Sejumlah Petani Resah

Dinas Pertanian Simalungun Lebih Utamakan Pokir Dewan Daripada Usulan Koptan


631 view
Dinas Pertanian Simalungun Lebih Utamakan Pokir Dewan Daripada Usulan Koptan
Foto Istimewa
Kantor Dinas Pertanian Simalungun

Simalungun (SIB)

Sejumlah petani di Kabupaten Simalungun resah. Pasalnya, untuk menentukan kegiatan atau program pembangunan di Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun lebih mengutamakan pokok-pokok pikiran (pokir) dewan dari pada usulan kelompok tani (koptan).


“Ini tidak betul lagi, sebab semua program kegiatan di Dinas Pertanian akhir-akhir ini bukan lagi ditentukan dinas itu atau pun bukan berdasarkan permohonan koptan lagi, tapi semua sudah melalui pokir dewan,” keluh seorang petani di Silimakuta Erman Saragih, Selasa (23/11).


Menurutnya, program pembangunan seperti itu tidak lagi mementingkan kebutuhan petani, melainkan untuk kepentingan oknum-oknum tertentu untuk memperkaya diri sendiri.


Jika hal ini terus dibiarkan, kelompok tani bukan lagi sebagai pelaku utama dalam kegiatan pertanian, tapi hanya sebagai azas manfaat. “Padahal petani adalah bagian penting dalam perumusan program pembangunan pertanian. Tapi saat ini, proposal Koptan sepertinya tidak berguna lagi, karena sudah ada pokir dewan.


Hal ini sangat meresahkan petani,” kesalnya. Demikian juga dikatakan petani lain, di antaranya Ramses Silalahi. Dia menilai, sejak diutamakan pokir dewan, proposal kelompok tani terabaikan.


Jika hal ini terus berkelanjutan, petani atau kelompok tani hanya akan menjadi azas manfaat untuk kepentingan oknum-oknum tertentu.


Disebut, jika memang pokir dewan yang lebih diutamakan dari pada usulan kelompok tani, pihak berwajib diharap memantau sistem kerjanya.


Apakah kegiatan dari pokir dewan yang dikerjakan nantinya memiliki proposal kelompok tani atau tidak. “Kami harap sistem itu dipantau. Kalau ada yang menyalahi, segera ditindak sesuai prosedur hukum yang berlaku,” ujarnya.


Petani itu juga meminta kepada pihak terkait menghentikan “persekongkolan jahat” dalam menentukan kegiatan di Dinas Pertanian Simalungun, supaya aspirasi petani melalui proposal bisa ditanggapi dinas tersebut.


Sebab, aspirasi petani itulah yang benar-benar dibutuhkan petani, tapi kalau dari pokir dewan belum tentu kebutuhan petani, melainkan untuk kepentingan dewan itu sendiri,” sebutnya.


Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun Jendri Saragih ketika dikonfirmasi wartawan membantah hal tersebut.


Dia menyampaikan, bahwa semua usulan-usulan pembangunan pertanian ditanggapi. “Semuanya kita cover, baik itu proposal kelompok tani maupun pokir dewan. Tapi kan tahulah, anggaran kita terbatas,” katanya lewat seluler, Selasa (23/11). (D5/f)


Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com