Islamabad (SIB)
Kepolisian Pakistan mengungkapkan fakta mengejutkan soal bom bunuh diri di masjid Peshawar yang menewaskan 101 orang awal pekan ini.
Disebutkan bahwa si pengebom bunuh diri mengenakan seragam polisi dan memakai helm saat menembus pengamanan ketat di kompleks kepolisian yang menjadi lokasi masjid itu.
Seperti dilansir AFP, Kamis (2/2), Kepala Kepolisian Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Moazzam Jah Ansari, mengungkapkan fakta itu dalam konferensi pers terbaru di Peshawar pada Kamis (2/2) waktu setempat.
"Mereka yang bertugas tidak memeriksanya (pelaku-red) karena dia mengenakan seragam polisi. Itu merupakan kesalahan dalam pengamanan," ungkap Jah Ansari.
Kepolisian setempat memiliki 'gagasan yang beralasan' soal siapa pengebom bunuh diri itu setelah mencocokkan potongan kepala yang ditemukan di lokasi ledakan dengan rekaman CCTV di lokasi.
Lebih lanjut, Jah Ansari menyebut bahwa pengebom bunuh diri itu tidak seorang diri dalam merencanakan serangan bom di Peshawar pada Senin (30/1) waktu setempat. Disebutkan juga bahwa pelaku mengendarai sepeda motor ke lokasi ledakan.
"Ada jaringan di belakangnya," sebutnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Masjid yang diguncang ledakan bom bunuh diri itu terletak di dalam kompleks markas besar kepolisian di Peshawar yang dijaga ketat.
Ratusan polisi sedang menjalankan salat di masjid tersebut saat ledakan terjadi pada Senin (30/1) siang. Dari 101 korban tewas, sebagian besar merupakan personel kepolisian.
Pengebom bunuh diri itu berhasil menyelinap tanpa terdeteksi, melewati sejumlah barikade yang dijaga personel keamanan, hingga masuk ke dalam kompleks 'Zona Merah' yang menjadi lokasi kantor kepolisian dan unit kontraterorisme di Peshawar.
Pelaku meledakkan bom yang terpasang pada tubuhnya di tengah-tengah jemaah di dalam masjid, hingga menyebabkan salah satu dinding masjid ambruk. Kepolisian setempat juga menyebut bahwa serangan bom itu merupakan balasan atas operasi garis depan yang dilakukan kepolisian terhadap militan setempat.
Kepolisian Pakistan, Kamis (2/2) waktu setempat, mengumumkan penangkapan 23 tersangka terkait ledakan bom bunuh diri itu.
Kepala Kepolisian Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Moazzam Jah Ansari, menuturkan kepada wartawan bahwa pengebom bunuh diri itu masuk ke dalam masjid sebagai tamu, dengan membawa bahan peledak seberat 10-12 kilogram yang sebelumnya dibawa dalam potongan-potongan.
Dituturkan seorang pejabat senior provinsi setempat, yang enggan disebut namanya, kepada AFP bahwa otoritas terkait juga sedang menyelidiki dugaan adanya orang-orang di dalam kompleks markas kepolisian itu yang membantu mengoordinasikan serangan bom itu.
Otoritas Pakistan masih terus menyelidiki bagaimana pelanggaran keamanan sebesar itu bisa terjadi di area yang dijaga sangat ketat.
"Kami telah menahan orang-orang dari kalangan (markas besar) kepolisian untuk mengetahui bagaimana bahan peledak bisa masuk ke dalam dan untuk melihat apakah ada polisi yang juga terlibat dalam serangan itu," tutur seorang pejabat senior provinsi setempat, yang enggan disebut namanya.
"Pelaku penyerangan dan fasilitatornya mungkin memiliki jaringan di luar Pakistan," imbuh pejabat Pakistan itu. (AFP/detiknews/a)