Survei Indikator: Kepuasan Kinerja Jokowi Naik Jadi 67,5 Persen Usai Reshuffle

* Kepercayaan Publik pada Kejagung di Atas Pengadilan-KPK

482 view
Survei Indikator: Kepuasan Kinerja Jokowi Naik Jadi 67,5 Persen Usai Reshuffle
Foto: Ist/harianSIB.com
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.

Jakarta (SIB)

Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini meningkat di angka 67,5%.

Angka itu naik 7,6% dari angka pencapaian pada April lalu atau sebelum Jokowi merombak (reshuffle) kabinet, yakni sebesar 59,9%.

Adalah lembaga survei Indikator Politik yang merekam data tersebut. Survei ini dilakukan pada 16-24 Juni 2022 dengan total 1.200 responden.

Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memaparkan alasan paling utama responden memilih puas atas kinerja Jokowi adalah memberikan bantuan kepada rakyat kecil dan membangun infrastruktur jalan dan jembatan.

Masing-masing memiliki persentase sebesar 38,1% dan 20,0%.

"Yang mengatakan puas itu umumnya karena pemerintah memberikan bantuan kepada rakyat kecil. Alasan kedua adalah presiden membangun infrastruktur, jalan, jembatan, dan seterusnya," kata Burhanuddin dalam konferensi pers virtual, Senin (11/7).

Sementara, lanjut Burhanuddin, dari responden yang memilih tidak puas, sebanyak 44,1% dilatarbelakangi isu harga-harga kebutuhan pokok. Selain itu, sebanyak 15,4% responden didasari faktor bantuan tidak merata.

"Ada total kurang lebih sekitar 30% masyarakat yang tidak puas, jadi hampir sepertiga masyarakat tidak puas. Itu sumber ketidakpuasan mereka itu terutama karena faktor harga-harga bahan pokok yang meningkat. Kedua, ini menarik, yaitu bantuan tidak merata," katanya.

Berikut ini rincian tingkat kepuasan atas kinerja Jokowi:

Sangat puas 9,7%, cukup puas 57,8%, kurang puas 25,8%, tidak puas sama sekali 4,4% dan tidak tahu 2,2%.

Di Atas Pengadilan-KPK

Sementara itu, tingkat kepercayaan publik terhadap Kejaksaan Agung (Kejagung) lebih tinggi dibanding pengadilan dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tingkat kepercayaan publik terhadap Kejagung kini sebesar 74,5%.

Berdasarkan hasil survei, Kejagung berada di posisi keempat sebagai lembaga negara paling dipercaya, setelah TNI, Presiden, dan Polri. Secara perolehan angka, jumlahnya meningkat dibanding angka survei sebelumnya.

Tingkat kepercayaan publik terhadap Kejagung kini sebesar 74,5%. Sebelumnya tingkat trust terhadap lembaga penegak hukum itu mencapai 60,5%.

"Institusi yang paling dipercaya urutan pertama hingga ketiga tidak berubah, yang ada perbedaan adalah, di bulan Juni, Kejaksaan Agung itu merangsek ke atas. Trust publik-nya menyalip pengadilan dan KPK dibanding bulan April," kata Burhanuddin Muhtadi.

Burhanuddin kemudian menyoroti institusi politik yang berada di papan bawah survei. Burhanuddin menyayangkan temuan survei tersebut karena menurutnya perwujudan demokrasi tak terlepas dari institusi politik.

"Lagi-lagi, trust terhadap institusi politik yang menjadi etalase demokrasi, seperti parpol, DPR, DPD, MPR, itu relatif lebih rendah dibanding yang lain. Sayangnya rating mereka di mata publik konsisten di peringkat paling bawah, padahal demokrasi tidak bisa lepas dari parpol," kata dia.

Berikut urutan tingkat kepercayaan terhadap institusi negara menurut gelaran survei Indikator Politik bulan Juni:

TNI 93,2%, Presiden 84,5%, Polri 76,4%, Kejaksaan Agung 74,5%, Pengadilan 73,9%, KPK 73,3%, MPR 64,7%, DPD 64,6%, DPR 62,6% dan Partai politik 56,6%. (detikcom/a)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com