Panglima TNI Ungkap Kendala Tracing Digital: Warga Tak Mau Angkat Telepon


288 view
Panglima TNI Ungkap Kendala Tracing Digital: Warga Tak Mau Angkat Telepon
(Dok. Istimewa)
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto 

Jakarta (SIB)

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkap kendala tracing digital Covid-19. Hadi mengatakan ada warga yang tak mau angkat panggilan telepon untuk tracing dan tak mau memberi keterangan yang sebenar-benarnya.


"Kendalanya yang terkonfirmasi tersebut mau beri keterangan atau tidak. Ada yang mau dan ada yang tidak," kata Hadi, Rabu (28/7).


"Masih ada karena tidak mau angkat telepon dan tidak mau beri keterangan," sambung dia.


Saat ini, ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menelusuri kasus Covid-19. Pertama dengan cara digital yang dilaksanakan oleh tracer digital, dan kedua adalah tracer lapangan.


"Bila tracer digital menemui kendala maka dilakukan tracer lapangan untuk mewawancarai langsung masyarakat yang menjalin kontak erat dengan pasien Covid-19," tutur Hadi.


Hadi menerangkan, dirinya mengecek sosialisasi tracer digital di Puskesmas Brebah dan Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Hadi hendak memastikan kegiatan tracing pasien Covid-19 dan aplikasi Silacak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berjalan.


"Saya sedang mengecek sosialisasi tracer digital di Puskesmas Brebah dan Maguwoharjo, Yogyakarta. Saya memastikan pelaksanaan tracer kontak erat aplikasi Silacak Kemenkes sudah berjalan," jelas Hadi.


Hadi menuturkan dirinya mengarahkan babinsa dan bhabinkamtibmas untuk tetap menggencarkan tracing meski menemukan kendala di lapangan. Dia juga meminta aparat memahami betul prosedur tracing digital.


"Arahan saya kepada babinsa, babinpotmar, babinpotdirga dan babinkamtibmas untuk memahami prosedur mulai dari menerima notifikasi kasus konfirmasi, melaksanakan pelacakan dan wawancara, memasukan ke aplikasi Silacak sampai mengawasi isolasi terpusat," papar Hadi.


Dalam pengecekan ini, Hadi didampingi Kepala BNPB Ganip Warsito, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Rudianto dan Gubernur AAU, Marsda TNI Nanang Santoso. Hadi menyampaikan Maguwoharjo masuk kategori zona kuning dan hijau berkat kegigihan para tracer digital dan tracer lapangan, serta seluruh tenaga kesehatan.


"Kunjungan saya ke wilayah Maguwoharjo untuk melihat secara langsung bagaimana sistem kerja yang saudara-saudara lakukan untuk saya tularkan ke wilayah lain," ucapnya. (detikcom/a)


Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com