Teriak-teriak dan Gedor-gedor Gerbang Kapel

Puluhan Warga Pakai Serban Datangi Kapel Jemaat GBI di Depok

Polisi Bantah Ada Penyerangan, Jamin Pengamanan Ibadah

337 view
Puluhan Warga Pakai Serban Datangi Kapel Jemaat GBI di Depok
(Foto : Dok/Detikcom)
DATANGI : Kapel Jemaat GBI Cinere Bellevue di Gandul, Depok didatangi puluhan warga, Sabtu (16/9) sekitar pukul 07.00 WIB. 
Depok (SIB)
Bangunan kapel di wilayah Gandul, Kecamatan Cinere, Depok, didatangi oleh puluhan orang. Mereka datang menggedor bagian depan gerbang kapel.
Peristiwa itu terjadi Sabtu (16/9) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Kapel itu diketahui menjadi tempat dari jemaat GBI Cinere Bellevue melakukan ibadah tiap pekannya.
"Jadi jam tujuh mereka ada kumpul-kumpul, ada 50 orang pakai serban dan lain sebagainya. Mereka mendatangi kapel kami, sempat menggedor-gedor, teriak-teriak. Habis itu mereka bubar," kata pengurus gereja GBI Cinere Belleuvue, Arif Syamsul, saat dihubungi, Sabtu (16/9).
Arif mengatakan, kapel yang dijadikan tempat jemaatnya beribadah merupakan bangunan ruko tiga lantai. Ruko itu telah disewa sejak dua bulan lalu. Dia menjelaskan sedari awal pihaknya memang dipersulit oleh lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) setempat saat meminta izin melakukan peribadatan.
"Kami itu pindahan dari Cinere yang di Pangkalan Jati. Karena kontrak habis, kita pindah ke daerah Gandul. Kita selalu sewa ruko yang mana menurut UU nggak perlu (izin), tapi kita bahasanya kulonuwun ke RT/RW, kelurahan, kecamatan," katanya.
Menurut Arif, para anggota LPM di Gandul lalu mengajukan syarat berupa pengumpulan 60 tanda tangan dan KTP dari warga setempat agar ibadah di kapel bisa dilaksanakan. Syarat itu, kata Arif, berhasil dipenuhi.
"Kita dapatkan 80, tapi mereka masih mempersulit bilang itu KTP-nya DKI, KTP Limo," ujar Arif.
Singkat cerita, Arif dan jemaat GBI Cinere Bellevue akhirnya bisa menggelar ibadah perdana di kapel tersebut pada Minggu (10/9). Ibadah tersebut juga dikawal oleh aparat kepolisian.
Namun, selepas ibadah perdana itu, para anggota LPM di Gandul mengajukan syarat baru terkait izin peribadatan. Mereka meminta adanya restu dari Wali Kota Depok agar ibadah di kapel daerah Gandul bisa digelar.
"Jadi mereka mempersulit lagi kami disuruh restu dulu dari Wali Kota. Mereka minta ditiadakan dulu ibadah selama dua kali minggu," ujar Arif.
Lebih lanjut Arif mengatakan, tidak ada jemaat yang berada di kapel saat puluhan orang melakukan penyerangan. Namun, imbas tindakan tersebut, pihak gereja memutuskan tidak menggelar ibadah secara fisik pada Minggu (17/9) hari ini.
"Akhirnya kita ibadah streaming sampai kita mau ajukan ke Wali Kota," pungkas Arif.
Namun, polisi tidak memerinci alasan massa mendatangi lokasi Kapel di Gandul, Depok tersebut.
"Hanya mendatangi lokasi karena habis kegiatan pengajian subuh dan di lokasi Kapel tidak ada kegiatan," katanya.
Menurut Fuady, persoalan izin Kapel di Gandul tersebut saat ini tengah dalam pembahasan di Pemkot Depok. Perwakilan pengurus Kapel dan masyarakat juga telah beberapa kali dipertemukan.
"Untuk penanganan izin kapel tersebut sudah dalam tahap proses di Pemkot Depok dan sudah ada pembahasan rapat dengan pengurus Kapel dengan masyarakat," katanya.
Fuady menjelaskan, pihaknya akan menjamin pengamanan kegiatan ibadah di Depok. Dia mengatakan, polisi juga telah mengamankan ibadah perdana jemaat di Kapel daerah Gandul pekan lalu.
"Polres Depok memberikan jaminan pengamanan kepada umat yang ibadah termasuk Minggu lalu saat pembukaan Kapel juga berjalan dengan aman kondusif," tutur Fuady.
Namun polisi menyebut, kedatangan massa itu diduga terkait penolakan adanya Kapel di lokasi.
"Tujuannya adalah Kepala LPM Gandul dan beberapa masyarakat yang ikut pengajian subuh menolak adanya Kapel tersebut," kata Ahmad Fuady.
Kedatangan puluhan orang itu terjadi Sabtu (16/9) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Fuady kembali menegaskan, tidak ada penyerangan yang dilakukan massa di lokasi.
Menurut Fuady, pertemuan melibatkan perwakilan Kapel dan masyarakat juga telah terjadi pada Jumat (15/9). Dalam pertemuan itu, lanjut Fuady, terdapat kesepakatan mengenai tidak adanya kegiatan ibadah selama persoalan izin Kapel belum diselesaikan.
"Pada hari Jumat kemarin sudah dilakukan pertemuan di Pemkot Depok dan disepakati beberapa hal antara lain izin Kapel tersebut akan diproses. Sebelum ada izin disepakati dengan pihak pendeta dan ketua LPM untuk tidak ada kegiatan kebaktian," tutur Fuady.
"Kegiatan tadi pagi hanya mendatangi dan tidak ada penggedoran lokasi," sambungnya. (detikcom/a)
Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com