Kisaran (SIB)
Oknum anggota Angkatan Laut (AL) Tanjungbalai " Asahan (TBA) dituding berbuat tindakan semena-mena, melakukan intimidasi terhadap anggota kelompok tani (Koptan) HTR Mandiri ketika memanen sawit di Desa Air Hitam Kecamatan Kualuh Ledong Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).
Hal ini diungkapkan Ketua Koptan Mandiri H Wahyudi melalui kuasa hukum Koptan HTR Mandiri Tri Purnomo Widodo SH dalam konferensi pers di Kisaran, Senin (15/2). “Kejadiannya, Minggu (14/2) dan bentuk intimidasinya meletuskan senjata api ke udara sebanyak 3 kali,” ujarnya.
Dijelaskan Widodo, sebelum terjadinya letusan senjata, pada tanggal 24 Januari 2021 ada datang ke lokasi oknum anggota AL TBA yang merupakan areal Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Koptan Mandiri. Dari bad nama diketahui berinisial H dengan pangkat Serka. Kedatangan Serka H rupanya melakukan identifikasi, seakan-akan anggota Koptan Mandiri telah melakukan kesalahan.
“Hal ini tentunya sangat kita sayangkan, sebab kedudukan Koptan HTR Mandiri adalah legal berdasarkan surat keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.163/MENHUT-II/2008 dan surat izin IUPHHK-HTR yang dikeluarkan Bupati Asahan Nomor : 438 " HUTBUN/2010. Luas HTR 1.262,1 Ha dengan posisi 697 Ha di Asahan dan 565 Ha lagi di Kabupaten Labura,” kata Wahyudi, Ketua Koptan HTR Mandiri menimpali.
Selanjutnya, tanggal 6 Februari 2021 Serka H datang membawa massa 20 orang untuk mengawal memanen sawit. Di sini terjadi keributan, karena anggota Koptan Mandiri tidak setuju, bahkan menyebabkan salah seorang anggota Koptan Mandiri terbenam di parit pembekoan. Serka H kemudian menyelamatkan dan mengangkat anggota Koptan Mandiri tersebut.
Lalu, Sabtu (13/2) datang 4 orang anggota AL TBA memasang plank Primkopal di lahan Koptan HTR Mandiri, tidak jauh dari plank Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara. Karena dianggap menyalahi, plank Primkopal dicabut. Mengetahui dicabut, Minggu (14/2) datang 7 oknum anggota AL ke lokasi dicabutnya plank. Tindakan intimidasi dilakukan, oknum anggota AL TBA meletuskan senjata ke udara sebanyak 3 kali. Usai meletuskan senjata, para oknum AL tersebut memaksa anggota Koptan Mandiri untuk memasang kembali plank Primkopal.
“Karena sangat ketakutan, plank dipasang kembali oleh anggota Koptan HTR Mandiri,” ucap Wahyudi menambahi.
Menurut Widodo, tindakan yang dilakukan oknum anggota AL TBA jelas menyalahi UU tentang TNI. Tidak ada ancaman kedaulatan Negara, tidak ada perang namun kekuatan militer dikerahkan. Dia menduga, turunnya personil AL TBA karena membela kepentingan segelintir orang yang memang bersengketa dengan Koptan HTR Mandiri.
“Ini tentunya merendahkan harga diri TNI. Karena itu kita minta kepada Panglima TNI untuk menindak oknum-oknum anggota AL TBA yang melakukan intimidasi,” tukasnya.
Terkait ini, Danlanal TBA Letkol (P) Robinson Hendrik Etwiory ketika dikonfirmasi SIB melalui telepon seluler membantah adanya letusan senjata dalam permasalahan tersebut. “Tidak ada letusan senjata, kalau ada pasti ada laporan sama saya. Saya pastikan, tidak ada letusan senjata,” tegasnya.
Ditanya adanya tudingan kehadiran anggota AL TBA karena kepentingan segelintir orang, Danlanal TBA itu juga dengan tegas membantahnya. Menurut Robinson, tudingan yang dilontarkan adalah persepsi yang harus dibuktikan secara faktual.
“Persepsi tanpa bukti adalah angan-angan atau awang-awang,” ucapnya.
Lanjut Robinson, video yang diviralkan di medsos tidak semua betul. Maksudnya, telah banyak terjadi pemenggalan video demi kepentingan dan keuntungan satu pihak. Danlanal TBA itu mengklaim memiliki video bukti yakni di saat terjadi konflik mereka datang menengahi, termasuk ketika ada dari kedua pihak berkelahi di parit pembekoan.
“Pada waktu itu semua di suruh kembali ke tempat masing-masing, tidak ada yang boleh memanen,” jelasnya.
Robinson menambahkan, ada plank Primkopal bukan berarti mereka menjadi becking. Namun pada permasalahan ini kehadiran anggotanya di lokasi bertujuan untuk membantu pihak kepolisian yang memang lahannya lebih dekat ke mereka.
“Karena keamanan kita diminta untuk menengahi dan ini telah kita laporkan ke Polres Labuhan Batu,” jelasnya. (A02/f)