* Seruan Paus Fransiskus di Hari Natal: Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Semarak Natal di Bethlehem Usai Dua Tahun Pembatasan Pandemi

* Perayaan Natal di Arab Saudi Semakin Terbuka

512 view
Semarak Natal di Bethlehem Usai Dua Tahun Pembatasan Pandemi
(Foto: UPI)
SANTA CLAUS: Warga Jerusalem penuh suka cita merayakaan Natal dengan mengenakan kostum Santa Claus pawai keliling Kota Tua Jerusalem, seperti dilansir dari AFP, Minggu (25/12).



SANTA CLAUS DI ARAB SAUDI: Seorang ibu mendokumentasikan anaknya berfoto bersama tokoh Santa Claus saat perayaan Natal di Riyath, Arab Saudi, Minggu (25/12).



Semakin Terbuka

Perayaan Natal di Arab Saudi dilaporkan berlangsung semakin terbuka dalam beberapa tahun terakhir.


Dekorasi pohon dan pernak-pernik khas Natal makin banyak dipajang di sejumlah mal-mal hingga kafe Arab Saudi, terutama di Ibu Kota Riyadh. Beberapa sosok badut Santa Claus juga terlihat mondar-mandir dan menghibur warga di sejumlah ruang publik di Riyadh dan beberapa kota lainnya.


Seperti dilansir dari laporan The Guardian, Senin (26/12) mal dan banyak kafe di Riyadh semakin tidak segan memasang pernak-pernik seperti perada, tongkat permen, topi santa, hingga pohon cemara dan salju palsu untuk menyemarakkan suasana Natal di ibu kota.


Media lokal Saudi juga melaporkan sosok Santa Claus juga terlihat di beberapa ruang publik di kota Khobar.


Beberapa hotel bintang lima dan perusahaan katering swasta juga menawarkan makan malam khusus Natal. Kadang-kadang Santa Claus muncul, demikian seperti dilansir dari Arab News.


Umat Kristen di Saudi juga tidak perlu lagi membeli pohon Natal di pasar tradisional secara sembunyi-sembunyi. Warga asal Lebanon yang tinggal di Saudi, Alia Obaidi, menyaksikan 'wajah baru' kerajaan yang tampak semakin moderat.


Di tahun-tahun sebelumnya, Obaidi mengaku harus membeli pohon secara sembunyi di pasar tradisional. Kini, dia dapat menjumpai pohon Natal beserta pernak-perniknya di mal atau toko besar lainnya.


"Anda memang tidak melihat pohon dengan segala hiasannya di ruang publik," katanya. "Tapi Anda bisa melihat pohon yang dijual dengan dekorasi Natal di dalam kotak-kotak. Pesannya adalah aman untuk mengakui Natal. Jadi ini adalah perubahan besar," ujar Obaidi.


Produk-produk yang berkaitan dengan Natal bahkan disebut diserbu pembeli.


Seorang pemasaran profesional yang bekerja di Napco National Jeddah, Wejdan Al Khatabi, mengatakan item Natal terjual laris manis. Al Khatabi bekerja di lingkungan yang mayoritas karyawan beragama Kristen.


"Beberapa dari mereka merayakan Natal di rumah, dan yang lain di sini. Dulu, mereka mengeluh tak bisa merayakan di sini karena tak ada produk atau suasana Natal," kata dia. Ia kemudian berujar, "Bagaimanapun, sekarang mereka bisa merayakan di sini dengan set musim dingin."


Sejak Mohammed bin Salman (MbS) menjadi putra mahkota, Natal di negara kelahiran Islam tidak lagi tabu. Ia melakukan sederet gebrakan, termasuk merevisi aturan agama, sesuai Visi 2030.


Dalam Visi 2030, MbS mengizinkan perayaan agama, festival musik, dan festival lain. Pengamat menilai, berdasarkan visi tersebut Saudi memang melonggarkan norma dan budaya demi ekonomi. (AFP/theGuardian/detiknews/CNNI/d)




Halaman :
1
2
Semua
Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com

Berita Terkait

Komentar