Djarot dan Istri Bersepeda di Lapangan Merdeka

Titipan "Poki" Dalam Penyusunan Anggaran Berpotensi Kolusi Antara Eksekutif dan Legislatif


433 view
Titipan
SIB/ Horas Pasaribu
BERSEPEDA: Cagubsu Djarot Saiful Hidayat bersama istri, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumut, Sutarto dan komunitas sepeda juang, berolahraga sepeda, di kawasan car free day, keliling lapangan Merdeka Medan, Minggu (1/4).
Medan (SIB)- Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2 Djarot Saiful Hidayat mengaku prihatin mendengar adanya 38 orang anggota dan mantan anggota DPRD Sumut yang terjerat dugaan kasus korupsi. Menurut dia, korupsi itu sering terjadi di pemerintahan, terutama dalam penyusunan anggaran yang sangat berpotensi terjadinya kolusi antara pihak eksekutif dan legislatif.

Salah satu bentuk korupsi ketika menyusun anggaran, kata Djarot, sering  dalam bentuk titipan  "Pokir" (pokok-pokok pikiran). Pokir tersebut dititip untuk dimasukkan dalam anggaran untuk disetujui, di dalamnya sudah ada pesanan-pesanan yang mengarah kepada korupsi. Makanya sering pejabat eksekutif dan legislatif terjerat korupsi, karena salah dalam menyusun anggaran.

"Inilah ke depan yang harus kita benahi jika Djarot dan Sihar (Djoss) memimpin Sumut, transparansi itu sangat perlu, seperti yang saya terapkan di Kota Blitar ketika menjadi wali kota, kemudian yang dilakukan Jokowi-Ahok dan dilanjutkan Ahok bersama saya ketika menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur di DKI Jakarta," ucapnya kepada wartawan, di sela pelaksanaan car free day, Minggu (1/4) di Lapangan Merdeka Medan.

Menurut dia, di pemerintahan harus dibangun  sistim semua serba elektronik, sehingga anggaran bisa dilacak kemana penggunaannya. Sesuai dengan tegline Djoss. "Semua urusan mudah dan transparan". "Saya beranggapan itu berkaitan dengan sistim yang dilakukan pemerintah pusat yang melakukan semua kebijakan dengan elektronik. Ke depan, Pemprovsu harus jadi motor dan contoh Kabupaten/Kota di Sumut, sehingga Sumut jadi luar biasa," tuturnya.

Car Free Day Setengah Hati
Pada pelaksanaan car free day tersebut, Djarot bersama istri, berolahraga naik sepeda, bergabung dengan komunitas bersepeda juang. Dia melihat car free day yang dilakukan Pemko Medan terkesan setengah hati, seharusnya total kawasan tersebut tidak diperbolehkan masuk kendaraan bermotor.

"Car free day yang dilakukan Pemko Medan, hanya seperempat dari ruas jalan dipakai untuk car free day, kalau di Jakarta kami buat 7 kilometer, tidak boleh satupun kendaraan bermotor masuk kawasan. Pemko harus meninjau ulang lokasi dan jangan lagi mengambil tempat di Lapangan Merdeka, karena dekat dengan stasiun kereta api, gak mungkin jalan tersebut di tutup total," ungkapnya.

Berolahraga kata Djarot sangat penting untuk kesehatan dan stabilitas tubuh terjaga. Dia setiap hari melakukan olahraga di luar rumah, kalau tidak sempat di dalam rumah juga dilakukan. Untuk menjaga kebugaran tubuh, mantan Gubernur DKI Jakarta ini banyak makan sayur dan buah-buahan. Terlebih menjelang Pilgubsu yang masih sekitar 3 bulan lagi ini, banyak waktu untuk ke daerah-daerah untuk sosialisasi, sehingga dibutuhkan tubuh yang sehat dalam menempuh perjalanan yang panjang.

"Makanya, supaya sehat, saya rajin berolahraga dan makan makanan bergizi, sayur dan buah saya perbanyak, sayur dan buah lokal Sumut sangat segar dan berkualitas. Banggalah kita dengan produksi petani lokal kita, untuk apa yang diimport, hasil alam kita juga banyak kok," tuturnya. (A10/l)

Tag:
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com