Wapres ke Pengusaha Shanghai: Gaya Hidup Halal Jangkau Populasi Dunia


145 view
Wapres ke Pengusaha Shanghai: Gaya Hidup Halal Jangkau Populasi Dunia
Foto: Ist/harianSIB.com
Wapres Ma'ruf Amin menggelar pertemuan dengan para pengusaha Shanghai. Dalam pertemuan itu, Ma'ruf menerangkan gaya hidup halal telah menjangkau dunia.   
Shanghai (SIB)
Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu dengan para pengusaha sektor halal di Shanghai, China. Ma'ruf mengatakan, gaya hidup halal kini telah menjangkau dunia tanpa memandang agama.
Pertemuan ini berlangsung di kantor LPPOM MUI Shanghai, China, Senin (18/9). Ma'ruf awalnya memaparkan tentang tingginya konsumsi produk halal.
"Untuk konsumsi Indonesia sendiri itu sudah cukup besar sebagai negara dengan populasi penduduk Muslim terbesar di dunia, 230 juta jiwa. Kemudian juga untuk diekspor ke berbagai negara, dan kalau dihasilkan dari Indonesia, produknya akan lebih dipercaya lagi oleh umat Islam di dunia," ungkap Ma'ruf di hadapan para pengusaha.
Ma'ruf mengajak para pengusaha untuk berinvestasi di RI. Sebelumnya, Ma'ruf juga mengajak pengusaha di Fuzhou, China, untuk berinvestasi halal di RI.
"Karena itu, kami mengundang para pengusaha di berbagai negara, khususnya di Tiongkok, untuk berinvestasi produk halal di Indonesia. Kemarin di Fuzhou kami juga bertemu dengan sekitar 10 pengusaha, ada yang sudah dan ada yang akan berinvestasi di Indonesia," tutur dia.
Ma'ruf mengatakan, gaya hidup halal saat ini telah menjangkau dunia. Ma'ruf menyebutkan konsumsi umat Islam sedunia untuk makanan halal pada 2021 mencapai USD 1,27 triliun dan diramalkan akan mencapai USD 1,6 triliun pada 2025. Sementara itu, investasi di bidang sektor makanan halal hampir mencapai USD 4 miliar periode 2020-2021.
"Bahkan gaya hidup halal kini menjangkau populasi dunia terlepas dari agama atau kepercayaannya. Sebab, produk halal identik dengan terjaminnya kebersihan, keamanan, dan kesehatan suatu produk. Hal ini tentu akan memacu permintaan dunia akan produk halal ke depan," ujarnya.
Ma'ruf mengatakan, tingkat konsumsi produk halal Indonesia diproyeksikan meningkat sekitar 15 persen atau sekitar USD 281 miliar pada 2025. Ma'ruf kemudian menyinggung regulasi produk halal di Indonesia.
"Dari sisi regulasi, yaitu UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, sertifikasi halal adalah sebuah amanat yang harus dilaksanakan. Ketentuan ini mengatur seluruh produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di Indonesia wajib bersertifikasi halal," tegasnya.
Ma'ruf mengatakan, untuk sertifikasi halal bagi perusahaan di luar negeri, LPPOM MUI telah memiliki cabang di berbagai negara, termasuk di Shanghai. Hal ini, jelasnya, akan mempermudah para pengusaha di luar negeri untuk mendapatkan sertifikasi halal.
"Sebagai Kantor Perwakilan LPPOM MUI di RRT, Shanghai Al Amin telah memfasilitasi perusahaan-perusahaan China untuk mendapatkan sertifikat halal dari Indonesia. Dan diharapkan nantinya bukan cuma soal sertifikat halal, tapi Shanghai Al Amin juga membawa banyak pengusaha Tiongkok untuk berinvestasi dalam industri produk halal di Indonesia," kata dia.
Ma'ruf berharap kerja sama Indonesia dan China di sektor halal akan semakin kuat. Dia juga berharapa kerja sama ini berkelanjutan untuk mendukung perkembangan industri halal di masa depan.
"Dengan demikian, (hal tersebut) akan membawa kemaslahatan, tidak hanya bagi kedua negara, Indonesia dan Tiongkok, tetapi juga masyarakat dunia secara keseluruhan," jelasnya. (detikcom/a)
Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com