Taiwan Serukan Indonesia Kutuk Latihan Militer China

* RI Sebut 300 Ribu WNI Masih Aman usai China Tembakkan Rudal Dekat Taiwan

484 view
Taiwan Serukan Indonesia Kutuk Latihan Militer China
Foto : Istimewa
John Chen.

Taipei (SIB)

Taiwan meminta Indonesia menuntut dan mengecam latihan militer besar-besaran China yang memblokade wilayahnya akibat marah dengan lawatan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, ke Taipei. China menggelar latihan militer simulasi perang dan tembak-menembak rudal di enam titik mengelilingi Taiwan sejak Kamis (4/8).


"Saya dengan ini menyerukan kepada semua kalangan di Indonesia untuk mengutuk tindakan militer China yang merusak status quo Taiwan dan mengancam perdamaian dan stabilitas regional, serta menuntut China untuk segera menghentikan semua provokasi militer," ujar Ketua Taipei Economic and Trade Office (TETO), John Chen, dalam pernyataan resmi pada Jumat (5/8).


Ia juga mengimbau masyarakat di Indonesia untuk terus menunjukkan solidaritas terhadap Taiwan di tengah tekanan China sehingga bisa bersama-sama mempertahankan nilai demokrasi dan menjaga perdamaian dan stabilitas tatanan internasional.


Indonesia sendiri tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan lantaran menjalin hubungan diplomatik dengan China dan menjunjung prinsip “Satu China”.


Bagi Beijing setiap negara yang menjalin hubungan diplomatik dengannya harus menerapkan kebijakan


“Satu China”. Prinsip itu menyatakan China adalah pemerintah resmi wilayahnya yang mencakup daratan China, Tibet, Hong Kong, Macau, hingga Taiwan.


Sementara itu, pemerintahan Presiden Xi Jinping menilai kunjungan Pelosi, pejabat tertinggi ketiga di AS, ke Taiwan menandakan dukungan Washington terhadap Taipei yang ngotot ingin merdeka. Lebih lanjut, Taiwan menganggap perdamaian di Selat Taiwan sangat penting bagi perdamaian dan stabilitas regional dan global. "Pada saat bersamaan juga akan mempengaruhi kesejahteraan sebagian besar diaspora Indonesia di Taiwan," kata John.


Perwakilan Taipei tersebut menganggap latihan militer China merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional, membahayakan perdamaian dan stabilitas kawasan.

Penulis
: Redaksi
Sumber
: KORAN SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com