kesehatan RI)
Foto: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Saat Konferensi Pers Kesiapan Gelombang Ketiga COVID-19. 

Jakarta (SIB)

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk tidak panik saat melihat angka lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron. Menurut Budi, yang paling penting adalah angka pasien yang masuk ke rumah sakit dan wafat jauh lebih rendah.


"Ketiga provinsi yang jumlah kasus harinya sudah melebihi dari puncak Delta tersebut, angka yang dirawat di rumah sakit masih sekitar 30 persenan sampai 50 persen. Jadi yang ingin saya sampaikan di sini adalah tidak usah panik kalau melihat jumlah kasusnya naik tinggi, karena memang yang lebih penting yaitu yang masuk rumah sakit dan wafat itu jauh lebih rendah dan masih bisa terkendali," kata Budi dalam jumpa pers, Senin (7/2).


Budi mengatakan kasus Covid-19 masih akan terus mengalami kenaikan. Dia mengingatkan warga untuk tetap menjalankan protokol kesehatan.


"Jadi penting sekali publik memahami bahwa jumlah kasus akan naik tinggi. Di negara-negara lain bisa dua kali tiga kali Delta, yang penting kita bisa menjalankan terus protokol kesehatan agar yang masuk ke rumah sakit dan wafat itu di bawah rata-rata," ujar Budi.


Dalam kesempatan itu, Budi juga membeberkan tiga provinsi dengan angka lonjakan kasus Covid-19 sudah melampaui puncak Delta pada tahun lalu. Salah satu provinsi di antaranya adalah DKI Jakarta.


"Sekarang sudah ada tiga provinsi yang jumlah kasusnya melebihi jumlah kasus gelombang Delta lalu. Pertama DKI Jakarta, jumlah kasusnya kemarin sudah mencapai 15.800 padahal puncak tertinggi DKI sebelumnya 14.600. Kemudian Provinsi Banten yang jumlah kasusnya 4.800 padahal di gelombang Delta kemarin paling tinggi 3.900 dan provinsi Bali yang yang jumlah kasusnya sudah sempet menyentuh 2 ribu, sedangkan tertinggi di gelombang Delta 1.900," ujar Budi.


Masih Sangat Rendah

Menkes juga menerangkan soal keterisian rumah sakit di tengah lonjakan Corona. Dia menyebut saat ini rumah sakit di Indonesia baru terisi 18 ribu dari total 120 ribu kapasitas untuk Covid.


"Rumah sakit kita sekarang terisi 18.966. Kapasitas total rumah sakit kita 400 ribu, yang disiapkan untuk Covid 120 ribu, jadi dari 120 ribu terisi per kemarin 18.966," ujar Budi.


Budi kemudian merinci lagi dari 18.966 pasien yang sudah dirawat di rumah sakit, baru 15.292 yang terkonfirmasi positif Corona. Sisanya masih dinyatakan kasus probable.


Kemudian dari 15 ribu kasus yang terkonfirmasi Corona, 10 ribu pasien di antaranya tanpa gejala atau bergejala ringan sehingga Budi menilai keterisian pasien Corona di RS masih sangat rendah.


"Angka dari 15 ribu balik lagi kapasitas Covid-nya 120 ribu itu 10 ribu masih OTG tanpa gejala dan ringan jadi ke depannya kalau kita lebih efisien dengan cara yang OTG dan ringan itu bisa isoman atau terpusat sebenarnya keterisian rumah sakit kita itu masih sangat rendah," kata Budi. (detikcom/a)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com