Turunkan Jumlah Kasus Thalassaemia

Nawal Berharap Program YTI Bersinergi dengan Pemprov Sumut


189 view
Nawal Berharap Program YTI Bersinergi dengan Pemprov Sumut
Foto: Dok/Diskominfo Sumut
BERSAMA : Ketua YKI Sumut Nawal Lubis foto bersama pada acara Pelantikan Pengurus Yayasan Thalassaemia Indonesia Cabang Medan, Sumut periode 2023-2028 dan Pelantikan Pengurus POPTI Cabang Medan, Sumut Periode 2023-2026 yang diselenggarakan  di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Medan, Rabu (22/2).

Medan (SIB)

Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis berharap program Yayasan Thalassaemia Indonesia (YTI) dan Perhimpunan Orangtua Penyandang Thalassaemia Indonesia (POPTI) Cabang Medan untuk dapat bersinergi dengan Pemprov Sumut.

"Dengan sinergi ini kita harapkan dapat meringankan beban penyandang Thalassaemia, juga mendapatkan pelayanan faslitas yang terbaik di Sumut," ucap Nawal Lubis pada pelantikan YTI/POPTI Cabang Medan di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Medan, Rabu (22/2).

Hadir di antaranya Ketua YTI/POPTI Ruswandi, Ketua DWP Sumut Dian Arief Trinugroho, Ketua YTI Cabang Medan Adi Kusuma Aman, Ketua POPTI Cabang Medan Syarmawati serta seluruh pengurus POPTI.

Kepada para pengurus yang baru dilantik Nawal menyampaikan apresiasi karena telah bersedia menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk membantu mengentaskan permasalahan penyakit Thalassaemia terutama di Sumut.

"Saya ucapkan selamat dan yang terpenting adalah sinergi dari program YTI yang mudah-mudahan dengan program kegiatan nantinya, jumlah penyandang thalassaemia ini dapat kita turunkan dari tahun ketahun," katanya.

Ketua YTI/POPTI Ruswandi menyampaikan, bahwa thalassaemia adalah kelainan darah bawaan yang ditandai oleh kurangnya protein pembawa oksigen (hemoglobin) dan jumlah sel darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal. Dari data saat ini terdapat 220 penyandang thalassaemia di Indonesia.

"Namun data ini perlu kita update kembali, terutama di YKI Cabang Medan usai pelantikan ini untuk kembali mendata jumlah pasien thalassaemia yang ada," katanya.

Menurut Ruswandi yang harus dipahami bagi pihak Rumah Sakit (RS) dan orang tua penyandang thalassaemia adalah dari segi penanganan bagi si pasien. Untuk RS, Ruswandi mengajak RS menyiapkan tempat transfusi darah yang nyaman bagi pasien.

"Karena RS dan ruangan transfusi darah adalah rumah kedua bagi mereka. Ini harus kita buat senyaman mungkin. Kemudian adalah kemudahan bagi pasien untuk tidak lagi ikut antrean ketika mereka mau tranfusi, karena ini merupakan rutinitas bagi mereka seumur hidup," katanya.

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com