Linseria Nainggolan Come Back di Lagu Nasionalisme


413 view
Linseria Nainggolan Come Back di Lagu Nasionalisme
Foto istimewa
Linseria Nainggolan

Medan (SIB)

Masih belum lupa dengan Linseria Nainggolan? Arsitek dan pengerja religi itu pada 2019 kerap menggelar flash mob bersama publik. Di jalanan, khususnya di pusat konsentrasi massa, pekerja sosial itu mengajak publik fitnes. Olahraga ringan diiringi musik untuk olah tubuh, menyegarkan fisik,

Kamis (4/3), Linseria menjadi konduktor di Konsoliasi dan Bimtek untuk anggota legislatif Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Se-Sumatera Utara (SU) di Lee Polonia Topotel Medan. Gayanya masih seperti dulu, enerjik. “Kalau lagu-lagu nasional, nasionalisme saya langsung terdongkrak. Naik,” ujarnya sambil mengepal jarinya. Meninju ke udara.

Dua tahun belakangan, Linseria memusatkan aktivitas memberdayakan masyarakat melalui Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pembela Keadilan Amanah Rakyat (Pakar). “Keadilan bukan dari sisi politik dan hak sipil semata, tapi dari ragam sendi kehidupan. Membatasi akses publik mendapatkan pangan berkualitas, pun bentuk ketidakadilan. Apalagi dari sisi hukum. Semua diedukasi,” ujarnya.

Konsekuensi sebagai ketua daerah Sumatera Utara (SU), ia harus menjumpai warga di kabupaten kota di provinsi yang berbataan dengan Aceh tersebut. Apalagi saat itu menjelang pesta demokrasi, Pilkada serentak 2020. Linseria mengedukasi secara politik. “Kandidat kepala daerah kan punya janji. Dicatat dan ditagih ketika menjabat,” tegasnya.

Dari proses bergumul dengan persoalan publik menguatkan tekadnya bahwa masyarakat harus diberdayakan agar kualitas kehidupannya lebih baik. Bila perlu, mengritisi pejabat. “Tapi harus konstruktif. Buktikan bahwa anggota LSM adalah pekerja sosial yang konstruktif,” pastinya.

Bertemu dengan warga untuk merekam denyut nadi dan menyalurkan aspirasi publik, baginya pekerjaan mulia. Aksi tersebut terus dilakukan.

Saat Indonesia disibukkan dengan pandemi, bersama kader-kader LSM Pakar, Linseria pun ikut menyosialisasikan protokol kesehatan (prokes). Apalagi saat itu menjelang Pilkada 2020 yang diadakan serentak di 11 kabupaten kota di SU.

Ia sedih melihat warga yang abai prokes. “Semua tak semata karena ketidaktahuan, tapi ada yang abai. Aduh, jangan sampai berakibat fatal,” kenangnya tentang mengedukasi publik untuk patuh dan peduli kesehatan, khususnya di masa wabah virus corona.

Menurutnya, apa yang dilakukannya dikarenakan kasih seperti diajarkan dan ditunjukkan orangtuanya. Saat masih kecil, ia rutin beribadah, berbaur dengan warga dari berbagai strata sosial.

Hal serupa diharapannya pada peserta Konsolidasi dan Bimtek Partai Perindo yang dibuka Sekjen Ahmad Rofiq didampingi Rudi Zulham Hasibuan. “Nasionalisme itu mutlak. Selebihnya, dikuatkan oleh kasih berlandas moral religi!”

Yang dipegangnya, meskipun sibuk dengan pelayanan, ia berusaha maksimal di religi. “Karena kasih-Nya kita kuat dan hebat!” (R10/a)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Hariansib edisi cetak
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com