Berhias Sambut Imlek, Tokoh Agama Berharap Toleransi Umat Beragama di Medan Makin Kokoh


227 view
Berhias Sambut Imlek, Tokoh Agama Berharap Toleransi Umat Beragama di Medan Makin Kokoh
Kolase/harianSIB.com
 Jhon Martin Lumban Gaol SS - Pdt Krisman Saragih STh 

Medan (SIB)

Sekretaris Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Perkumpulan Gerakan Pentakosta Indonesia (PGPI) Pembaharuan - Sumatera Utara (Sumut) Pdt Krisman Saragih STh dan politisi Jhon Martin Lumban Gaol SS mengapresiasi otoritas Medan yang menghias sebagian ruas jalan di ibu kota Sumut dengan ornamen Imlek.


Bersamaan dengan itu, kedua tokoh muda tersebut berharap toleransi sesama umat beragama semakin kokoh dan seluruh agama yang ada di Indonesia beroleh fasilitas dan pelayanan serupa.


Ditemui terpisah di Medan, Senin (16/1), Pdt Krisman Saragih menyambut gembira.


Ia melintas di Jalan A Yani, mulai dari persimpangan Jalan Pemuda - Jalan Palang Merah hingga ke arah Lapangan Merdeka, lampion-lampion memperindah langit-langit. Khusus bila malam, kerlap-kerlip makin semarak.


“Apalagi di depan Tjong A Fie Mansion, cantik dengan lampion merah kuning mencolok. Medan memang kota toleransi, tapi hendaknya hal serupa dilakukan untuk agama lain. Soalnya, jelang Natal, hal tersebut belum kelihatan,” ujarnya.


Hal serupa diutarakan Jhon Martin Lumban Gaol. “Saya sempat menanyakan hal itu pada sejumlah OPD Medan dan saat perayaan Natal GAMKI Sumut serta Natal PDI Perjuangan Medan, tak ada jawaban yang memastikan kenapa tidak ada ornamen Natal saat itu,” ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.


Senioren GAMKI itu mengatakan, jika Medan memosisikan sebagai kota religius nasionalis maka perlakuan serupa harus dilakukan pada seluruh agama dan aliran kepercayaan yang lain.


“Saya hitung, umat Kristiani di Medan, signifikan. Jika ornamen hiasan menjelang Natal dan Tahun Baru dipasang, pasti diapresiasi. Tapi menjelang Natal 2022, tidak ada,” tambahnya.


Sebagaimana diketahui, Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili bertepatan pada Minggu, 22 Januari 2023.


Sejumlah ruang jalan di Medan berhias ornamen tersebut. Antaranya lokasi yang diurai di atas.


“Kami mengapresiasi. Seperti jelang Idul Fitri, Medan pun berhias ornamennya. Kami mengapresiasi, tapi memang saat menjelang Natal 2022, Medan ‘sepi’ dari hiasan dan ornamen hari besar warga Kristiani,” tambah Pdt Krisman Saragih.


“Saya sebagai pribadi optimistis, Wali Kota Bobby Nasion seorang nasionalis religius. Apalagi mottonya ingin menjadikan Medan sebagai kota toleran tempat berhimpun seluruh warga dengan ragam latar belakang. Tokoh-tokoh agama, khususnya Kristen mengaminkan hal itu,” tambah tokoh Gereja Pentakosta Sumatera Utara /P tersebut.


Ia menegaskan, pihaknya terus mendorong mengokohkan toleransi sesama umat beragama.


“Artinya, kehidupan umat beragama semakin kokoh bila seluruh umat beragama dijamin hak-hak hakikinya. Misalnya dalam beribadah dijamin, tidak ada halangan atau dihalangi. Bahkan si penghalang harus dihadapkan pada konsekuensi hukum yang berlaku,” pintanya.


Pada posisi ini, Jhon Martin Lumban Gaol minta sikap tegas Wali Kota Medan.


“Konsekuensi dari seorang nasionalis religius adalah menghargai seluruh segenap tumpah darah warganya. Khususnya alam beribadah, harus dijamin kemerdekaannya. Siapa pun yang mencoba menghalangi, harus didekatkan pada konsekuensi hukum” tutup putra tokoh adat Toba tersebut. (R10/a)




Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com