Harga Cabai Meroket, Edy Rahmayadi Perintahkan BUMD Gelar Pasar Murah di Kota Medan


400 view
Harga Cabai Meroket, Edy Rahmayadi Perintahkan BUMD Gelar Pasar Murah di Kota Medan
(Foto: Dok/Diskominfo Sumut)
PASAR MURAH: BUMD gelar pasar murah disalah satu titik di Kota Medan untuk menekan tingginya harga komoditi cabai merah yang berapa pekan terakhir, mahal, foto dipetik, Jumat (1/7). 

Medan (SIB)

Dalam upaya menekan tingginya harga komoditi cabai merah beberapa pekan terakhir, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memerintahkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menggelar operasi pasar murah di sejumlah titik.

Bahan pokok tersebut langsung diambil dari lokasi produksi di Kabupaten Karo melalui BUMDes.

Adapun BUMD yang menggelar Pasar Murah tersebut PD Aneka Industri dan Jasa (AIJ) dengan dukungan seluruh BUMD Pemprov Sumut.

Dari lokasi pembelian langsung di Kabupaten Karo, PD AIJ membawa dan menjualnya di sejumlah titik di Kota Medan, seperti di Medan Helvetia, Petisah, Pulo Brayan, Medan Selayang, Medan Johor, Setia Budi serta di PRSU.

Dalam Operasi Pasar Murah itu, Pemprov memberikan subsidi harga komoditi cabai merah sehingga lebih murah dari biasanya.

Sekaligus juga untuk menambah jumlah pasokan di beberapa pasar agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan bahan pokok itu.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi melalui Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut Naslindo Sirait menjelaskan, pasar murah akan terus berlangsung seiring tingginya angka inflasi pada Juni 2022 mencapai 4,18 persen dan cabai merah menjadi penyumbang andil terbesar kondisi tersebut, dimana kondisi itu menjadi perhatian pemerintah untuk mengupayakan agar tidak terjadi gejolak.

“Pemprov Sumut akan terus memperhatikan tata kelola cabai, agar tidak ada gejolak setiap saat, dengan cara membangun pola tanam di sektor hulu sekaligus juga membangun kemitraan. Sehingga terwujud kontrak pertanian antara petani cabai dengan BUMD Sumut,” kata Naslindo, Jumat (1/7).

Mekanisme tersebut, kata Naslindo, akan menimbulkan kepastian harga dan jumlah pasokan untuk meredam tingginya harga cabai merah. Termasuk juga mengatasi kendala berupa anomali cuaca tidak menentu.

“Kami sedang berkonsultasi dengan pusat penelitian untuk bisa dicarikan jalan keluar, apakah ada teknologi yang bisa mengatasi anomali cuaca. Secara permanen, bagaimana meningkatkan produksi,” sebutnya.

Melalui peningkatan produksi itu katanya, sekalipun ada permintaan cabai merah dari luar provinsi, maka Sumut tidak akan kekurangan pasokan.

Sehingga konsumsinya tetap terjaga dan terkendali, dimana langkah itu agar inflasi bisa ditekan terkendali serta memastikan ketahanan pangan di Sumut. (A13/a)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com