AS (SIB)
Beberapa jurnalis mendapati diri mereka tidak dapat mengakses akun Twitter sejak semalam. Menurut Reporter Senior NBC News Ben Collins, satu kesamaan yang mereka miliki adalah bahwa mereka meliput jejaring sosial dan Elon Musk.
Dilaporkan Engadget dan The Guardian, Jumat (16/12), Collins mencantumkan akun jurnalis yang ditangguhkan di utas Twitternya, termasuk Donie O'Sullivan dari CNN yang tweet terakhirnya menyertakan wawancaranya dengan Jack Sweeney, mahasiswa yang mengelola akun @ElonJet.
Sebagian besar akun yang diblokir berbicara tentang Sweeney atau ditautkan ke @ElonJet dengan cara tertentu. Sebelum akun tersebut ditangguhkan secara permanen, ia melacak penerbangan jet pribadi Elon menggunakan data yang tersedia untuk umum.
Elon pun angkat bicara mengenai hal itu.
"Mengkritik saya silakan, tetapi membocorkan lokasi real-time saya dan membahayakan keluarga saya tidak," cuit Musk pada Kamis malam (15/12).
Cuitannya itu sebagai tanggapan atas komentar dari jurnalis teknologi lain bahwa Musk telah mulai melarang jurnalis untuk mengkritik dia.
"Setiap akun yang melakukan doxxing info lokasi real-time siapa pun akan ditangguhkan, karena ini merupakan pelanggaran keamanan fisik. Ini termasuk memposting tautan ke situs dengan info lokasi waktu nyata. Memposting lokasi yang dikunjungi seseorang dengan waktu yang sedikit tertunda bukanlah masalah keamanan, jadi tidak apa-apa," jelas Elon.
Meski begitu, banyak kalangan menyebut Elon terlalu terburu-buru bertindak. Pasalnya, dia tidak bisa mengklarifikasi dengan cara apa dia yakin bahwa reporter berita yang akun Twitternya ditangguhkan telah membagikan lokasi real-time-nya.
Persoalannya bukan hanya terkait ini saja. Elon disebut berkali-kali melakukan pembungkaman terhadap jurnalis yang mengkritiknya.
Terutama jurnalis-jurnalis yang selalu memberitakan dia dan perusahaannya baik soal keputusan manajemen maupun kebijakan lainnya, setelah mengambil alih Twitter pada Oktober silam.
Bakal Buka
Namun, Elon Musk mengatakan akan membuka kembali akun twitter beberapa jurnalis yang sempat diblokir karena dianggap membahayakan keluarganya.
Kepastian mencabut penangguhan akun para jurnalis tersebut diumumkan Elon Musk di akun twitter miliknya.
"Banyak orang telah merespons. Akun yang melakukan doxxing lokasi saya akan dicabut penangguhannya sekarang," kicau pemilik Twitter itu, Sabtu (17/12).
Musk juga telah melakukan jajak pendapat Twitter menanyakan apakah dia harus memulihkan akun yang ditangguhkan sekarang atau dalam waktu seminggu.[br]
Hampir 59 persen dari 3,69 juta pengguna twitter merespons agar Elon Musk segera memulihkan akun sejumlah jurnalis itu.
Langkah yang diambil Musk dengan memblokir akun jurnalis menuai kecaman pihak dunia. Mulai dari Uni Eropa hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Akun twitter jurnalis yang diblokir atas permintaan Elon Musk di antaranya Donie O'Sullivan dari CNN, Ryan Mac dari The New York Times, dan Drew Harwell dari The Washington Post, akun jurnalis independen progresif Aaron Rupar.
Sejumlah jurnalis itu punya kesamaan karena sering mengkritik Musk, baik soal keputusan manajemen maupun kebijakan usai Musk akuisisi Twitter pada Oktober.
Ini bukan kali pertama twitter membungkam akun-akun yang kritis terdapat Elon Musk. Sebelumnya jurnalis lepas Tony Webster melaporkan akun miliknya dihapus tanpa ada peringatan.
Penangguhan terjadi setelah twitter pada Kamis lalu menutup akun milik Mastodon, platform pesaing Twitter yang baru muncul.
Langkah ini sangat kontras dengan sikap Musk yang kerap menggaungkan kebebasan berbicara dan transparansi di platform. (Merdeka/CNNI/a)