Papua Barat (SIB)
Usai dari Papua, Kapolri Jenderal Listyo Sigit bersama Panglima TNI Laksamana Yudo Margono melanjutkan kunjungan ke wilayah Papua Barat.
Di sini, Sigit kembali menunjukkan soliditas TNI-Polri dalam mengawal seluruh program pemerintah dan menjaga suasana kondusif di masyarakat.
Sigit dan Laksamana Yudo menghadiri agenda silaturahmi bersama Forkopimda dan tokoh masyarakat di Kodam XVIII Papua Barat, Selasa (10/1).
Turut hadir di lokasi 3 Kepala Staf TNI yakni KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo dan KSAL Laksamana Muhammad Ali.
Sigit di awal sambutannya menceritakan soal pentingnya kebersamaannya melakukan kunjungan kerja ke wilayah Papua dan papua Barat bersama Panglima TNI serta 3 Kepala Staf TNI dari tiga matra.
Menurutnya, itu merupakan bentuk soliditas TNI-Polri yang selama ini terjalin dengan baik.
Sigit mengatakan, soliditas di antara para petinggi TNI-Polri itu penting diketahui jajaran TNI-Polri baik di level menengah hingga ke level bawah, serta masyarakat.
Jadi sinergi dan soliditas TNI-Polri betul-betul terimplementasi dengan baik dalam menjaga dan mengamankan seluruh aktivitas masyarakat.
"Sehingga masyarakat betul-betul bisa fokus untuk bekerja untuk beraktivitas dan juga tentunya bisa beristirahat karena ada TNI-Polri yang selalu siap mengawal dan menjaga bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian," ujar Sigit.
Terkait dengan kebijakan pemerintah di wilayah Papua dan Papua Barat, lanjut Sigit, TNI-Polri selalu siap untuk mengawal seluruhnya. Baik itu penanganan Covid-19, hingga berbagai upaya pemerintah terkait pemulihan ekonomi nasional.
Sigit mengatakan, dirinya bersyukur sampai saat ini kondisi perekonomian nasional masih baik. Presiden Jokowi menyampaikan di kuartal I 2022 pertumbuhan ekonomi tercatat di level 5,01%, lalu kuartal II 2022 di level 5,44%.
Kemudian, pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III 2022 kembali tercatat meningkat, pertumbuhan ekonomi tercatat di level 5,72%.
"Pada saat beberapa negara di Eropa berada dalam kondisi pertumbuhan ekonominya di bawah, Indonesia terus meningkat 5%, terus naik sampai terakhir sekitar 5,7%. Artinya, ini adalah kondisi Indonesia yang tentunya ini semua bisa terjadi karena sinergitas solidaritas antara TNI-Polri dan masyarakat untuk bersama-sama bisa menjaga, menghadapi situasi pandemi Covid yang ada dan tentunya bersama-sama kita melakukan upaya untuk pemulihan ekonomi," ujar Sigit.
"Ini yang tentunya menjadi kebanggaan bagi kita semu, bahwa Indonesia dalam situasi yang sulit seperti ini masih bisa berada dalam posisi seperti sekarang ini. Tentunya saat ini Pemerintah sedang mendorong berbagai macam program transformasi ekonomi, dan beberapa kebijakan yang terkait dengan transformasi untuk meningkatkan kesejahteraan Papua tentunya menjadi salah satu fokus yang saat ini harus bersama-sama kita kawal," sambungnya.
Sigit mengatakan, pemerintah Presiden Jokowi juga telah mengeluarkan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan untuk memajukan dan menyejahterakan masyarakat Papua dan Papua Barat.
Di antaranya dengan memperbaiki peruntukan dana otonomi khusus agar betul-betul bisa menyentuh langsung ke masyarakat, khususnya terkait program pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
"Tentunya juga program-program pembangunan infrastruktur yang satu ini terus dilakukan. Di sisi lain, untuk mempercepat pemekaran diambil keputusan untuk melakukan pemekaran daerah otonomi baru. Saya kira program dari pemerintah ini semata-mata menjadi bentuk bahwa pemerintah pusat sangat cinta terhadap masyarakat Papua dan Papua Barat. Karena itu, tentunya tidak ada kata lain bahwa program-program yang digelontorkan untuk mendukung kesejahteraan untuk mendukung pembangunan wilayah Papua Barat harus terus berjalan, dan tugas TNI-Polri untuk mengawal dan menjaga itu semua agar semua bisa berjalan," papar Sigit.
"Salah satu bentuk kecintaan dari Bapak Presiden pada saat beliau menuliskan visi Indonesia ke depan 2015 sampai 2058, beliau menulisnya di Merauke, di wilayah Papua. Jadi tentunya seluruh program-program ini, kebijakan-kebijakan ini harus betul-betul kita jaga dan kita kawal," sambung eks Kabareskrim Polri ini.
Saat ini, lanjut Sigit, 53% investasi sudah berada di luar Jawa. Harapan dia ke depan, wilayah Papua dan Papua Barat menjadi provinsi yang paling unggul dalam investasi, dan pertumbuhan ekonomi di luar Jawa.
"Jadi ini tentunya tekad dari pemerintah dan mau tidak mau kita harus kawal. Kalau masih ada suara-suara, masih ada keinginan keinginan untuk lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, ingin merdeka, saya kira tolong saudara-saudara semua kasih tahu bahwa marilah kita bergabung bersama-sama membangun yang sudah ada ini untuk bisa menjadi lebih baik," jelas Sigit.
Di akhir sambutannya, Sigit kembali menegaskan bahwa TNI-Polri solid dari atas hingga ke bawah dalam menjaga, mengawal dan mengamankan seluruh kebijakan pemerintah terkait dengan pembangunan kesejahteraan masyarakat Papua dan Papua Barat.(detikcom/d)