Gudang SMAN 1 Pangkatan Labuhanbatu Terbakar


370 view
Gudang SMAN 1 Pangkatan Labuhanbatu Terbakar
Foto: SIB/Dok
AMATI : Personel Polsek Bilah Hilir Polres Labuhanbatu sedang mengamati gudang SMA Negeri 1 Pangkatan yang terbakar, Rabu (20/9). 

Pangkatan (SIB)

Gudang SMA Negeri 1, Dusun 2 Kampung Baru 1, Desa Pangkatan Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu, Rabu (20/9) sekira pukul 12.30 WIB terbakar, diduga karena hubungan arus listrik pendek.

Gudang yang terbakar tersebut merupakan tempat penyimpanan barang-barang bekas milik sekolah seperti bangku, meja, kertas/buku dan barang jenis lainnya yang sudah kering mengakibatkan api pun cepat menjalar.

Informasi yang didapat wartawan, salah seorang guru Fransisko Simanjuntak sedang melakukan kegiatan belajar di kelas XII Mia 2, tiba-tiba salah seorang siswa masuk kekelas serta berteriak mengatakan kebakaran. "Kebakaran, Pak," ujar siswa itu didepan pintu kelas.

Tanpa komando guru dan siswa didalam kelas itupun berhamburan keluar mengikuti arah langkah siswa yang berteriak barusan menuju gudang.

Kemudian, Fransisko Simanjuntak berlari menuju ruang Tata Usaha (TU) guna mendapatkan racun api (Apar) sekaligus menuju titik api, di saat bersamaan kepala sekolah pun menghubungi pemadam kebakaran guna mendapatkan pertolongan memadamkan api.

Para guru dan siswa pun berjibaku memadamkan titik api yang semakin membesar, namun tidak berhasil, apa daya, isi ruangan itu pun ludes dilahap sijago merah dan tinggal puing berwarna hitam berserakan dilantai.

Kapolsek Bilah Hilir Iptu Sahat M Lumban Gaol SH ketika dihubungi melalui Chatingan WhatsApp, Rabu (20/9) sore kepada wartawan membenarkan peristiwa itu. "Benar, gudang SMA Negeri 1 Pangkatan terbakar," pungkasnya.

Kepala SMA Negeri 1 Pangkatan Drs Florin Siregar ketika dikonfirmasi melalui selularnya kepada SIB, Rabu (20/9) sore mengatakan, menurutnya belum tahu apa penyebab kebakaran, selain gudang itu terkunci, tiba-tiba ada asap di dalamnya, biarlah polisi yang menentukan penyebabnya. "Kurang tahu pak penyebabnya, bisa aja arus pendek," ungkap Siregar.

Disebutkannya, pihaknya kesulitan menembus titik api yang semakin membesar, hal itu disebabkan isi gudang yang padat berupa barang-barang bekas serta tidak ada jalan akses masuk. Menurutnya kerugian ditaksir mencapai 70 juta serta proses belajar mengajar terkendali. “Kegiatan belajar aman, Pak,” ujarnya mengakhiri. (E18/c)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com