Jakarta (SIB)
Polri bersiap mengawal kondusivitas puncak perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, baik terkait peribadatan hingga arus lalu lintas. Soal situasi dan kepadatan di jalan, petugas memaksimalkan Google Maps hingga Command Center.
"Polri bekerjasama dengan Google, untuk bisa memberikan pelayanan yang lebih baik. Khususnya terkait informasi perjalanan di Google Maps. Polri akan memberikan informasi berbagai kebijakan terkait jalan raya. Misalnya untuk sekarang Operasi Lilin. Setiap rekayasa jalan seperti contraflow, oneway, hingga penutupan jalan diinformasikan," tutur Asops Kapolri Irjen Agung Setya Imam Effendi kepada wartawan, Jumat (23/12).
Menurut Agung, nantinya setiap titik koordinat rekayasa jalan serta jalur alternatifnya akan diinformasikan oleh Google maps, sehingga masyarakat bisa diarahkan menuju pilihan jalan yang tepat. Sebab, terkadang pengguna diarahkan ke arah tercepat, namun malah tersesat memasuki wilayah lainnya.
"Untuk saat ini Polri juga akan mendata jalan kabupaten. Kan jalan nasional dan provinsi sudah pasti. Tapi jalan kabupaten ini yang perlu didata. Sehingga, kerja sama ini akan berguna untuk berbagai operasi. Baik operasi harian dan berbagai operasi lainnya. Bukan hanya Operasi Lilin," jelas dia.
Agung mengingatkan bahwa Google menyiapkan jalan untuk roda empat yang bukan jenis bus dan truk. Jangan sampai malah pengguna kendaraan tersebut salah persepsi dan malah tersesat ke jalan sempit.
"Kita lihat opsi di Google Maps itu gambar mobil dan bukan gambar bis. Tolong bisa diinformasikan. Pengemudi bus dan pemilik bus bukan gunakan Google kalau tersesat. Kalau Polri sudah mendata jalan Insyaallah muncul opsi untuk bus dan truk," katanya.
Polri juga menggunakan Sistem Operasi Terpadu dalam Operasi Lilin 2022 ini. Agung menerangkan, metode tersebut akan dikendalikan di Command Center dengan CCTV dan personel yang mobilisasinya terbaca secara realtime.
"Jadi, saat ada kemacetan dan kecelakaan, maka akan muncul tanda peringatan berupa kedipan. Dari kedipan itu, operator di Command Center akan bisa melihat penyebab kecelakaan dari CCTV yang terdekat dari lokasi. Hanya dengan satu klik, semua CCTV terdekat bisa dilihat dan diprediksi penyebab dari kemacetan atau kecelakaan," ujar Agung.
"Saat itulah, operator melalui Kaposko Command Center akan menugaskan personel terdekat untuk segera menangani kemacetan atau kecelakaan. Kemacetan bisa diharapkan cepat terurai dan bila kecelakaan korban bisa segera diselamatkan," tambahnya. (Merdeka/a)