Medan (harianSIB.com)
Seorang pelajar Syahbila Nur Rohima (15), warga Jalan Sejati Gang Imam Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Medan Polonia, Medan, tewas usai disiram air keras kekasihnya sendiri berinisial PN (26).
Kapolsek Delitua AKP Zulkifli Harahap mengatakan, awalnya PN datang ke rumah korban dan mengajaknya pergi jalan-jalan. Sebelum pergi, PN sempat makan di rumah korban.
"Pelaku balik ke rumahnya dan mengambil air keras dari dalam kamar lalu memindahkannya ke plastik dan meletakkannya di dekat radiator motornya," ujar Zulkifli, Senin (27/9/2021).
Korban yang tidak menaruh curiga lalu pergi dengan pelaku mengendarai motor pada Minggu (26/7/2021). Pasangan ini jalan-jalan keliling Kota Medan.
"Di Simpang Limun, pelaku sempat membelikan korban makanan dan minuman ringan," katanya.
Pasangan itu kemudian pergi ke jalan besar Delitua, lalu belok kanan ke Jalan Stasiun, Kuburan Cina. "Di sana pelaku putar arah dan berhenti di pinggir jalan dekat pohon. Pelaku mengatakan kepada korban ban motornya kurang angin," kata Zulkifli.
Pelaku lalu berpura-pura mengecek ban motornya. Ia kemudian mengambil air keras yang digantung di dekat radiator.
"Pelaku menyiramkan ke tubuh korban sebelah kiri sehingga korban menjerit kesakitan dan kepanasan," ujarnya.
Dalam kondisi sekarat pelaku membawa korban kembali ke rumah orangtuanya. Pelaku memutar cerita jika korban disiram air keras oleh orang tak dikenal (OTK).
"Orangtua korban dan pelaku membawa korban ke RSU Mitra Sejati, tidak berselang lama korban dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit," ungkapnya.
Belang pelaku ketahuan setelah personel Unit Reskrim Polsek Delitua yang melakukan penyelidikan mendapati pelaku penyiraman air keras itu merupakan pacarnya sendiri.
Polisi lalu menangkap pelaku beserta barang bukti 1 unit sepeda motor, 1 plastik kresek dan 1 botol plastik.
"Pelaku mengakui melakukan pembunuhan dengan cara menyiram tubuh korban dengan air keras karena cemburu dan mau memberi pelajaran kepada korban. Pelaku kini sudah ditahan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut," kata Zulkifli. (*)