Presiden China Resmi Buka Asian Games 2023, Terbesar Sepanjang Sejarah

Sore Ini Timnas Indonesia U-24 Tatap Laga Hidup Mati Lawan Korut

285 view
Presiden China Resmi Buka Asian Games 2023, Terbesar Sepanjang Sejarah
Foto Ant/Hafidz Mubarak A
PEMBUKAAN: Kontingen Indonesia mengikuti defile saat upacara pembukaan Asian Games 2022 di Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, Hangzhou, China, Sabtu (23/9). 

Hangzhou (SIB)

Asian Games terbesar dalam sejarah resmi dibuka oleh Presiden China Xi Jinping di Hangzhou pada Sabtu (23/9) malam, lewat upacara pembukaan yang megah, menampilkan sejarah budaya tuan rumah yang dipadukan dengan penerapan teknologi ramah lingkungan.

Saat upacara pembukaan, Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, yang dijuluki si "Teratai Besar", bermandikan sinar dari atraksi lampu yang menunjukkan kemegahan arsitektur stadion modern berkapasitas 80.800 bangku itu.

Presiden China Xi Jinping hadir didampingi oleh pelaksana tugas ketua Komite Olimpiade Asia Raja Randhir Singh, dan presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach.

Selama kurang lebih 115 menit, program upacara pembukaan diawali dengan pertunjukan selamat datang, yang diikuti dengan parade delegasi hingga berbagai pementasan seni yang mengusung tema seperti ekuinoks musim gugur, salah satu momen perayaan masa panen di China, serta fenomena air pasang yang telah menyaksikan perubahan sejarah di Hangzhou dan peradaban Liang-zhu.

Tides Surging in Asia, yang terinspirasi fenomena gelombang pasang yang terkenal di Hangzhou, menjadi tema besar pertunjukan pada upacara pembukaan, menggambarkan gelombang pasang sebagai nafas dari alam, detak dari olahraga sehingga Asian Games diharapkan menjadi festival dari orang-orang Asia, serta membawa keriaan dan kemegahan ke dunia.

China pun memamerkan kepiawaiannya dalam membuat festival akbar dan perayaan di depan sejumlah kepala negara yang turut hadir dalam upacara pembukaan tersebut, antara lain Presiden Suriah Bashar al-Assad, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Raja Kamboja Norodom Sihamoni, Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo, dan Putra Mahkota Kerajaan Kuwait Sheikh Meshal Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah.

Setelah pengibaran bendera nasional China, para kontingen dari berbagai negara Asia memasuki stadion diiringi maskot-maskot Asian Games Hangzhou yaitu Chenchen, Congcong, dan Lianlian.

Afghanistan menjadi negara pertama dalam rangkaian defile atlet, sedangkan kontingen tuan rumah China menjadi yang terakhir memasuki stadion setelah Yaman.

Atlet wushu Indonesia Nandhira Mauriskha dan atlet voli indoor putra Hernanda Zulfi berperan sebagai pemegang bendera Merah Putih, memimpin kontingen Indonesia yang mengirimkan 413 atlet untuk mengincar 12 medali emas di Hangzhou.

Nandhira, yang adalah peraih perak SEA Games Vietnam 2021 itu, mengenakan baju kurung adat Betawi. Sedangkan Hernanda, yang membantu Indonesia merebut emas SEA Games 2019, 2021 dan 2023 itu, mengenakan pakaian adat lengkap dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.

Asian Games di Hangzhou, yang merupakan ketiga kalinya China menjadi tuan rumah, juga memecahkan rekor partisipasi atlet, nomor cabang olahraga dan secara keseluruhan penyelenggaraan dalam sejarah Asian Games.

Seperti yang telah dikonfirmasi oleh panitia penyelenggara HAGOC, bahwa sebanyak 45 Komite Olimpiade Nasional membawa sekira 12.500 atlet, terbanyak dalam sejarah Asian Games, memecahkan rekor sebelumnya yaitu 11.300 atlet di Asian Games ke-18 di Indonesia pada 2018.

Mereka akan bersaing menjadi yang terbaik memperebutkan 481 medali emas dalam 40 cabang olahraga yang dipertandingkan selama 15 hari di 56 arena yang tersebar di Hangzhou dan lima kota pendukung yaitu Ningbo, Wenzhou, Huzhou, Shaoxing, dan Jinhua.

Upacara pembukaan yang berlangsung megah itu menunjukkan sejarah panjang kota di pesisir timur China itu yang diproyeksikan ke layar dan lantai stadion, dikombinasikan dengan atraksi para penari dan teknologi canggih seperti animasi tiga dimensi tanpa kacamata yang memanjakan mata, hingga penyalaan kaldron Asian Games yang inovatif dengan melibatkan pemegang obor tradisional dan virtual.

