Januari 2023 Pematangsiantar Alami Inflasi 0,98 Persen, Lebih Tinggi dari Provinsi Sumut dan Nasional


207 view
Januari 2023 Pematangsiantar Alami Inflasi 0,98 Persen, Lebih Tinggi dari Provinsi Sumut dan Nasional
Net/harianSIB.com
Ilustrasi Inflasi
Pematangsiantar (SIB)
Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum, Kota Pematangsiantar pada periode Januari 2023 mengalami inflasi sebesar 0,98 persen (mtm). Realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi inflasi Provinsi Sumatera Utara dan Nasional, masing-masing sebesar 0,91 persen (mtm) dan 0,34 persen (mtm).
Sementara itu, secara tahunan Kota Pematangsiantar mengalami inflasi sebesar 6,17 persen
Selain itu, menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Pematangsiantar Teuku Munandar kepada wartawan, dalam siaran persnya, Jumat (3/2) mengungkapkan, komoditas yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi dan dominan memberikan andil inflasi di Januari 2023 (mtm), antara lain ikan asin teri, beras dan cabai merah masing-masing dengan andil inflasi sebesar 0,17 persen ; 0,1,7 persen dan 0,10 persen
Kenaikan harga ikan asin teri utamanya didorong oleh cuaca buruk, sehingga nelayan mengalami kesulitan dalam mencari ikan asin teri di laut.
Sementara itu peningkatan harga beras tidak terlepas dari peningkatan biaya pengangkutan akibat kenaikan harga BBM.
Berdasarkan data BPS Prov Sumut, rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani meningkat 10,82 persen (yoy) menjadi Rp 5.439 di Januari 2023, sementara harga Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat petani juga meningkat 11,52 persen persen (yoy) menjadi Rp 6.091 di Januari 2023.
Selain itu, dari sisi petani, sulitnya mendapat pupuk subsidi, sehingga petani harus menggunakan pupuk non subsidi juga mendorong peningkatan biaya produksi petani.
Kenaikan harga cabai merah diprakirakan terjadi karena peningkatan konsumsi masyarakat pasca tahun baru dan tahun baru imlek di Januari 2023.
Berdasarkan informasi dari responden pedagang cabai merah PIHPS, tingkat produksi petani relatif normal, namun peningkatan konsumsi masyarakat yang meningkat diprakirakan menjadi faktor penyebab kenaikan harga.
Tekanan inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi yang terjadi di beberapa komoditas diantaranya sawi hijau, bayam, dan ikan dencis.
Deflasi pada sawi hijau dan bayam terjadi diprakirakan akibat adanya perbaikan pasokan sayuran dari Kabupaten Simalungun. (D3/d)
Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com