Antisipasi dan Mitigasi, 25 Daerah di Sumut Rawan Bencana Banjir-Longsor

* Perkuat Kogana Sumut, Aktivis dan Relawan Bentuk Kogana Deliserdang

358 view
Antisipasi dan Mitigasi, 25 Daerah di Sumut Rawan Bencana Banjir-Longsor
pikiran-rakyat
Ilustrasi banjir

Medan (SIB)

Sejumlah aktivis peduli sosial dan kemanusiaan di daerah ini, berhimpun membentuk Komunitas Siaga Bencana (Kogana) tingkat Kabupaten Deliserdang. Selain untuk memperkuat jaringan organisasi dan operasi Kogana Tingkat Provinsi Sumut, Kogana Deliserdang juga akan hadir sebagai barisan edukasi, mitigasi dan sosialisasi tentang bencana di tingkat desa-desa.


"Kogana adalah kelompok masyarakat selaku pelopor dan penggerak upaya pengurangan risiko bencana. Sadar atau tidak, secara alami kita ini tinggal dan hidup di bumi Indonesia yang memang serba rawan bencana alam berbagai bentuk. Dari Sabang sampai Merauke dengan lokasi ribuan pulau, Indonesia terletak di perbatasan lempeng Eurasia dengan lempeng Australia yang sering diguncang gempa tektonik akibat pergeseran kedua lempeng itu. Di antara potensi bencana itulah antara lain Kogana, dan lembaga lain yang sejenis, berperan aktif," ujar Robby Huang, kepada pers di Medan, Senin (20/9).


Dalam skala lokal, katanya dengan mengutip data Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Sumut yang terdiri dari 33 kabupaten-kota, ada 25 daerah yang rawan bencana longsor dan banjir bandang dengan tingkat dan potensi kerawanan hingga 65 persen. Selain itu, daerah Sumut juga terbilang rawan bencana gempa tektonik dan vulkanik (erupsi gunung api), baik sebagai fenomena alam mupun sebagai potensi bencana bila terjadi kekuatan besar. Soalnya, karakter gempa bumi tidak dapat diprediksi masa peristiwa maupun lokasi serta tingkat bahayanya.


Robby Huang, selaku tim sosialisasi Kogana Deliserdang mengutarakan hal itu dalam temu konsolidasi para relawan sosial dan aktivis kemanusiaan yang mendukung pembentukan Kogana Deliserdang. Hadir antara lain Benni Kogan, Budi Chien, Fery Diansyah Purba, Irwansyah, Lu Yaou Kuang, Mang Etik, Syahputra, Syarifuddin, Tommi Lim, dan Yanti Lim.


Konsolidasi itu meliputi rencana kerja organisasi siap siagameminimalkan risiko bencana, termasuk pengenalan perangkat kebutuhan kerja evakuasi seperti alat APD, ascender-descender, body hardness, carabiner, helm rescue kait tambang, kantong mayat, masker, perahu karet kapasitas enam orang, rompi pelampung, tali lempar (lasso), tabung oksigen 1m3, tali karmantel, tali webbing, tandu, tas P3K rescue dan lainnya.


Temu diskusi itu juga untuk sosialisasi pengenalan profil dan tipe bencana berdasarkan UU No 24 Tahun 2007, yaitu bencana gempa bumi, erupsi gunung berapi, tsunami, tanah longsor, banjir-bandang, kemarau atau kekeringan, angin puting beliung, abrasi. Penetapan status dan tingkat bencana nasional dan daerah sebagaimana berdasarkan UU No.24 tersebut tergantung indikator primer: jumlah korban jiwa, kerugian harta benda, kerusakan prasarana dan sarana, cakupan luas wilayah landa bencana, dan dampak sosial ekonomi yang terjadi.


"Penanganan risiko bencana pra-evakuasi, dalam standar Kogana disebut sesi Tim Perintis sebagai barisan yang mampu memvalidasi kondisi di lokasi bencana, serta memperkirakan tingkat kemampuan dan jumlah-jenis peralatan yang dibutuhkan. Tim Perintis atas perintah langsung Kogana bersifat pengumpulan informasi sebelum pembagian dan pelaksanaan tugas, dan minimal tiga orang personel terlatih dari orang terpilih dan berpengalaman penuh dedikasi," ujar Robby.


Selain itu, ujar dia, Kogana juga berpartisipasi aktif dalam program mitigasi sebelum bencana terjadi, mulai tingkat individu, keluarga dan komunitas masyarakat sekitar. Misalnya, penyuluhan info bencana, informasi prakiraan cuaca lokal, membuat peta (mapping) wilayah rawan bencana, pembuatan bangunan tahan gempa, penanaman pohon (vegetasi), penghijauan hutan (reboisasi), serta bina kesadaran tangguh masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana. (A5/c)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com