Simalungun (harianSIB.com)
Massa mengatasnamakan Forum Pemuda Peduli Raya (FPPR) unjuk rasa di depan Kantor Bupati Simalungun, Selasa (6/9/2022). Mereka menyampaikan 7 poin tuntutan.
Puluhan petugas kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga tampak merapatkan barisan di pintu gerbang memasuki Kantor Bupati Simalungun.
Dari kelompok massa, muncul sejumlah orator seperti Gullit Saragih, Jhon Dalton Saragih dan Juni Saragih. Mereka bergantian menyampaikan aspirasinya.
Koordinator aksi, Gullit Saragih mendesak Pemerintah Kabupaten Simalungun untuk segera merealisasikan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Nagori (Pilpanag) atau pemilihan kepala desa.
"FPPR meminta kepada Bupati Simalungun agar menyelenggarakan Pilpanag tahun ini. Jangan
rampas hak demokrasi kami dalam menentukan pimpinan kami di tingkat nagori (desa)," katanya.
Selain Pilpanag, FPPR juga menuntut direalisasikannya program Kartu Sikerja, dikaji ulang penempatan jabatan yang tidak sesuai bidangnya dan meninjau kembali pengangkatan jajaran Direksi PDAM Tirta Lihou.
Poin kelima, FPPR menilai penggunaan anggaran tidak sesuai sasaran. Kemudian, program "haroan bolon" atau gotong royong disebut sebagai pencitraan untuk meraih rekor MURI.
Poin terakhir yang menjadi statemen FPPR disebutkan pembangunan infrastruktur masih minim menyebabkan tidak ada perubahan yang signifikan.
Kelompok massa kemudian didatangi Kepala Badan Kesbangpol Simalungun Arifin Nainggolan dan Kepala Satpol PP Adnadi Girsang. (*)