Jokowi Soroti Banyaknya Stok Vaksin di Gudang Sumut, Ini Jawaban Kadiskes


568 view
Jokowi Soroti Banyaknya Stok Vaksin di Gudang Sumut, Ini Jawaban Kadiskes
(Foto Dok/Leo Bukit)
drg Ismail Lubis 

Medan (harianSIB.com)

Presiden Jokowi menyoroti banyaknya stok vaksin yang tersimpan di gudang Pemprov Sumut. Menanggapi sorotan tersebut, Dinas Kesehatan Sumut angkat bicara.

Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Ismail Lubis mengatakan banyaknya vaksin menumpuk di gudang karena Dinas Kesehatan kabupaten/kota, TNI dan Polri belum mengambil vaksin jatah yang diberikan Kementerian Kesehatan dari Jakarta ke Sumut.


Pemprov Sumut pada dasarnya hanya bisa mengimbau kabupaten/kota agar vaksin segera diambil. Karena kabupaten/kota yang tau berapa jatah yang mereka minta ke Kemenkes.


"Pada dasarnya kami hanya menerima dan menampung vaksin itu lalu disimpan ke gudang kemudian kabupaten/kota yang mengambil ke gudang. Jadi saat Presiden datang ke Kota Medan mengetahui hal itu lalu dia mengimbau agar vaksin yang ada di gudang segera dihabiskan," katanya kepada jurnalis koran SIB, Danres Saragih, Senin (20/9/2021).


Pemprov Sumut, kata Ismail, mengimbau Dinkes Kabupaten/Kota agar mengambil vaksin kuota yang dibutuhkan mereka untuk segera dilakukan vaksin ke masyarakat.


"Saat ini vaksin di gudang tinggal sedikit karena vaksin untuk kabupaten/kota, TNI dan Polri sudah diambil," ujarnya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut, Aris Yudhariansyah mengatakan vaksin yang tersimpan di tempat penyimpanan Dinkes Sumut, sudah jelas alokasinya ke kabupaten/kota.


Aris mengatakan yang menjadi persoalan kabupaten/kota tidak segera mengambil alokasi vaksinnya. Kabupaten/kota justru menitipkan vaksinnya di gudang Dinkes Sumut.


"Sehingga itu yang membuat vaksin menumpuk, tidak tersalurkan," kata kepada harianSIB.com.

Ia mengatakan lambannya kabupaten/kota mengambil vaksin adalah karena alasan kekurangan tempat penyimpanan, baik di gudang dinas kesehatan kabupaten/kota maupun di Puskesmas. Sedangkan di Puskesmas tidak semua punya kulkas.

"Sehingga pada saat paparan Presiden kemarin, stok vaksin di Dinas Kesehatan itu jadi banyak. Padahal itu sudah ada alokasinya. Dan kita sudah mendorong bolak-balik itu dari dulu. Kami pun kagetlah karena berdasarkan paparan Presiden itu masih ada 800.000 dosis, padahal semua itu sudah ada pemiliknya," ujarnya.

Ia menyebutkan solusinya yaitu vaksin harus cepat disuntikkan kepada masyatakat. Dan sebenarnya, kabupaten/kota yang mendesain vaksinasinya kepada warganya, sehingga tidak ada alasan vaksin lambat disuntikkan.

Artinya eksekutornya adalah kabupaten/kota. Sebab, petunjuk teknis vaksinasi sudah ada. Kemudian kabupaten/kota harus mendirikan sentra-sentra vaksinasi yang banyak.


"Bahkan vaksinator sudah disiapkan di setiap puskesmas itu ada tiga. Jadi bagaimana cara mereka mendesain itu saja tinggal. Kalau provinsi sifatnya kan support logistik," katanya.

Apalagi sekarang sudah banyak dibantu. Ada TNI, Polri, BIN dan instansi lainnya turut membantu vaksinasi di daerah. Sebenarnya ini justru mempercepat seharusnya.


"Leadernya tetap Dinas Kesehatan. Sama seperti yang selama ini kami lakukan. Walapun pelaksanaannya TNI Polri tapi leadernya tetap ada di Dinas Kesehatan. Seperti itu," sebutnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi menyoroti banyaknya stok vaksin yang tersimpan di gudang Pemprov Sumut. Hal itu disampaikan Jokowi saat kunjungan kerja ke Medan.


"Setiap saya datang ke provinsi, ke daerah kabupaten/kota, selalu yang dikeluhkan vaksin," kata Jokowi di rumah dinas Gubernur, Medan, Kamis (16/9/2021) lalu.

Jokowi mengatakan hal itu karena produsen vaksin memprioritaskan penjualan kepada negara-negara tempat perusahaan mereka berada. Jokowi mengatakan hal itu terjadi pada Januari-Juli 2021.


"Vaksinnya ada sekarang, sekarang yang saya tuntut vaksin harus habis. Nggak ada yang namanya stok seperti ini," ucapnya.


Jokowi kemudian menyoroti masih banyaknya stok vaksin di gudang-gudang penyimpanan di Sumut. Untuk itu, dia meminta agar egera disuntikkan.


"Kita berpacu dengan waktu, jangan sampai ada stok di daerah, vaksin datang suntikan ke masyarakat, habis minta ke gubernur," kata Presiden. (*)

Penulis
: Leo Bukit
Editor
: Wilfred/Donna Hutagalung
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com