Antisipasi Krisis, Ketum Asosiasi UMKM Sumut Minta Perbankan Kucurkan KUR dan Insentifnya


123 view
Antisipasi Krisis, Ketum Asosiasi UMKM Sumut Minta Perbankan Kucurkan KUR dan Insentifnya
Foto: Asosiasi UMKM Sumut
Salurkan KUR: Ketum Asosiasi UMKM Sumut, Ujiana Sianturi (dua kanan) bersama anggota usai menyosialisasikan upaya antisipasi krisis dengan menyalurkan KUR pada UMKM. 
Medan (SIB)
Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sumatera Utara (Sumut), Ujiana Sianturi, di Medan, Jumat (3/2), minta perbankan khususnya bank plat merah yang berwadah dalam Himpunan Bank Pemerintah (Himbara), mengucurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bersama insentifnya yakni besaran bunga ringan.
“Saat ini sudah masuk Februari, tapi UMKM belum mendapat kucuran KUR. Padahal, seperti yang diprakira ekonom termasuk pemerintah, krisis global di ambang. Penyaluran kredit untuk antisipasi krisis,” tegas alumni Pasca Sarjana Agibisnis Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU) Medan itu usai diskusi dengan pegiat UMKM dan perbankan.
Perempuan yang disapa Anna itu mengatakan, relaksasi yang diberlakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut mengenai program KUR yang berakhir Desember 2022 aalah suku bunga 3 persen dari sebelumnya 6 persen.
“Program tersebut dipujikan. Tetapi saat ini, sebab KUR belum dikucurkan, UMKM menutupi kebutuhan usaha memanfaatkan modal swasta dengan bunga kisaran 15 persen. Ini paradoks,” tegasnya.
Alasannya, bunga 15 persen dari swasta pendanaan adalah pilihan simalakama. Jika tidak diambil, usaha yang mulai bergerak, menjadi stagnan bahkan dapat tumbuh negatif.
“Itu sangat berat. Tapi jika diambil, harus mengembalikan bunga tinggi, yang mungkin sulit dipenuhi. Kan... daya beli masyarakat masih tergerus pasca pandemi,” tegasnya.
Anna mengatakan, hanya satu jalan, pemerintah harus turun tangan. Himbara harus segeranya mengucurkan KUR.
”Tanggung jawab saya sebagai pimpinan asosiasi, menyampaikan kondisi dewasa ini pada pemerintah. Pada UMKM, saya menyampaikan kondisi simalakama. Tapi the show must go on... artinya, perekonomian yang mulai menggeliat harus terus direspon. Pemerintah, tolong kami yang bergerak di level UMKM ini,” tambahnya.
Ia mengatakan, meski pemerintah sudah mengakhiri program KUR bunga rendah, khusus Sumut diharapkan Gubernur melanjutkan program tersebut. “Bank Sumut boleh dong berbaik hati. Ada untung yang menggunung, berilahbantuan untuk UMKM,” tambahnya.
Ia mencatat, Bank BRI dan Bank Sumut sukses mengucurkan KUR. Bank Sumut, lanjutnya, hingga akhir November menyalurkan mencapai Rp 16,4 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 404.223.
Dari jumlah itu, yang memanfaatkan KUR adalah sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp 7,2 triliun dengan debitur sebanyak 215.000.
Disusul sektor pertanian yang mencapai Rp 6,3 triliun dengan debitur sebanyak 135.000 serta sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya mencapai Rp 1,15 triliun dengan 25.000 debitur.
Anna mengatakan, saat ini sektor UMKM di Sumut mulai bergerak. Apalagi pemerintah mengadakan sejumlah inven internasional di Sumut.
Seperti ajang balap F1 Powerboat World Championship (F1H2O) di Danau Toba di mana Bank Indonesia mengurasi ratusan UMKM terlibat dalam kegiatan. “Semua itu perlu modal usaha,” tutupnya. (R10/d)


Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com