Pemerintah China dan HAGOC selaku panitia penyelenggara memang ingin menyajikan pesta olahraga yang termegah di Asia dengan konsep hijau dan cerdas. Asian Games ke-19 kali ini diharapkan menjadi contoh untuk edisi-edisi berikutnya.

"Kepada masyarakat Hangzhou, tanpa kerja keras dan kontribusi tak kenal lelah Anda, semua ini tidak akan terwujud," ucap Singh seraya menutup sambutannya dengan mengucap xie xie, yang berarti terima kasih dalam bahasa setempat.

Laga Hidup Mati

Sementara itu, Tim nasional Indonesia Under 24 tahun (U-24) menatap laga hidup mati melawan Korea Utara di di Stadion Zhejiang Normal University East, Minggu (24/9) pukul 15.00 WIB. Laga ini menentukan langkah Timnas Indonesia U-24 di ajang Asian Games 2023 cabang olahraga sepak bola.

Pasukan Indra Sjafrie berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan untuk dapat lolos dari Grup F. Setelah membuka perjalanan dengan kemenangan 2-0 atas Kirgistan, timnas U-24 kemudian takluk 0-1 dari Taiwan pada laga keduanya.

Kedua hasil tersebut membuat Indonesia kini menghuni posisi kedua dengan koleksi tiga poin, hasil dari satu kemenangan dan satu kekalahan. Poin Indonesia sama dengan Taiwan, namun Indonesia berhak berada di posisi kedua karena unggul produktivitas gol.

Calon lawan Indonesia, yakni Korea Utara (Korut) sudah lebih dahulu memastikan lolos ke fase gugur. Berbekal dua kemenangan atas Taiwan dan Kirgistan, Korut kini nyaman menghuni puncak klasemen Grup F dan pasti melaju ke 16 besar apapun hasil yang didapat pada pertandingan terakhir.

Indra Sjafri berharap pasukannya tetap bersemangat menghadapi Korut. Meski bukan lawan mudah, Indra menilai peluang untuk memenangkan laga masih terbuka. Indra juga meminta para pemainnya tidak mengulangi kesalahan saat bertemu Taiwan. "Ini jadi evaluasi kita untuk mempersiapkan diri dalam laga hidup-mati lawan Korut. Kita harus fokus," kata Indra dilansir dari situs PSSI.

Seandainya pada pertandingan kontra Korut, timnas U-24 menelan kekalahan, masih terbuka peluang untuk lolos ke fase gugur. Yakni berharap Kirgistan secara mengejutkan mampu mengalahkan Taiwan, atau lolos dengan menjadi salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik.

Sementara Korea Utara yang sudah meraih tiket ke babak 16 besar, menyatakan tidak ada pilihan mengendurkan semangat melawan Indonesia.

"Hasil akan berbicara mulai sekarang sampai selanjutnya. Kami akan terus meraih hasil bagus," ucap Pelatih Korea Utara, Yong Nam usai laga melawan Kirgistan dikutip dari Yonhap.

Dengan target melanjutkan hasil positif, Korut mengincar tiga poin melawan Indonesia guna menyempurnakan poin di fase grup.

Dari sejumlah pertemuan yang pernah terjadi antara Indonesia kontra Korut, sejarah berpihak pada sang calon lawan.

Pada level senior, diawali dari pertemuan pada kualifikasi Piala Asia 1979, timnas Indonesia ditaklukkan 1-3. Catatan buruk tersebut berlanjut pada delapan pertemuan berikutnya sampai 2012 silam, dengan torehan total delapan kekalahan dan satu kali imbang.

Sedangkan pada kategori U-23, pertemuan terakhir antara kedua negara terjadi pada Asian Games 2014. Saat itu Indonesia takluk 1-3 dari Korut pada fase 16 besar.

Korea Utara U-24 juga sedang menjalani tren positif, setelah pada Asian Games ini mereka meraih kemenangan 2-0 atas Taiwan serta menang tipis 1-0 atas Kirgistan.

Adapun juara Grup F akan menghadapi runner up Grup E yang saat ini ditempati Bahrain. Kendati demikian ada peluang Thailand menyodok ke peringkat kedua.

Sementara runner up Grup F, dipastikan bertemu Korea Selatan yang menjadi pemuncak klasemen Grup E. Selain juara dan runner up, masih ada pula kans peringkat ketiga Grup F melaju ke fase gugur. Jika peringkat ketiga dari Grup F berhak tampil di babak 16 besar, maka kelak lawan yang akan dihadapi adalah juara Grup C yang ditempati Uzbekistan. (Antaranews/CNN/a)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com