Deliserdang Raih Top 99 Inovasi Pelayan Publik dari Menpan RB


677 view
Deliserdang Raih Top 99 Inovasi Pelayan Publik dari Menpan RB
(Foto : Dok/Yusnaldi)
KUNJUNGI: Kadisdik Deliserdang Timur Tumanggor, didampingi Sekretaris Yusnaldi bersama lainnya kunjungi loka rehabilitasi dalam persiapan raihan Top 99 Inovasi Pelayan Publik dari Menpan RB, di Lubukpakam, Selasa (29/6/2021).

Lubukpakam (harianSIB.com)

Inovasi Pemerintah Kabupaten Deliserdang di bidang pendidikan yang berjudul KAS ANAK KASIR, ANAK PELORENA, ANAK LAPAS, yaitu sebuah model pemberdayaan anak-Anak marjinal di bidang pendidikan meraih penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik yang dilaksanakan Kementerian PAN RB tahun 2021.


Hal itu diketahui dari Pengumuman Kementerian PAN RB Nomor B/112/PP.00.05/2021 tentang Finalis TOP Inovasi Pelayanan Publik, Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD Tahun 2021.


Jurnalis Koran SIB Jekson Turnip melaporkan, prestasi tersebut keberhasilan keempat kalinya diraih Pemerintah Kabupaten Deliserdang, yaitu 2016 Melalui inovasi Program CERDAS, 2017 melalui Inovasi Program OPUNG SARI BASAH BANG, yaitu Mewujudkan Sekolah Berwawasan Lingkungan dan Gerakan Deli Serdang BERSERI (Bersih, Rapi, Sejuk, Rindang, dan Indah, 2020 melalui kolaborasi Inovasi Program Cerdas, Opung Sari Basah Bang, MeSRA BerTUAH, yaitu Mewujudkan DESA SATU (Deli Serdang Sekolah Bermutu) yang sekaligus meraih TOP 45, dan 2021 melalui Inovasi Kas Anak Kasir, Anak Pelorena, Anak Lapas.


Pada 30 Juni 2021, Bupati Deliserdang H Ashari Tambunan akan mempresentasikan inovasi tersebut di hadapan 9 panelis independen yang telah ditetapkan Menpan RB secara virtual menuju TOP 45. Kas Anak Kasir, Anak Pelorena, Anak Lapas adalah akronim dari Kembali Bersekolah Anak Kawasan Pesisir, Anak Penghuni Loka Rehabilitasi Narkoba dan Anak Penghuni Lembaga Permasyarakatan.


Inovasi ini bagian dari Gerakan Kembali Bersekolah yang dicanangkan Bupati Deliserdang H Ashari Tambunan tahun 2017. Kas Anak Kasir adalah Inovasi untuk mengembalikan Anak Kawasan Pesisir yang sudah putus sekolah yang bekerja sebagai nelayan, tukang cuci sampan, pekerja kandang ayam, pembantu rumah tangga, dan beberapa pekerjaan kasar lainnya agar kembali bersekolah.


Kas Anak Pelorena adalah inovasi untuk memberikan layanan pendidikan bagi anak penghunil Loka Rehabilitasi Narkoba Deliserdang agar tetap bisa bersekolah. Kas Anak Lapas adalah inovasi untuk memberikan layanan pendidikan dalam penjara bagi anak-anak atau warga binaan, agar tetap bisa bersekolah dan ketika selesai menjalani hukuman mendapatkan keterampilan dan ijazah.


Ashari Tambunan ketika diminta konfirmasi terkait keberhasilan baru-baru ini mengaku Pemkab Deliserdang berbangga hati menerima penghargaan itu. Sebagai penyelenggara negara, Pemkab Deliserdang harus memiliki kreativitas dalam menyelenggarakan kepemimpinan, menemukan ide-ide baru untuk melakukan inovasi dan perubahan dalam menyelenggarakan kepemimpinan, serta menghindarkan diri untuk tidak terperangkap bekerja seperti hal yang biasa (business as usual), atau bahkan menganggap apa yang dilakukan selama ini, itulah yang terbaik.


Ashari menambahkan, kompetisi inovasi pelayanan publik yang digelar Menpan RB setiap tahun memberi peluang dan kesempatan bagi semua pihak untuk melihat dan berbagi praktik yang hebat dalam menyelenggarakan pelayanan publik di tempat masing-masing.


Prestasi yang diraih itu akan dijadikan motivasi dan inspirasi Pemkab Deliserdang. Seluruh perangkat daerah yang ada dituntut untuk melakukan inovasi dalam menyelenggarakan kepemimpinan sesuai dengan konsep yang sudah disampaikan Menpan RB, One Agency One Inovation.


Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang H Timur Tumanggor saat dihubungi melalui telepon, Selasa (29/6/2021), menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung, sehingga meraih penghargaan. Inovasi itu, katanya, untuk menyediakan akses pendidikan yang inklusif bagi anak-anak Deliserdang yang memiliki masalah sosial dan kaum marjinal.


Lebih lanjut ditambahkan, inovasi tersebut memiliki kontribusi pada pencapaian SDGs dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) pada indikator mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun, indikator pendidikan yang berkualitas, menjamin pendidikan inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua (education for all).

Ditanya kelebihan inovasi tersebut sehingga kembali meraih penghargaan, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang, Yusnaldi sebagai innovator mengatakan, kelebihan inovasi tersebut terletak pada sasaran program yaitu mendampingi anak-anak yang memiliki masalah sosial yang selama ini terpinggirkan, seperti anak kawasan pesisir, anak penghuni loka rehabilitasi dan anak lapas.

Selain itu, program tersebut merupakan kolaborasi antara Pemkab Deliserdang dengan Kepala Loka Rehabilitasi Narkoba, Kepala Lapas II B Lubuk Pakam dan masyarakat melalui PKBM. Kemudian, menghadirkan tokoh inspiratif untuk memberi motivasi dan menginspirasi anak-anak untuk berani bermimpi, memiliki cita-cita dan kembali ke sekolah.


Kelebihan lainnya, memberikan pendidikan kecakapan hidup (life skill) agar anak memiliki keterampilan yang bisa menopang hidupnya agar bisa hidup mandiri. Dan melaksanakan pendidikan karakter agar terjadi perubahan perilaku yang lebih baik bagi seluruh siswa yang mengikuti program.(*)

Editor
: Robert/Donna Hutagalung
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com