Baru Selesai Dikerjakan, Aspal Jalan Provinsi di Labura Ditambal Sulam

* Kadis: Nanti Saya Tanyakan ke Kepala UPTJJ Rantauprapat

470 view
Baru Selesai Dikerjakan, Aspal Jalan Provinsi di Labura Ditambal Sulam
(Foto: SIB/Jepri Nainggolan)
LONGSOR: Bahu jalan provinsi Labura-Tobasa yang baru dikerjakan longsor dan mengkikis badan jalan, Senin (8/11). 

Aekkanopan (SIB)

Jalan Provinsi Labura-Tobasa kondisinya ditambal sulam. Padahal, jalan tersebut baru saja selesai dikerjakan pelaksana proyek menelan biaya DAK tahun 2021 senilai Rp 21 miliar lebih.


Pantauan SIB dilapangan, Senin (8/9) sore, diplank proyek tertulis Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Dinas Bina Marga dan Biro Kontruksi UPT Jalan dan Jembatan Rantauprapat, pekerjaan struktur jalan Provinsi ruas Aekkota Batu- Tobasa di Kabupaten Labuhanbatu Utara, No kontrak 602/DBMBK/UPTJJ/RAP/KPA/2021, nilai kontrak Rp 21.369.347.000,00, sumber dana DAK 2021, waktu pelaksanaan 180 hari kerja, kontraktor PT Ayu Septa Perdana, konsultan CV Prima Rancang. Aspal yang hancur, ditambal sulam oleh pekerja proyek di sepanjang jalan yang rusak. Aktivitas pekerja terlihat memperbaiki tembok penahan tanah yang runtuh, menyusun batu kali dan mempelaster dengan campuran semen saat hujan datang.


Kemudian, para pekerja mengangkut tanah dan batu, akibat tanah yang longsor ke badan jalan menggunakan mobil dumtruck. Selain itu, ada dua titik bahu jalan yang longsor, dikhawatirkan akan mengkikis badan jalan.


"Lapisan konstruksi hotmix yang baru beberapa bulan selesai dikerjakan sudah ditambal sulam. Penambalan bolak-balik dikerjakan rekanan serta membuat jalan bergelombang. Kalau dilihat pengerjaannya asal jadi. Padahal, jalan itu jarang dilintasi mobil pribadi, truk dan sejenisnya karena pekerjaan aspal belum sampai ke Tobasa, ada beberapa kilometer lagi," ujar Siagian seorang pelintas.


Proyek pengaspalan menuai sorotan warga sekitar. Pasalnya, selain pekerjaan yang dianggap rendah, juga tidak diketahui volume pekerjaan jalan yang dilaksanakan. Sehingga rentan terjadinya penyelewengan anggaran. "Papan plang ada, tapi tidak tercantum panjang dan lebar pengerjaannya.


Warga lainnya, Heri juga mengatakan hasil pekerjaan proyek bernilai miliaran rupiah itu sangat mengecewakan, baru selesai dikerjakan sudah ditambal sulam.


Padahal warga sudah menanti perbaikan jalan sejak lama, setelah diperbaiki kualitas jalan kurang bagus dan terkesan asal jadi serta bergelombang. Penambalan aspal jalan patut dipertanyakan karena baru dikerjakan. "Kok dibongkar lagi jalan yang sudah diaspal bagus, kalau faktanya seperti ini pasti orang akan mempertanyakan mutu dan kualitas jalan ini,” katanya

Dia menambahkan, pembongkaran jalan yang hancur kemudian dilakukan tambal sulam tentu membuat pemandangan tambah jelek, karena hal itu dapat mengurangi nilai estetika.


Sementara, Kadis Bina Marga dan Kontruksi Provinsi Sumut, Bambang Pardede dikonfirmasi, Rabu (10/11) via WhatsApp mengatakan, sedang rapat. “Sekalian saya konsolidasikan dengan kepala UPTJJ Rantauprapat. Nanti, kalau sudah saya terimah jawabannya, langsung saya teruskan melalui WhatsApp," katanya. (E8/c)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com