200 Kasus Stunting Ditemukan di Labuhanbatu


369 view
200 Kasus Stunting Ditemukan di Labuhanbatu
Foto: Dok/Diskominfo
RAKOR PUBLIKASI STUNTING: Kepala Bappeda Labuhanbatu Hobol Rangkuti dan Kadis Kesehatan Kamal Ilham (7-6 kiri) foto bersama perwakilan OPD seusai rapat pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka stunting, Jumat (2/12), di Kantor Bappeda. 

Rantauprapat (SIB)

Saat ini, 200 kasus stunting di Kabupaten Labuhanbatu tersebar di seluruh kecamatan. Stunting dapat menjadi prediktor rendahnya kualitas sumber daya manusia yang berpengaruh terhadap produktivitas dan pertumbuhan ekonomi bangsa, sehingga pencegahan dan penanggulangannya menjadi sangat penting. Stunting harus diintervensi.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Hobol Z Rangkuti, selaku sekretaris Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Labuhanbatu, Jumat (2/12) mengatakan, pihaknya telah melakukan tujuh dari delapan intervensi konvergensi terhadap stunting. Saat ini tahap aksi ketujuh, yaitu melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka stunting.

Sebelumnya intervensi yang dilakukan adalah melakukan identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program, dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi gizi, menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi, menyelenggarakan rembuk stunting tingkat kabupaten, memberikan kepastian hukum bagi desa untuk menjalankan peran dan kewenangan desa dalam intervensi gizi terintegrasi.

Kemudian, memastikan berfungsinya kader yang membantu pemerintah desa melaksanakan intervensi gizi terintegrasi di tingkat desa, meningkatkan sistem pengelolaan data stunting dan cakupan intervensi di tingkat kabupaten, melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka stunting, dan melakukan review kinerja pelaksanaan program dan kegiatan terkait penurunan stunting selama satu tahun terakhir.

"Hasil pengukuran tinggi badan anak di bawah lima tahun serta publikasi angka stunting digunakan untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam gerakan bersama penurunan stunting," kata Hobol saat memimpin rapat publikasi stunting, Jumat (2/12), di Kantor Bappeda.

Dia menyarankan, selain data status gizi balita juga diinput data riwayat tindakan terhadap balita yang bermasalah gizi, kemudian dianalisa faktor-faktor determinan penyebab masalah gizi untuk diintervensi sesuai penyebabnya.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Kamal Ilham mengatakan, Dinas Kesehatan sebagai penanggungjawab pengukuran dan publikasi stunting, telah melakukan pengukuran status gizi terutama pada balita.

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com