Didemo Warga karena Judi Marak, Kapolres Karo Silaturahmi ke Moderamen GBKP

* Beli Narkoba Bisa Utang dan Dibayar Saat Panen

396 view
Didemo Warga karena Judi Marak, Kapolres Karo Silaturahmi ke Moderamen GBKP
Foto Dok/Humas GBKP
SILATURAHMI: Kapolres Karo AKBP Ronny Sidabutar dan jajarannya saat silaturahmi dengan Moderamen GBKP yang dihadiri Ketua Umum Pdt Krismas Barus, Sekretaris Umum Pdt Yunus Bangun dan ketua klasis di kantor Moderamen, Sabtu (25/6). 

Kabanjahe (SIB)

Usai Moderamen GBKP melakukan aksi unjuk rasa damai beberapa waktu lalu, Kapolres Karo AKBP Ronny Sidabutar, Sabtu (25/6/2022) bersilaturahmi dengan Moderamen GBKP di Kantor Moderamen, Jalan Pala Bangun, Kabanjahe, Kabupaten Karo.


Pada pertemuan kali ini, Kapolres memaparkan tentang program prioritas Polres Karo di antaranya, membasmi penyakit masyarakat seperti judi dan penyalahgunaan narkoba. Kapolres mengajak GBKP bersinergi.


Ketua Umum Moderamen GBKP Pdt Krismas Barus pada pertemuan itu didampingi Sekum Pdt Yunus Bangun, Kabid Diakonia Pdt Mestika Ginting, Ketua Klasis Barus Sibayak, Pdt Eben Karo Sekali, Ketua Klasis Kasura, Pdt Makarios Sinupayung, Ketua Klasis Tigabinanga Pdt Armada Sembiring, Ketua Klasis Lau Baleng, S.Jonathan Meliala, Ketua Klasis Munte, Bayu Ginting serta Biro Humas Pdt Imanuel K Ginting.


Pihak moderamen menyambut baik pernyataan Kapolres untuk siap bersinergi dan mendukung program Polres Karo untuk menjadikan Kabupaten Karo aman dan kondusif.


Para ketua klasis saat pertemuan itu mengapresiasi kepolisian karena beberapa lokasi judi sudah tutup. Mereka percaya itu merupakan buah dari aksi damai GBKP yang dilaksanakan pada Kamis (16/6) lalu. Mereka berharap, lokasi judi yang sudah tutup itu jangan dibuka lagi. "Judinya dimatikan pak. Tidak hanya mati, tapi langsung dikubur hingga tak bangkit lagi," ujar Pdt Jonathan.


Pdt Jonathan juga minta pihak kepolisian lebih tegas karena di Kecamatan Mardinding banyak narkoba bahkan parahnya orang membeli bisa hutang, dibayar saat panen hasil ladang. "Kami siap membuat kolekte ekstra untuk diserahkan ke pihak kepolisian bila kekurangan dana untuk menjalankan program," katanya.


Sementara itu, Pdt Eben Karo Sekali mengatakan, beberapa waktu lalu beberapa majelis gereja mengirim surat anti judi ke Polres Karo. Surat itu ditanggapi sebab beberapa lokasi judi sudah sempat tutup. Namun, kini sebagian titik lokasi sudah muncul kembali. Untuk kedepannya Pdt Eben berharap surat menyurat itu tidak terulang lagi. "Mari kita melaksanakan tugas dan fungsi kita masing-masing. Penindakan judi jangan pasang surut, tapi permanen," katanya.


Menyikapi pernyataan para pendeta, Kapolres mengatakan, aksi damai yang dilakukan GBKP dianggap bukan unjukrasa, tetapi bentuk dukungan untuk kepolisian. Setelah kedatangan aksi, pihaknya dengan tegas menindak judi dan penyalahgunaan narkoba. "Pekan lalu ada operasi bersih judi hasilnya 15 orang diamankan. Kasus narkoba ada 4 kasus diungkap. Operasi ini akan terus dilakukan ke depan. Walau demikian, tantangan di lapangan cukup berat. Pihaknya terus berupaya meminimalisir penyakit masyarakat tersebut," ujarnya.


Untuk itu, katanya pihak kepolisian butuh dukungan dari semua pihak serta pengertian. Polres tidak bisa jalan sendiri. Kepolisian tidak bisa secara frontal bertindak karena bisa menimbulkan efek yang tidak terkontrol. "Terkait judi saat pesta tahunan, saya sudah menginstruksikan Kapolsek dan Kasatreskrim memantau. Karena ada juga katanya uang perputaran hasil judi dipakai untuk pengadaan hiburan," ujarnya.


Terkait masalah Pungli terutama jelang pesta tahunan, menurut Kapolres, hal itu perlu koordinasi lintas sektoral untuk membuat kesepakatan. Tindakan secara persuasif akan dilakukan, bila tidak diindahkan, upaya terakhir adalah penegakan hukum. 'Untuk menghindari Pungli, perlu diusulkan ke Pemkab agar mengalokasikan anggaran untuk pesta tahunan," ujarnya.


Atas usul pendeta supaya dibuat kolekte ekstra membantu anggaran polisi, Kapolres menegaskan bahwa dengan keterbatasan anggaran biaya operasional, tidak menjadi halangan bagi mereka untuk bekerja. Ada cara untuk mengatasinya seperti koordinasi dengan pihak atasan atau Pemkab setempat. Pihaknya tidak bisa menerima uang dari luar seperti hasil kolekte ekstra. "Saya yakin Polres Karo dan GBKP punya semangat dan komitmen yang sama dalam menanggulangi masalah di Karo. Gereja harus terus mendorong Pemkab membuat Perda," ujarnya.


Sementara itu, Pdt Mestika di akhir pertemuan mejelaskan tentang situasi di Karo yang dinilai memprihatinkan. Aksi damai yang dilakukan beberapa waktu lalu adalah upaya memblow up situasi Karo. "Jadi aksi itu sebagai bentuk dukungan bagi Forkopimda untuk melaksanakan fungsi dan tugasnya. Aksi dukungan ini akan berlanjut bila tidak ada progres yang dihasilkan," tutupnya.


Turut mendampingi Kapolres Karo, Kabag Ops, Kompol Dearma Munte, Kabag Sumda Kompol A Anakampun, Kasat Reskrim AKP Johanes M Napitupulu, Kasat Narkoba AKP Henry DB Tobing, Kasat Binmas AKP Budianta, Kasat Lantas AKP Bevan dan lainnya.(b1/d)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com