Usahawan dan Aktivis Dukung Penataan Medan Tapi Terkoordinir, Jangan Parsial


186 view
Usahawan dan Aktivis Dukung Penataan Medan Tapi Terkoordinir, Jangan Parsial
Kolase/harianSIB.com
Dr Rudy Arief MM dan John Martin Lumban Gaol SS
Medan (SIB)
Usahawan dan aktivis mendukung penataan Medan yang sedang dilakukan secara masif oleh Wali Kota Bobby Nasution. Tetapi, harapannya, harus terkoordinir antar instansi, jangan dilakukan parsial.
Demikian diutarakan usahawan Dr Rudy Arief MM dan aktivis John Martin Lumban Gaol SS saat mengikuti open house Imlek 2574 Kongzili di Medan, Senin (23/1).
“Di seputaran Lapangan Merdeka, sedang dikerjakan proyek prestisius, tapi kenapa tidak sekalian menata kabel-kabel, tiang-tiang listrik dan telepon serta internet. Selain memnbuat ‘sakit’ mata juga semakin macet,” tegas Rudy Arief.
Hal serupa diutarakan John Martin Lumban Gaol. Di luar areal kota yang jalur utama, drainase dikerjakan demikian bagus dan kokoh tapi limbahnya berserakan.
Misalnya, galian tanah yang dibiarkan berserak. “Ini bukan membuat ‘sakit’ mata saja tapi mendatangkan bencana. Saat hujan, tanah itu jadi lumpur. Licin.
Pengendara harus ekstra hati-hati yang menimbulkan macet,” ujar kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Medan itu.
Rudy Arief mengusulkan, Wali Kota memanggil pemangku kepentingan. Mulai dari pihak PLN terkait jaringan, provider terkait pelayanan internet dan telekomunikasi. “Misalnya, di seputaran Lapangan Merdeka, tidak boleh ada kabal dan tiang di atas tanah.
Harus di bawah tanah. Pasti Medan jadi indah. Seperti Singapura,” ujar mantan Bendaraha Partai Golkar Sumut tersebut. “Orang Medan pun banggga dengan itu!”
Ia menyoroti proses pembangunan di Jalan A Yani yang indah dengan lampion Imlek 2023.
“Sebagai keturunan Tionghoa, enak sekali menatap ke atas di sepanjang A Yani, tapi macet karena pembangunan drainase. Hanya drainase... tiang dan kabel semerawut sejak di persimpangan Jalan Pemuda - Palang Merah. Saya khawatir dapat mengontak orang yang lewat,” paparnya.
Usahawan industri pariwisata yang mengibarkan bendera Hotel Sakura itu yakin Wali Kota Medan tidak mengetahui kondisi riil di lapangan.
“Tapi saya optimistis, visionernya seorang Wali Kota Bobby Nasuiton dapat dibanggakan,” tambahnya.
Ia juga menyorot pembenahan roilen. “Pak Wali Kota Medan harus visioner. Membenahi roilen sangat baik, tapi seluruh wilayah. Nanti, begitu roilen selesai, harga tanah pasti otomatis naik. Keuntungannya pada warga,” tambahnya.
John Martin Lumban Gaol menyorot kemacetan yang makin terasa di Medan. “Kebijakan sudah memasuki bulan keempat, artinya, sudah permanen. “Harus ada kebijakan ikutan untuk mengurai kemacetan,” pintanya.
Kondisi macet, lanjutnya, masih berkutat di wilayah yang alurnya dirubah sejak Sabtu, 19 November 2022.
Kroditnya, lanjutnya, di Jalan Pattimura; Jalan Mongonsidi; Jalan HM Yamin; Jalan Perintis Kemerdekaan; Jalan Irian Barat; Jalan Zainul Arifin; .Jalan Gudang; Jalan Gaharu; Jalan Zainul Arifin - Jalan Palang Merah; Jalan Bambu II; Jalan Karantina; dan Jalan Muchtar Basri.
“Harus ditangani. Untuk sementara diharapkan petugas stand by mengatur arus lalu-lintas,” harapnya. (R10/a)


Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com